Pemandangan Langka Paus Biru di Dekat Pulau Rubiah, Wisata Aceh Kian Memesona

1 week ago 48

Liputan6.com, Jakarta - Pesona wisata Aceh yang sudah jadi rahasia umum kian menimbulkan decak kagum dengan kemunculan langka paus biru di perairan dekat Pulau Rubiah. Rekaman momen spesial ini dibagikan seorang pemandu wisata lokal, Bashirun Nazir, di akun Instagram-nya, @nzirr._, Selasa, 20 Mei 2025.

"Paus ini pertama kali kami temui di perairan Sabang, yang sebelumnya hanya pernah ditemukan paus orca. Tentu jadi pengalaman berharga bagi tourism yang tak hanya dapat bertemu dolphin, melainkan juga dapat melihat langsung keunikan paus yang sedang mengitari keindahan bawah laut Sabang," bunyi penggalan keterangan yang dituliskannya.

Pada Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 22 Mei 2025, Nazir bercerita bahwa kemunculan mamalia terbesar di dunia itu terekam pada Senin, 19 Mei 2025, sekitar pukul 10 pagi WIB. "Awalnya kami dari tim pemandu Sabang bersama Kapten Wahyu, yang ahli dalam memancing, sedang membawa wisatawan untuk fishing trip di salah satu spot, tepatnya di Pantai Gapang," ungkap dia.

3 Ekor Paus Biru

Nazir melanjutkan, "Tiba-tiba kami melihat ada semburan air dari laut, dan saat kami mendekat, ternyata ada seekor paus yang sedang berenang di permukaan. Seiring waktu, muncul lagi kawanannya hingga ada tiga ekor paus. Kami mengikuti paus tersebut hingga menuju ke arah Pulau  Rubiah, tepatnya di teluk Pantai Iboih."

Lumba-lumba yang biasanya terlihat di sana, kata dia, tidak terlihat di hari tersebut. "Besoknya lumba-lumbanya baru keluar lagi setelah paus tidak terlihat," ujarnya. "Paus biru ini kemungkinan masuk ke teluk karena lagi musim anak ikan kecil-kecil yang merupakan mangsanya."

Sementara penampakan paus biru baru pertama kali didapati, Nazir berkata, wisatawan biasanya memilih perjalanan melihat lumba-lumba, selain snorkeling dan menyelam, di perairan Sabang. "Sabang merupakan (lokasi) populasi lumba-lumba terbanyak di Indonesia," katanya, menambahkan bahwa perjalanan ini biasanya dimulai pukul 7 pagi.

Melihat Lumba-Lumba

Nazir mengatakan bahwa jarak tempuh ke lokasi melihat lumba-lumba biasanya menghabiskan waktu sekitar 30 menit, yakni dekat Pulau Rubiah. "Tapi kalau dolphin-nya main daerah KM-0, itu bisa sampai satu jam tempuh, karena lumba-lumba munculnya tidak hanya di satu tempat saja. Mereka biasanya ada di tempat yang banyak ikannya," ucap dia.

Harga paket wisata ini berkisar antara Rp500 ribu sampai Rp1 juta per pax, tergantung speed boat dan jumlah anggota trip, sebut Nazir. Di samping itu, Pulau Rubiah terkenal sebagai surga bagi para pecinta snorkeling dan diving, menurut kanal Regional Liputan6.com.

Pulau ini mempunyai keindahan bawah laut yang memukau, terutama ekosistem terumbu karang dan kehidupan lautnya. Pengunjung yang menikmati pemandangan bawah laut Pulau Rubiah akan mendapat pengalaman tidak terlupakan.

Ketika menyelam di Pulau Rubiah, pengunjung bisa melihat berbagai biota laur, seperti ikan dan teripang. Pengunjung juga akan menikmati jernihnya air laut di Pulau Rubiah.

Pesona Pulau Rubiah

Pengunjung yang tidak menyelam pun masih bisa melihat keindahan terumbu karang dan kehidupan laut dengan jelas karena airnya yang jernih. Saat ini, wisata ke Pulau Rubiah bisa dilakukan dengan menggunakan jasa pemandu.

Wisatawan yang menggunakan pemandu akan berkeliling ke sejumlah spot menarik di sekitar pulau. Menggunakan jasa pemandu sangat penting untuk dilakukan ketika berkunjung ke Pulau Rubiah, terutama yang ingin menikmati pesona bawah lautnya.

Pulau Rubiah adalah pulau yang nyaris tidak berpenghuni, hanya ada beberapa kepala keluarga saja yang merupakan penduduk asli pulau tersebut. Selain dikenal sebagai pulau yang menyimpan pemandangan cantik, pulau ini juga memiliki sejarah yang unik.

Pulau Rubiah pernah jadi pusat karantina jemaah haji di Indonesia pada masa kolonial Belanda. Namun kini, hanya tersisa dua bangunan saja di sana. Pulau Rubiah juga berasal dari nama Cut Nyak Rubiah, istri Teuku Ibrahim dari Iboih, dan makamnya ada di pulau tersebut.

Foto Pilihan

Pengunjung membaca salah satu koleksi buku di Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (17/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |