Polusi Udara di Jakarta Masuk Musim Kemarau Bakal Meningkat, Menteri LH: Konversi Penggunaan BBM Solusinya

1 week ago 34

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang musim kemarau polusi udara di Jakarta diprediksi akan semakin meningkat persentasenya. Di luar musim kemarau polusi udara jatuh lewat hujan hingga menjadi polusi air.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan bahwa polusi udara pembebananya terhadap kesehatan masyarakat cukup besar dari segi biaya. Pemerintah menganggap serius permasalahan polusi karena bisa langsung memengaruhi kehidupan dari sisi biologis.

"Apapun yang kita lakukan kalau kita tidak mengubah mengkonvensi BBM kita ke Euro 4, maka dipastikan bahwa kualitas Udara kita akan terus buruk," ungkap Hanif saat konferensi pers di Hari Kehati di Museum Indonesia TMII, Jakarta Timur, Kamis (22/5/2025).

Namun konsekuensinya cukup besar, pada saat kita mengkonversi akan ada nilai subsidi yang sangat besar. Tetapi nilai subsidi itu kalau kita komparasi dengan penyakit yang timbul jauh lebih kecil daripada upaya yang harus dibayarkan oleh pemerintah akibat polusi udara.  

Pemerintah sendiri sudah menyelami bahwa dari sisi tranportasi yang menggunakan BBM. Berdasarkan kajian yang merupakan review dari berbagai penelitian telah berkontribusi 35 persen dari polusi udara Jakarta.

Membuat Peraturan Presiden untuk Mengatasi Polusi

"Ini penting untuk kita tangani, kita ubah pun dengan penyesuaian mesin, tapi kalau BBM-nya masih kandungan 500 ppm dari kandungan sulfurnya itu tidak hanya polusinya yang besar tapi juga merusak mesin-mesin standart Euro 4," papar Hanif.

Sebagai informasi, BBM (Bahan Bakar Minyak) Euro 4 adalah standar bahan bakar yang ditetapkan oleh Uni Eropa, yang memiliki kandungan sulfur maksimal 50 ppm (part per million). BBM Euro 4 bertujuan untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan, khususnya sulfur dioksida, yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Di Indonesia, penggunaan BBM Euro 4 telah diwajibkan sejak 10 Oktober 2018 untuk kendaraan bensin dan 2022 untuk kendaraan diesel. "Saat ini sulfur kita di angka 500, jadi selisihnya jauh," tegas Hanif. 

Karena itu, Hanif pun telah menyurati berbagai Kementerian terkait untuk menangani bersama-sama masalah polusi di Jabodetabek. "Kami telah memberikan inisiatif untuk izin kepada Mensegneg untuk menyusun Peraturan Presiden (PP) terkait penanganan pencemaran Udara di Jabodetabek karena ini melibatkan semua sektor," bebernya lagi.

Eliktrisasi Transportasi Massal di DKI

Pemerintah DKI juga diharapkan menyusun langkah-langkah untuk mengatasi polusi lewat kebijakan transportasi massalnya, sehingga bisa mengurangi gas buangan polutan yang ditimbulkannya. Alat transportasi yang terdata di Kapolresta bahkan terdaftar sekitar 32,4 juta unit, sementara dibanding jumlah penduduknya ada sekitar 10 juta. 

"Artinya ada beban yang sangat serius sehingga perlu kebijakan yang sangat serius mengurangi bergeraknya alat transportasi," 

Lebih jauh Hanif mengatakan seandainya polusi terjadi dan hujan tidak turun, maka langkah yang paling efektik mengurangi bergeraknya alat transportasi. "Itu paling simpel, nggak usah yang aneh-aneh kalau BBM-nya belum ke Euro 4 coba dibatasi penggunaanya," saran Hanif.

Berikutnya Gubernur DKI juga sudah mau menjadikan elektrifikasi sebagian besar alat transportasi massal dan kebijakan insentif maupun disinsentif terkait kendaraan. Penyebab lainnya dari polusi, menurut Hanif adalah boiler, di mana ada lebih dari 1.000 unit tungku bakar yang ada di Jakarta, sekitaran kawasan industri. Atas hal ini pihaknya mengaku telah melakukan pendataan dan pengetatan. 

Ekspatriat Keluhkan Polusi

Sebelumnya diberitakan, tingkat polusi udara yang tinggi di Jakarta dinilai membahayakan kesehatan. Masalah itu juga ramai dibahas di media sosial, salah satunya oleh akun Twitter @piotrj . Ia menyerukan pembatalan festival atau event lari di Jakarta karena kondisi polusi yang disebut jauh di atas batas aman.

Data yang disertakan dalam cuitan tersebut menunjukkan angka PM 2.5 di berbagai titik di Jakarta, mencapai level merah. Artinya, ini mengindikasikan kualitas udara yang sangat tidak sehat.

"BATALKAN FESTIVAL LARI," tulisnya di akun X (dulunya Twitte), Senin, 18 November 2024. Dia mengingatkan bahwa aktivitas fisik seperti lari di tengah polusi tinggi dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama bagi paru-paru dan sistem kardiovaskular.

Risiko ini juga sangat mengancam anak-anak dan kelompok rentan.  "Lari di saat polusi tinggi merugikan kesehatan. Membahayakan paru-paru, membahayakan sistem kardiovaskular. Apalagi untuk anak2 dan kelompok rentan," tambah akun tersebut.

Foto Pilihan

Pengunjung membaca salah satu koleksi buku di Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (17/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |