Miss Israel Ngaku Terima Ancaman Pembunuhan Setelah Diduga Menatap Sinis Wakil Palestina di Miss Universe 2025

Liputan6.com, Jakarta - Miss Israel Melanie Shiraz mengaku dibombardir ancaman pembunuhan dan pemerkosaan setelah ia diduga menatap sinis wakil Palestina, Nadeen Ayoub, di Miss Universe 2025. Teror tidak serta merta berhenti kendati ia telah membantah tuduhan tersebut.

Ratu kecantikan berusia 27 tahun itu bercerita, pelecehan tersebut dimulai beberapa jam setelah video beredar. "Saya tidak tahu apakah rekaman itu (seluruhnya) diedit atau tidak, tapi setidaknya ada bagian yang diedit, dipotong, dan digabungkan sedemikian rupa sehingga terlihat seperti saya satu-satunya yang melihat ke arahnya," ujarnya pada Fox News Digital, seperti dikutip Selasa (18/11/2025).

"Media sosial saya dipenuhi komentar-komentar kebencian dan potongan-potongan video ini yang memperlihatkan seolah-olah saya berdiri tepat di sampingnya. Awalnya, saya pikir itu AI atau semacamnya, lalu saya sadar itu hanya berasal dari kamera lain yang perspektifnya sangat terdistorsi."

Shiraz menegaskan bahwa ia menduga akan "mendapat banyak kebencian dan sorotan tajam hanya karena jadi perwakilan Israel. "Tapi, hal ini seharusnya tidak memicu komentar-komentar Hitler dan ancaman pembunuhan," ungkapnya. "Itulah yang saya terima," sebelum menggambarkan ancaman-ancaman tersebut sebagai sesuatu yang vulgar dan mengganggu.

"Ini sudah sampai pada titik, saya ingin memperkosa dan membunuhmu atau, saya harap kau berakhir seperti salah satu sandera yang diperkosa dan ditembak di kepala," katanya. "Saya sudah mendapat (ancaman), 'Matilah kau Yahudi kotor.' Saya tidak ingin terlalu vulgar, dan itu sangat mengganggu."

Shiraz melanjutkan, "Saya berharap bisa berdialog produktif dengan Miss Palestina, bahkan mungkin berfoto bersama dan menunjukkan pada dunia bahwa kami bisa jadi contoh perdamaian." Ratu kecantikan ini kuliah di University of California, Berkeley, dan meraih gelar MBA, sebelumnya bekerja di sektor teknologi Israel.

Ia mendirikan perusahaan rintisannya sendiri sebelum terjun ke dunia kontes kecantikan. "Saya menyadari bahwa saya sangat bersemangat tentang advokasi," ujarnya. "Saya sangat terlibat dalam komunitas Yahudi dan advokasi Israel di kampus, dan terpikir oleh saya bahwa panggung budaya seperti ini dapat memberikan Israel suara yang manusiawi, sementara kami umumnya hanya dilihat melalui lensa politik."

Kontroversi juga muncul setelah Ayoub mengunggah beberapa foto dari acara tersebut. "Dia juga mengunggah delapan foto di mana saya terlihat di semuanya," sebut Shiraz.

Shiraz berkata, "Foto-foto itu jelas bukan foto saya yang bagus, dan ada juga yang memperlihatkan saya melihat ke arahnya, atau yang sepertinya ke arahnya. Saya sudah memintanya untuk menghapusnya, dan dia hanya menghapus satu atau dua foto, tidak semuanya."

"Selama kompetisi, saya menyadari ada juru kamera tertentu yang fokus padanya, dan saya tepat di belakangnya," ujarnya. "Saya juga menyadari bahwa juru kamera itu hanya menunjuk ke arahnya, dan karena itu saya sendiri, dan mereka sepertinya memiliki semacam komunikasi di antara mereka, yang sangat mengejutkan saya."

Meski mengalami pelecehan, Shiraz mengaku tetap teguh. "Sangat, sangat sulit menjadi seorang Yahudi dan Israel di zaman ini, apapun yang kita lakukan, kita akan dibenci karenanya," katanya.

Shiraz berbagi, "Ini semakin menegaskan bahwa apa yang saya lakukan saat ini penting dan saya tidak boleh teralihkan, hanya perlu termotivasi." Kompetisi Miss Universe ke-74, yang diikuti 121 kontestan, berlanjut di Thailand, dengan final yang dijadwalkan pada Jumat, 21 November 2025.

"Saya sangat bersemangat mewakili Israel dan, setelah kompetisi ini, saya berharap dapat beralih dari latar belakang saya untuk mengadvokasi Israel dan tujuan-tujuan baik ke dalam pekerjaan hidup saya," ujarnya. "Saya tampil dan menampilkan sisi terbaik saya setiap hari, dan terkadang rasanya, apapun yang saya lakukan, itu tidak akan cukup, Anda tahu, untuk membuat saya diterima di hati orang-orang tertentu … Tapi tentu saja, itu tidak akan menghentikan saya untuk menampilkan sisi terbaik saya."

Di sisi lain, Miss Palestina belum merilis pernyataan terkait kontroversi ini.