Mengenal Alocasia di FLOII Expo 2025, Si Tanaman Hias Daun Eksotis dari Daerah Tropis

Liputan6.com, Jakarta - FLOII Expo 2025 yang digelar di Hall 5 ICE BSD City, Tangerang, hingga Minggu, 26 Oktober 2025, tak hanya menjadi ajang pameran tanaman, tetapi juga edukasi masyarakat tentang beragam tanaman, khususnya tanaman hias. Di antara banyak jenis, Alocasia menjadi salah satu yang diminati para penghobi.

Alocasia bahkan menjadi medium menghimpun berbagai pecintanya ke dalam komunitas Tanemdulu, yakni komunitas urban planting yang fokus pada tanaman Alocasia dan Monstera di ruang apartemen. Dalam keterangan tertulis kepada Lifestyle Liputan6.com, pendiri komunitas, Stephanie Susanto menyatakan kecintaannya pada Alocasia bermula dari keinginannya mencari ketenangan di rumah.

"Awalnya saya cuma ingin punya satu tanaman untuk menghijaukan sudut apartemen. Lama-lama, saya jatuh cinta dengan karakter Alocasia. Bentuknya elegan, warnanya dramatis, dan setiap daun terasa seperti karya seni," ujar Stephanie sambil menunjukkan koleksi Alocasia Melo Albo miliknya.

Alocasia, dikenal pula sebagai keladi atau birah, merupakan tanaman tropis dan subtropis yang bisa ditemui di kawasan Asia dan Australia Timur. Mengutip laman pustaka.bppsdmp.pertanian.go.id, Sabtu, 25 Oktober 2025, ciri khas Alocasia adalah urat daun yang menonjol, dan memiliki warna daun yang beragam, mulai dari hijau tua berkilau, hingga kuning. Beberapa jenis Alocasia memiliki permukaan daun seperti beludru.

"Lewat Tanemdulu, saya ingin mengajak orang-orang menanam bukan karena tren, tapi karena rasa cinta terhadap kehidupan kecil di sekitar kita," ujar Stephanie.

Sementara, Rico, founder Titikhijau, menyebut budidaya Alocasia lokal berkembang dengan baik. Ia menyebut Indonesia memiliki Alocasia hibrida asli lokal yang memberikan angin segar.

"Indonesia punya kekayaan genetik tanaman yang luar biasa. Saya ingin menunjukkan bahwa hybrid lokal juga bisa bersaing di dunia internasional," kata Rico.

Keindahan tanaman hias itu mendorong Linda, plant enthusiast asal Jakarta Selatan, rela berinvestasi besar demi satu Alocasia impian. "Bagi saya, setiap helai daun punya karakter. Ada rasa bangga melihat tanaman tumbuh sehat hasil perawatan sendiri," tuturnya.

"Harga bukan ukuran pamer, tapi bentuk penghargaan terhadap sesuatu yang hidup, langka, dan penuh makna. Saya lebih memilih mengoleksi tanaman daripada barang mewah karena tanaman memberi ketenangan yang tak bisa dibeli," ujarnya.

Salah satu jenis Alocasia yang endemik Indonesia, tepatnya di Kalimantan, adalah Alocasia Dragon Silver. Ciri-cirinya meliputi bentuk daunnya melebar seperti  sayap seekor naga, tekstur daunnya kaku, daunnya didominasi warna keperakan dengan tulang daun berwarna hijau tua.

Kesan elegan dan mewah semakin terpancar dari paduan warna tersebut. Ada ruas berwarna merah tersembunyi di balik daun. Tanaman hias ini bisa tumbuh di dalam maupun di luar ruangan.

Perawatannya alokasia jenis ini relatif mudah dan dapat menyesuaikan terhadap suhu dan kelembapan. Penyiraman cukup dilakukan dua hari sekali asalkan media tanam tetap lembap. Cara mengeceknya, cukup masukkan satu jari tangan ke dalam media tanam sekitar 2 sentimeter. Jika sudah kering, bisa disiram.

Di samping itu, perlu diperhatikan komposisi media yang baik yaitu sekam mentah fermentasi, pasir malang, dan cocopeat. Takarannya seimbang menyesuaikan dengan ukuran potnya.

Pada kesempatan terpisah, Project Manager FLOII Expo 2025, Della Azkia Surur mengatakan FLOII Expo 2025 menghadirkan tanaman unik dan sulit di pasar umum. Salah satunya tanaman hybrid anthurium bonfire yang ditaksir mencapai angka hingga Rp300 juta. Ketekunan budidaya dan estetika ini yang menghasilkan nilai jual yang luar biasa dalam industri florikultura.

Kemeriahan FLOII Expo 2025 juga semakin terasa dengan hadirnya kompetisi tanaman anggrek yang berkolaborasi dengan DPD Pecinta Anggrek Indonesia Jawa Barat. Kompetisi itu diikuti lebih dari 50 tanaman yang diperlombakan dengan berbagai kelas yang diikuti.

Selain diadakan kompetisi tanaman, pertama kalinya di FLOII Expo diadakan kompetisi terrarium di hari ke-2 pelaksanaan dan kompetisi aquascape dan paludarium di hari ke-3 yang pesertanya berasal dari berbagai daerah di Jabodetabek, Sumatera dan Jawa.

FLOII Expo 2025 berlangsung hingga Minggu, 26 Oktober 2025, menampilkan lebih dari 150 peserta pameran dari berbagai sektor florikultura dan diikuti lebih dari 20 Negara. Masyarakat masih berkesempatan datang dan menikmati keindahan dunia tanaman hias sekaligus memperoleh pengetahuan dan peluang bisnis baru.