Rekor Kopi Termahal di Dunia Pecah di Dubai, Harganya Rp 16,3 Juta per Cangkir

Liputan6.com, Jakarta - Dubai yang identik dengan wisata mewah kembali membuat gebrakan. Kali ini datang dari sebuah kafe yang menawarkan kopi termahal di dunia. Harganya 3.600 dirham (sekitar Rp16,3 juta) per cangkir.

Mengutip AFP, Sabtu (1/11/2025), kafe itu dibuka seorang pengusaha asal Turki. Salah satu pendiri Kafe Julith, Serkan Sagsoz, menerangkan bahwa kopi itu diseduh dari biji kopi Panama premium. Pihaknya berencana menyajikan sekitar '400 cangkir' kopi mahal itu mulai hari ini, Sabtu (1/11/2025).

Dengan harga di atas rata-rata, minuman kopi itu menawarkan pengalaman rasa bunga dan buah yang mengingatkan pada teh.

"Ada aroma bunga putih seperti melati, rasa jeruk seperti jeruk dan bergamot, serta sedikit aprikot dan persik," kata Sagsoz, yang sebelumnya mengelola kafe di negara asalnya, Turki. "Rasanya seperti madu, lembut dan manis," sambungnya.

Dubai mencetak rekor Guinness untuk secangkir kopi termahal di dunia bulan lalu, ketika Roasters menawarkannya seharga 2.500 dirham (sekitar Rp11,3 juta). Rekor baru ini mengejutkan beberapa orang, meskipun penduduk setempat juga mengatakan bahwa itu adalah hal yang wajar bagi kota gurun dengan gaya hidup mewah.

"Ini sangat mengejutkan, tetapi di saat yang sama, ini Dubai," kata Ines, yang tidak menyebutkan nama belakangnya. "Bagi orang kaya, ini hanyalah pengalaman lain yang bisa mereka banggakan," tambah warga lain, Maeva.

Kafe Julith membeli biji kopinya di sebuah lelang di Panama setelah pertarungan sengit yang berlangsung berjam-jam dan menarik ratusan tawaran. Kafe ini mengklaim telah membayar harga tertinggi yang pernah ada untuk kopi.

"Sebanyak 20 kilogram biji kopi terjual sekitar 2,2 juta dirham, atau USD 600.000 (sekitar Rp2,7 miliar), ujar Julith dalam siaran pers.

Para pembeli dari Asia, penggemar kopi Emirat, dan kolektor biji kopi telah menghubungi kafe tersebut dengan harapan mendapatkan beberapa biji kopi "Nido 7 Geisha", yang ditanam di perkebunan dekat gunung berapi Baru di Panama. Namun, kafe tersebut menyatakan tidak berencana untuk membagikan harta karunnya, kecuali sejumlah kecil yang disediakan untuk keluarga penguasa Dubai.

Sementara dari Indonesia, Jakarta Coffee Week (Jacoweek) 2025 yang merupakan pameran kopi, juga teh, digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Hall 3 - 3A, hingga Minggu, 2 November 2025. Pameran yang kini berusia satu dekade itu menghadirkan lebih dari 200 brand terkait kopi dan teh, baik lokal maupun internasional.

"Sejak pertama kali digelar 10 tahun lalu, Jacoweek konsisten menunjukkan dukungan kuat terhadap perkembangan industri kopi Indonesia. Kami gembira melihat hasilnya: kualitas kopi lokal semakin diakui, dan perwakilan barista kita sukses mengharumkan nama bangsa di kompetisi dunia," kata Hendri Kurniawan, Co-founder Jacoweek, dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Rabu, 29 Oktober 2025.

Spesial pada tahun ini, Jacoweek berkolaborasi dengan Tokyo Coffee Festival, salah satu festival kopi terpopuler di Jepang. Hal itu merupakan langkah mempeprluas jejaring dan membuka peluang kolaborasi internasional bagi pelaku industri kopi tanah air.

"Selama satu dekade, fokus kami adalah membangun fondasi edukasi dan kolaborasi yang kuat. Kini, dengan landasan itu, kami memperluas upaya kami untuk melahirkan sinergi yang lebih besar dan berdampak demi memastikan pertumbuhan industri kopi Indonesia yang berkelanjutan di masa depan," sambung Hendri.

Kolaborasi lain juga dijalin Jacoweek dengan Indonesia Tea Culture yang memperluas cakupan festival tidak hanya kopi, tetapi juga pada budaya teh. Itu sejalan dengan tren meningkatnya konsumsi teh di kalangan generasi muda Indonesia.

Selain pameran, Jacoweek 2025 menghadirkan lima kategori kompetisi utama terkait kopi, yakni Delifru Drink Expert, Iron Tongue by Young Baek, Tarung Tiga, Nordic E-Roasting Challenge, dan Roemah Koffie Latte Art Competition. Terkait kompetisi latte art, CEO Roemah Koffie Felix TJ memastikan bahwa hal itu akan digelar dengan skala yang lebih besar, hadiah lebih menarik, dan kolaborasi bersama mitra global.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong kreativitas dan semangat kolaborasi di kalangan barista Indonesia sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi ekosistem kopi nasional," kata Felix.

Tahun ini, Jacoweek juga memperluas cakupan dengan menghadirkan Matcha Match. Kompetisi khusus bagi para pecinta matcha hasil kolaborasi dengan Indonesia Tea Culture itu menandai langkah baru dalam merangkul budaya teh di tengah maraknya tren konsumsi teh di kalangan generasi muda Indonesia.