Liputan6.com, Jakarta - Mengisi akhir pekan bersama keluarga bisa dilakukan dengan nonton bioskop bersama. Tapi, membuat anak menikmati waktu selama menonton bukan perkara sederhana.
Dengan durasi tayang film yang umumnya lebih dari satu jam, tak semua anak bisa duduk dengan tenang. Apalagi, bila tontonannya bukan selera mereka.
Sebuah jaringan bioskop, Cinepolis, menjawab tantangan tersebut dengan menghadirkan konsep bioskop yang ramah anak. Bertajuk Cinepolis Junior, ruang bioskop dirancang khusus dengan menghadirkan area bermain anak (playground) di dalam studio.
Ada perosotan yang bisa dimainkan anak dengan tinggi minimal 110 cm. Ada juga area mandi bola yang bisa dimainkan dengan pengawasan orangtua, baik sebelum maupun selama pemutaran film.
Tersedia juga berbagai kursi yang unik, mulai dari lounger bed, bean bag, sofa bed, sampai ke kursi regular. Lantainya empuk dan nyaman untuk menambhan keamanan anak-anak selama beraktivitas di bioskop. Saat hendak menggunakan fasilitas, orangtua dan anak wajib memakai kaus kaki dengan anak berusia di bawah 12 tahun wajib membeli tiket playground.
Lokasi Bioskop Ber-playground
Pilihan tontonannya juga dipastikan masuk kategori 'semua umur' alias layak ditonton oleh anak-anak. Saat ini, fitur Cinepolis Junior baru tersedia di tiga lokasi, yakni Cinépolis Maxxbox Lippo Village Tangerang, Sun Plaza Medan, Living World Pekanbaru.
"Kami percaya bahwa bioskop bukan hanya tempat hiburan, tapi juga ruang edukasi dan pengalaman berkesan bagi anak-anak. Kami ingin menjadikan bioskop sebagai ruang yang ramah anak," kata Alejandro Aguilera Garibay, CEO Cinépolis Cinemas Indonesia, dalam keterangan tertulis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 25 Juli 2025.
Khusus pada bulan ini, jaringan bioskop itu menghadirkan program sosial Let's Go to Cinepolis. Program yang sekaligus digelar untuk memeringati Hari Anak Nasional itu mengundang 13.900 anak dengan beragam latar belakang, untuk menonton film Jumbo yang telah mencetak rekor sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa, di 56 bioskop seluruh Indonesia.
"Melalui penayangan film Jumbo, kami tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai positif dan cinta terhadap karya lokal sejak dini, serta dapat memberikan momen istimewa sekaligus memperkenalkan kualitas film anak Indonesia yang sarat pesan moral dan inspirasi," ujar Alejandro.
Ajak Nonton Film Jumbo
Kegiatan itu merupakan kelanjutan dari inisiatif “Let’s Go to Cinépolis” yang diluncurkan sejak 2023 di Indonesia, dan telah menjadi komitmen berkelanjutan Cinépolis dalam menjadikan bioskop sebagai ruang inklusif yang dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk mereka yang kurang beruntung secara ekonomi.
Alejandro berharap pihaknya dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menikmati film lokal yang dapat memperkaya wawasan mereka tentang industri kreatif. Program ini juga menggarisbawahi komitmen Cinépolis Cinemas dalam menghadirkan pengalaman sinematik yang menyenangkan sekaligus mendidik bagi generasi muda Indonesia.
"Kami percaya bioskop dapat menjadi ruang aman dan menyenangkan bagi anak-anak untuk belajar, berimajinasi, dan bermimpi lebih besar," tambah Alejandro.
Anggia Kharisma, Chief Content Officer Visinema Studios dan produser Jumbo, mengapresiasi kolaborasi yang menghadirkan kembali film Jumbo ke layar lebar. Ia menekankan bahwa sejak awal, film yang menghadirkan Don cs itu bukan sekadar film animasi, tetapi juga undangan bagi keluarga untuk kembali terhubung dan merayakan momen bersama keluarga.
Film Jumbo Geser Takhta KKN di Desa Penari
Tepat pada Minggu, 1 Juni 2025, film Jumbo resmi menggulingkan KKN di Desa Penari dari takhtanya. Kini, karya sineas Ryan Adriandhy ini resmi jadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Kabar Jumbo jadi film Indonesia terlaris sepanjang masa terkonfirmasi lewat unggahan Prince Poetiray bersama @jumbofilm_id, dengan tajuk 'Jumbo Telah Menjadi Film Indonesia dengan Penonton Terbanyak Sepanjang Masa.'
"Teman-teman semua telah mengukir sejarah bersama Jumbo. Kita sama-sama membuktikan bahwa cerita bisa menggerakkan hati, dan kalian adalah bagian tak terpisahkan dari itu. Terima kasih. Peluk. Hormat. Cinta," cuitnya pada unggahan, 31 Mei 2025.
Berdasarkan data, jumlah penonton film Jumbo melebihi 10,07 juta. Kisah menyentuh tentang penerimaan diri, memaknai sahabat sejati, dan mengendalikan ego itu mulanya hanya mendulang 60 ribuan penonton pada hari pertama penayangan. Mengutip kanal Showbiz Liputan6.com, dengan pencapaian film Jumbo, KKN di Desa Penari harus rela turun takhta setelah tiga tahun berada berada di posisi jawara.