Perang Thailand vs Kamboja, Penyeberangan Darat Lumpuh tapi Penerbangan Komersial Berjalan Normal

23 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Thailand telah menutup seluruh perbatasannya dengan Kamboja di tengah meningkatnya bentrokan senjata, karena kedua negara saling serang sejak Kamis pagi, 24 Juli 2025. Pembatasan ini berlaku untuk setiap kendaraan atau orang, termasuk wisatawan asing, yang mencoba memasuki Kamboja dari pos pemeriksaan di beberapa Provinsi Thailand.

Perang Thailand vs Kamboja memburuk setelah konfrontasi bersenjata pada 28 Mei 2025, yang menewaskan seorang tentara Kamboja di wilayah yang relatif kecil dan diperebutkan, lapor Euronews, Jumat (25/7/2025).

Thailand mengklaim Kamboja menembakkan roket dan artileri berat melintasi perbatasan kemarin, menewaskan sedikitnya 12 warga negara Thailand. Negeri Gajah Putih kemudian membalas dengan serangan udara terhadap sasaran militer. Kedua belah pihak saling tuduh terkait "serangan pertama."

Perdana Menteri (PM) Thailand, Paetongtarn Shinawatra, mengatakan pada Mei 2025 bahwa Thailand akan meningkatkan pemeriksaan di perbatasan darat dan memblokir keberangkatan wisatawan. Hanya pelajar, pasien medis, dan orang lain yang perlu membeli barang-barang penting yang diizinkan masuk atau meninggalkan Thailand menuju Kamboja.

Perbatasan Darat Ditutup

Artinya, ribuan pelancong harus mempertimbangkan kembali rencana perjalanan mereka. Shinawatra mengatakan, langkah-langkah tersebut bertujuan menghentikan orang-orang menuju "kasino-kasino menguntungkan" Kamboja, tapi tampaknya semua wisatawan akan diblokir untuk melintasi perbatasan.

Tentara Thailand kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerapkan langkah-langkah tersebut di setiap pos pemeriksaan perbatasan darat antara Thailand dan Kamboja di lima provinsi, dan bahwa mereka menghentikan semua penyeberangan, kecuali untuk orang-orang dengan kebutuhan penting.

Paetongtarn menambahkan, wisatawan asing juga akan dilarang naik penerbangan dari Thailand ke kota resor populer Kamboja, Siem Reap, bandara terdekat dengan kompleks candi Angkor Wat yang terkenal. Kendati demikian,  Sekretariat Negara Penerbangan Sipil Kamboja menyatakan bahwa penerbangan antara Kamboja dan Thailand tetap beroperasi normal untuk sementara waktu.

Menurut Thai Airways, penerbangannya dari Bangkok ke Phnom Penh akan tetap berjalan sesuai jadwal, dengan sekitar tiga ribu penumpang yang telah melakukan pemesanan tiket. CEO Thai Airways, Chai Eamsiri, mengatakan pada Kamis bahwa maskapai telah "memantau situasi dengan saksama" pascabentrokan.

Pembatasan Penyeberangan

"Kami terus berkomunikasi dengan Kedutaan Besar di Kamboja dan siap memindahkan staf kami jika situasi semakin memburuk," ujar Eamsiri. Bulan lalu, pemerintah Thailand menyatakan bahwa pembatasan penyeberangannya bukan hanya respons politik, tapi juga langkah untuk menindak operasi ilegal yang berbasis di Kamboja.

Para pemimpin militer Thailand menuduh operasi penipuan transnasional—dengan Kamboja sebagai pusatnya—memanfaatkan celah perbatasan dan jaringan daring untuk memikat korban, termasuk wisatawan asing. Mereka mengatakan para penipu menjebak korban melalui taktik romantis palsu, promosi investasi palsu, dan skema perjudian ilegal.

Kamboja, di sisi lain, telah memboikot beberapa layanan internet Thailand dan memblokir pasokan listrik dan bahan bakar dari negara itu sebagai tanggapan atas sengketa perbatasan. Terkait situasi ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) di negara itu mencermati perkembangan kondisi keamanan di sana.

"Mencermati perkembangan kondisi keamanan dari sumber-sumber resmi dan mengikuti instruksi Pemerintah setempat," kata KBRI Bangkok di akun Instagram, mereka Kamis, rangkum kanal Global Liputan6.com.

Imbauan untuk WNI

Warga negara Indonesia juga diimbau meningkatkan kewaspadaan, tetap tenang, tidak panik, dan menghindari perjalanan ke perbatasan antara Thailand dan Kamboja, lapor Antara. Bagi WNI yang menetap di Thailand lebih dari enam bulan, mereka diimbau melaporkan diri melalui portal Peduli WNI: www.peduliwni.kemlu.go.id.

"Lapor Diri memudahkan kami berkomunikasi dalam keadaan darurat. Laporkan keberadaanmu sekarang juga!" kata KBRI Bangkok. Sementara itu, jika ada WNI yang memerlukan bantuan darurat atau mengetahui adanya informasi WNI yang terdampak eskalasi, mereka diimbau menghubungi hotline Konsuler KBRI Bangkok pada nomor +66 92-903-1103.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan WNI di Thailand dan Kamboja aman usai memanasnya konflik di perbatasan kedua negara itu. Pemerintah juga menyiapkan langkah mitigasi jika eskalasi konflik perbatasan Thailand-Kamboja semakin meningkat.

"Yang paling penting adalah bagaimana kita memastikan warga negara yang tinggal di sana itu aman, dan jika terjadi sesuatu, itu sudah kita siapkan mitigasi-mitigasinya," sambungnya, lapor kanal News Liputan6.com, Jumat.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |