Pulau Morotai: Surga Bawah Laut Tersembunyi dengan Keindahan dan Keajaibannya

Liputan6.com, Pulau Morotai Bicara tentang wisata bahari di Indonesia, Pulau Morotai memiliki keindahan alam dan bawah laut yang tidak kalah memesona dibandingkan Bali, Lombok, maupun Labuan Bajo. Meski hanya seluas 2.300 km², Pulau Morotai menyimpan pesona yang jauh melampaui ukurannya di peta.

Dikelilingi Samudra Pasifik, Morotai tidak hanya punya panorama pantai dan bawah laut yang menakjubkan, tapi juga sejarah panjang sebagai basis militer dan pertahanan Jepang saat Perang Dunia II. Sisa kenangan masa perang bahkan tersimpan di bawah laut, benda-benda seperti tank, pesawat tempur maupun kendaraan bisa ditemukan di kedalaman 15-40 meter.

1. Menyebrangi Pulau Dodola Saat Air Surut

Saat air laut mulai surut, sebuah keajaiban muncul di Pulau Dodola. Hamparan pasir putih perlahan menyingkap jalannya sendiri, menghubungkan dua pulau kembar, Dodola Besar dan Dodola Kecil. Di sinilah para wisatawan bisa berjalan di tengah lautan biru yang tenang, seolah melangkah di atas permadani alam.

Tak hanya elok di permukaan, Pulau Dodola juga menyimpan pesona bawah laut yang memesona, menjadikannya surga bagi pencinta snorkeling dan diving.

2. Eksplorasi 28 Titik Diving dengan Pesona Eksotik

Bagi pecinta diving, Pulau Morotai adalah surga tersembunyi dengan banyak cerita. Lebih dari 28 titik selam membentang, menyimpan panorama karang berwarna dan tarian ikan tropis yang menawan serta peninggalan sejarah Perang Dunia II.

Di kedalaman sekitar 40 meter, ada salah satu spot paling terkenal yaitu bangkai pesawat Bristol Beauford buatan Australia, saksi bisu Perang Dunia II. Di sudut lain, kapal karam dan Jeep Willy menanti diselami, membawa kamu menyelam bukan hanya ke samudra, tapi juga melihat peninggalan masa lalu.

3. Menikmati Keindahan “Ekor Pari” Tanjung Pandanga

Meski tak menyelam ke dasar laut, pesisir Pulau Morotai sudah cukup membuat siapa pun terpukau. Pasir putihnya yang halus membentang di bawah cahaya matahari, menawarkan keindahan alami yang menenangkan mata. Salah satu daya tarik unik lainnya adalah Pulau Ekor Pari yang memiliki bentuk menyerupai ekor ikan pari. 

Ketika menjejakan kaki di pulau ini, kamu bisa merasakan hembusan angin lembut dan gemericik ombak yang berpadu dengan hijaunya hutan mangrove di kejauhan. Tempat sempurna untuk sekadar bersantai, melepas penat, atau berburu momen senja yang menenangkan.

Bagi yang datang bersama keluarga, Dino Park siap menambah keseruan dengan berbagai wahana rekreasi anak. Tak heran, Morotai selalu menyimpan alasan baru untuk kembali karena meninggalkan banyak kenangan berharga.

Menuju Morotai bisa jadi perjalanan yang tak sekadar berpindah tempat, tapi juga penuh petualangan

Jika kamu mau berkunjung lewat jalur udara, kamu bisa menaiki pesawat dengan melakukan transit dari Manado Bandara Sam Ratulangi lalu ke Bandar Udara Pitu Morotai (OTI).

Untuk jalur laut, kamu bisa pakai kapal KM Geovani dari pelabuhan Ahmad Yani-Ternate menuju Pelabuhan Imam Lastori, Morotai Selatan dengan waktu sekitar 11 jam. 

Sedangkan jalur kombinasi laut dan darat memerlukan lintasan ke beberapa wilayah utama seperti Sofifi dan Tobelo. Rutenya: dari pelabuhan Kota Baru Ternate naik speed boat ke Sofifi dengan waktu tempuh 45 menit, atau dari Pelabuhan Bastiong Ternate naik kapal ferry ke Sofifi dengan waktu 1,5 jam. Selanjutnya dari Sofifi naik angkutan darat atau mobil ke Tobelo, Halmahera Utara dengan waktu tempuh 4 jam. Kemudian, dari Pelabuhan Tobelo lanjutkan naik speed boat ke Morotai dengan waktu tempuh 1,5 jam atau naik kapal Ferry ke Morotai dengan waktu tempuh 2 jam.

Pulau Morotai, permata tersembunyi di utara Maluku siap memanjakan siapa pun yang datang dengan pasir putihnya, jejak sejarah di bawah laut, hingga ketenangan alamnya yang memesona.

Jadi, tunggu apa lagi? Saatnya kamu menyelami keindahan surga bawah laut Morotai dan menikmati pengalaman liburan tak terlupakan di ujung timur Indonesia.

(*)