Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan pemeran Biksu Tom Sam-chong di serial Kera Sakti yang populer di era 90an? Mungkin tak banyak yang ingat dengan nama aslinya, tapi Kwong Wa kembali menjadi perhatian publik setelah aktor berusia 63 tahun itu terlihat banting setir menjadi penghibur di berbagai objek wisata di Tiongkok.
Melansir Kbizoom, Selasa, 14 Oktober 2025, menurut QQ, kondisi tempat kerja Kwong Wa jauh dari kata glamor. Ia harus bekerja di luar ruangan sambil mengenakan kostum tradisional lantaran membawakan kisah-kisah kerajaan.
Dalam sebuah video yang diunggah aktor sejawatnya, Cheng Kwok Lam, punggung Kwong Wa terlihat basah setelah bekerja seharian. Dalam video tersebut juga dijelaskan bahwa gaji dan prestise Kwong Wa sebagai penghibur kini jauh menurun dibandingkan saat masa kejayaannya di ranah akting. Meski begitu, ia disebut tetap berusaha menghidupi keluarganya.
Kisah hidup Kwong Wa pun menuai simpati publik. Banyak yang iba dengan meninggalkannya pendapat di kolom komentar. "Waktu adalah pisau kejam yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun," tulis seorang warganet.
Namun, jika melihat ke belakang, kejatuhan kariernya tak lepas dari perilakunya sendiri. Ia disebut berselingkuh dengan Sheren Tang, lawan mainnya di drama I Have A Date with Spring.
Skandal Perselingkungan Biksu Kera Sakti dan Lawan Mainnya
Saat skandal muncul, Kwong Wa diketahui masih terikat pernikahan dengan penyanyi Kitman Mak. Tapi, hubungan terlarang Kwong Wa dengan Sheren Tang berlanjut dengan tinggal bersama selama beberapa waktu.
Kwong Wa dikabarkan berbohong kepada Sheren Tang tentang status pernikahannya. Ia mengaku sudah tidak lagi bersama istrinya dan akan menceraikannya untuk bisa bersama Sheren Tang.
Ketika Sheren menemukan fakta bahwa Kwong Wa mengingkari ucapannya, ia sangat terpukul mengetahui statusnya sebagai selingkuhan. Berita yang tersebar diperparah dengan pengakuan Kwong Wa yang menuduh Sheren menggodanya terlebih dahulu. Menanggapi hal tersebut, Sheren Tang mengadakan konferensi pers untuk mengecam pasangan tersebut dan menggugat mereka ke pengadilan untuk membela diri.
Setelah skandal tersebut mereda, karier Kwong Wa di layar kaca meredup. Ia tak kunjung menemukan pekerjaannya di ranah akting. Ia lalu beralih menjual asuransi dan bekerja di tempat-tempat wisata dengan berpakaian seperti kaisar atau cendekiawan kuno untuk sekadar berfoto bersama pengunjung.
Kera Sakti Populer di Era 90an
Sementara, drama serial Kera Sakti juga dikenal dengan judul Journey to the West. Itu merupakan kisah perjalanan epik menuju barat yang dilakukan oleh seorang biksu Buddha bernama Tong Sam-chong ditemani tiga muridnya: Sun Go Kong (sang kera sakti), Zhu Bajie, dan Sha Wujing.
Mengutip kanal Showbiz Liputan6.com, perjalanan mereka tidak mudah dalam misi mencari kitab suci. Walaupun seringkali terjadi perselisihan, persahabatan mereka semakin erat saat menghadapi tantangan bersama.
Serial ini pertama kali diproduksi oleh TVB dan ditayangkan TVB Jade Hong Kong pada November 1996.Pemerannya saat itu adalah Dicky Cheung sebagai Kera Sakti, kemudian Kwong Wa, Wayne Lai, Evergreen Mak, dan masih banyak lagi. Di Indonesia, serial ini menarik perhatian luas setelah ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta.
Pada 2011, Journey to the West alias si Kera Sakti kembali diproduksi ulang. Serial ini juga ditayangkan di saluran Vidio.com.
Sinopsis Serial Kera Sakti
Journey to the West mengisahkan tentang seorang biksu Buddha bernama Tang Sanzang, yang dengan tekad bulat, memulai perjalanan spiritual menuju Barat untuk mencari kitab suci. Ia ditemani oleh tiga murid unik: Sun Go Kong si kera sakti, Zhu Bajie sang babi hutan yang rakus, dan Sha Wujing si penjaga sungai yang sabar.
Selama perjalanan, mereka menghadapi rintangan supernatural, godaan duniawi, dan ujian iman. Di antara mereka, Sun Go Kong menjadi sorotan dalam cerita berkat kecerdasannya dalam mengatasi berbagai rintangan dan monster yang menghadang, meskipun sifat nakalnya muncul.
Film ini memiliki tempat istimewa di hati masyarakat dunia, terbukti dari karakter Sun Go Kong yang telah menjadi ikon budaya populer dan terus memikat imajinasi banyak orang.