Ragam Istilah Kencan Modern yang Perlu Dipahami, dari Benching hingga Shrekking

2 weeks ago 29

Liputan6.com, Jakarta - Selamat datang di lanskap kencan modern, sebuah dunia yang dipenuhi istilah baru yang mungkin membuat Anda bingung, kecewa, atau bahkan merasa ngeri. Perubahan dan kerumitan menjalin hubungan ini kerap dialami para pencari cinta seiring kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi kencan.

Melansir Euro News, Minggu, 16 November 2025, wacana tentang kerumitan ini bahkan telah merambah ke media arus utama. Sebagai contoh, penulis Vogue Chanté Joseph, dalam artikel viralnya berjudul "Apakah Memiliki Pacar Memalukan Sekarang?", mengeksplorasi tren wanita heteroseksual yang menghindari memamerkan pasangannya di media sosial.

Hal ini dilakukan karena mereka tidak ingin dilihat sebagai semua tentang pria mereka, tetapi mereka juga menginginkan pengaruh yang datang dengan berpasangan. Joseph menyimpulkan bahwa nilai sosial hubungan telah bergeser.

"Menjadi pasangan tidak menegaskan kewanitaan Anda lagi," kata Joseph. "Itu tidak lagi dianggap sebagai pencapaian, dan, jika ada, itu menjadi lebih fleksibel untuk menyatakan diri Anda lajang," lanjutnya.

Opini ini memicu percakapan luas tentang bagaimana media sosial mungkin telah merusak romansa bagi generasi yang harus menavigasi kompleksitas hubungan. Meskipun banyak dari perilaku ini bukanlah hal baru, fakta tentang beragam label baru itu itu menunjukkan betapa besar teknologi telah memengaruhi dinamika hubungan, mengubah pengalaman kencan menjadi sesuatu yang, sayangnya, sering kali terasa beracun.

Dari Benching hingga Cushioning

Sebagian besar istilah kencan modern yang muncul berasal dari komplikasi yang secara inheren terkait dengan kencan di era digital. Platform digital tidak hanya mengubah cara kita bertemu orang, tetapi juga memberi kita alat untuk memanipulasi atau menahan komitmen dengan cara yang lebih mudah disamarkan. Dua perilaku yang paling sering tumpang tindih dalam kategori ini adalah Benching dan Breadcrumbing.

Benching mengacu pada tindakan memperlakukan seseorang sebagai cadangan, seolah-olah mereka adalah pemain pengganti yang disimpan di bangku cadangan. Orang yang melakukan benching memberikan perhatian yang cukup kepada "benched" untuk mempertahankan minat mereka, sambil terus mengeksplorasi opsi yang lain atau belum siap untuk berkomitmen.

Berkaitan erat dengan benching adalah Breadcrumbing, yang melibatkan pemberian perhatian kecil dan terputus-putus kepada seseorang, seperti remah-remah roti tanpa niat nyata untuk menjalin hubungan serius. Perhatian sporadis ini sering kali mengungkapkan bahwa pelaku breadcrumbing hanya menyukai perhatian yang mereka terima dan tidak ingin kehilangan "breadcrumbed" mereka, yang harus tetap melajang demi keuntungan yang mereka berikan.

Selain itu, ada Cushioning, yaitu menggoda orang lain saat sedang menjalin hubungan. Tujuannya adalah memiliki "bantalan" atau "jaring pengaman" emosional, sehingga transisi ke pasangan baru menjadi lebih mudah jika hubungan saat ini gagal.

Dari Cloaking hingga Monkey-barring

Di era komunikasi instan adalah norma, ironisnya, banyak istilah baru muncul untuk menggambarkan praktik menghilang dan menghindari komunikasi. Salah satu yang paling ekstrem adalah Cloaking, yang merujuk pada tindakan tidak muncul untuk kencan yang telah disepakati dan secara bersamaan memblokir semua komunikasi online dari orang tersebut.

Sementara itu, fenomena Banksying mengambil namanya dari seniman jalanan misterius, Banksy. Ini menggambarkan penarikan diri yang disengaja dan perlahan dari pasangan tanpa memberitahukan niat perpisahan. Ketika perpisahan itu tiba, "Banksyer" berada di atas angin karena telah siap secara mental, sementara pasangan yang ditinggalkan merasa buta.

Ada pula Pocketing. Istilah ini berarti menghindari memperkenalkan pasangan romantis kepada teman-teman atau tidak mengunggah tentang hubungan di media sosial. Tujuannya bisa jadi untuk menyembunyikan hubungan tersebut atau mengaburkan fakta bahwa mereka benar-benar berada dalam hubungan.

Terkait dengan pocketing adalah Monkey-Barring, istilah yang menyindir pasangan yang bergerak dari satu koneksi ke koneksi lain, hanya melepaskan satu hubungan setelah mereka berhasil "berpegangan" pada hubungan berikutnya, seperti monyet yang berpindah palang.

Dari Throning hingga Shrekking

Beberapa istilah kencan yang baru muncul berfokus pada penggunaan hubungan untuk keuntungan pribadi, baik itu status, pengaruh sosial, atau dinamika kekuasaan. Throning adalah tindakan sengaja berkencan dengan seseorang semata-mata untuk mendapatkan manfaat dari pengaruh atau lingkaran sosial mereka.

Orang yang melakukan throning secara strategis meningkatkan status dan pengaruh mereka melalui pasangannya, terlepas dari apakah ada hubungan emosional yang tulus. Ini adalah kencan yang dimotivasi oleh ambisi dan status, memperlakukan pasangan sebagai alat pendukung, bukan sebagai tujuan akhir. 

Lain lagi dengan Kittenfishing, itu adalah bentuk catfishing yang lebih ringan, seseorang menyesatkan orang lain dengan berbohong atau memberikan gambaran yang salah tentang diri mereka di aplikasi kencan, meskipun tidak sampai menggunakan identitas orang lain. Ini adalah penipuan kecil yang bertujuan untuk membuat diri mereka tampak lebih menarik.

Yang paling unik adalah Shrekking, yang dinamai dari raksasa hijau favorit semua orang. Ini merujuk pada seseorang yang memilih berkencan dengan orang yang sebenarnya tidak mereka minati atau yang di bawah standar mereka. Motifnya adalah agar orang tersebut memperlakukan mereka dengan lebih baik sebagai balasannya, atau untuk menciptakan dinamika kekuasaan dengan "Shrekker" merasa unggul.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |