Liputan6.com, Jakarta - Menyambut HUT ke-80 RI, Compass merilis edisi terbarunya yang dinamai Divercity. Jenama sepatu asal Bandung itu menggambarkan koleksinya sebagai 'sebuah perayaan kebanggaan dan keberagaman yang disatukan oleh semangat bersama'.
Secara umum, inti koleksi terinspirasi dari semangat Bhineka Tunggal Ika, semboyan negara Indonesia yang tercantum pada Garuda Pancasila. Karena itu, koleksi ini menghormati setiap latar belakang, setiap kisah yang disatukan dalam kebanggaan dan ditenagai oleh semangat.
Dalam rilis kepada Lifestyle Liputan6.com, beberapa waktu lalu, desain koleksi yang menggunakan siluet Tribune itu secara khusus memberikan penghormatan kepada lima kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Sleman, Surabaya, dan Makassar.
"Setiap siluet dirancang untuk menangkap energi budaya kotanya karena Compass percaya setiap kota dan setiap warganya memiliki kisah yang layak diceritakan," bunyi pernyataan Compass tentang pemilihan lima kota tersebut.
Sepatu Compass edisi Jakarta misalnya, dibalut dengan warna oranye yang khas yang identik sebagai simbol Jakmania. Desainnya menampilkan ilustrasi lanskap kota yang menampilkan landmark ikonis, yakni Monumen Nasional, Patung Selamat Datang, dan Patung Pancoran.
Edisi Bandung dan Surabaya
Sol dalam bermotif logam perlambang langkah kaki warga Jakarta yang kokoh dan tangguh. Sementara, kata JAKARTANS terpampang di lidah sepatu sebagai penghormatan bagi setiap orang yang menganggap kota ini sebagai rumah.
Beda lagi desain sepatu edisi Bandung. Ada embos grafis api yang menyala-nyala dan bunga Patrakomala pada lidah sepatu sebagai perlambang semangat Bandung yang berani, mengingatkan pada peristiwa Bandung Lautan Api.
Berbalut warna putih, desainnya mencerminkan karakter Bandung yang tenang namun kuat. Terdapat pula detail peta Bandung yang menghiasi sol dalam beserta QR Code-nya yang dapat dipindai. Hal itu untuk menambah kesan interaktif pada pengalaman.
Sementara, edisi sepatu Surabaya ditampilkan dalam desain sepatu yang didominasi warna hitam pekat dan sedikit sentuhan hijau yang merupakan warna yang identik dengan Persebaya, klub sepak bola kebanggaan Bonek dan Bonita. Lis samping bertekstur buaya berwarna emas memberi penghormatan kepada ikon buaya di Surabaya.
Edisi Sleman dan Makassar
Pada periode perang kemerdekaan, Surabaya menjadi salah satu episentrum perlawanan anak bangsa terhadap penjajah yang ingin kembali mengambil alih. Tak heran bila Compass memberikan kredit khusus pada kota ini.
Sementara, sepatu edisi Sleman terinspirasi dari Elang Jawa. Karena itu, desainnya menampilkan gradasi cokelat yang berani, warna ketahanan dan kehidupan. Lubang tali kuning yang mencolok mencerminkan tatapan tajam elang, mengajak kita untuk melihat lebih dalam, melampaui permukaan, dan memandang segala sesuatu dengan empati.
Terakhir adalah edisi Makassar yang katannya terukur tegas di bagian luar sepatu sebagai deklarasi kebanggaan identitas kota. Di baliknya adalah kisah legendaris ikon sepak bola Andi Ramang yang dikisahkan menggunakan aksara Bugis Lontara, menghormati kebanggaan dan warisan lokal.
Seluruh koleksi Divercity mulai tersedia 25 Juli 2025 di semua platform daring Compass. Ini menambah kemeriahan jelang perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2025.
Sebelumnya, logo HUT ke-80 RI lebih dulu diluncurkan oleh pemerintah di Istana Negara pada Rabu, 23 Juli 2025. Desainnya merupakan karya ilustrator asal Bandung, Bram Patria Yoshugi.
Makna Logo HUT ke-80 RI
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan Kementerian Ekonomi Kreatif menggelar sayembara desain logo HUT ke-80 RI. Dari total 245 peserta yang mengikuti sayembara desain, dipilih lima besar untuk dilaporkan ke Prabowo.
"Jadi dari Pak Menteri Ekraf bersama-sama dengan teman-teman dari Asosiasi Desain Grafis dengan beberapa alternatif desain yang sudah hasil dari sayembara, dari 245 dipilih menjadi lima besar. Dari lima besar itu kemudian kita laporkan kepada Bapak Presiden," jelas Prasetyo di Istana Negara Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025, dikutip dari kanal News Liputan6.com.
Menurut dia, Prabowo melihat satu per satu kelima desain logo HUT ke-80 RI yang telah diserahkan. Prabowo disebut langsung menyukai desain milik Bram Patria Yoshugi. "Aku suka (desain) yang ini, aku suka yang ini," ucap Prasetyo mengulang ucapan Prabowo.
Prabowo menjelaskan makna filosofis dari desain logo Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI yang saling terhubung tanpa ujung dan tak terputus alias infinity. Prabowo mengatakan bentuk tersebut melambangkan upaya menggapai cita-cita menuju Indonesia maju yang tak pernah putus.