Mengaku Doyan Belanja, Menpar Widi Dukung Indonesia Great Sale 2025 Digelar di Musim Libur Nataru

1 week ago 33

Liputan6.com, Jakarta - Memanfaatkan momen libur Natal dan Tahun Baru (Libur Nataru) 2025/2026, Indonesia Great Sale 2025 digelar pada 18 Desember 2025--4 Januari 2026. Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah menargetkan transaksi bisa menembus Rp30 triliun dari penyelenggaraan acara tersebut yang disambut positif oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana.

"Jadi, waktu bapak dari Hippindo datang ke kantor, saya semangat sekali karena saya juga hobi belanja. Jadi, ini program yang luar biasa menyenangkan dan perlu kita dukung," kata Menpar dalam pembukaan Indonesia Great Sale 2025 di Jakarta, Jumat (21/11/2025).

Menpar menekankan bahwa belanja merupakan salah satu motivasi berwisata yang sangat penting sehingga bisa mendorong kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan perjalanan wisatawan nusantara (wisnus).

"Karena itu, promosi harus dilakukan bukan hanya untuk wisatawan nusantara, tetapi kita juga harus promosikan ke negara-negara dekat, ASEAN, dan mungkin dari negara lain juga," kata Widi.

Dukungan terhadap acara tersebut sejalan dengan peningkatan perjalanan wisatawan dalam dan luar negeri. Ia mengatakan pertumbuhan kunjungan wisman ke Indonesia meningkat 10,20 persen pada periode Januari--September 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara, pergerakan wisnus meningkat 19 persen pada periode yang sama dibandingkan tahun lalu. 

Dari rerata USD 1.391 pengeluaran turis asing di Indonesia, 11,4 persen ternyata dialokasikan untuk belanja cenderamata dan buah tangan. Perilaku belanja serupa juga ditunjukkan oleh turis Indonesia ketika liburan ke luar negeri maupun di dalam negeri.

"Dengan adanya program belanja ini, kita harapkan bisa lebih dari 18,2 dan bisa sampai 20 miliar dolar Amerika Serikat," kata Widi.

411 Pusat Belanja Terlibat Indonesia Great Sale 2025

Alphonzus Widjaja, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI), menyebutkan bahwa Indonesia Great Sale adalah penggabungan seluruh program promo belanja yang biasanya digelar para pelaku pusat perbelanjaan di setiap Natal dan Tahun Baru. Total ada 411 pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia yang ikut serta.

Momen Nataru disebutnya krusial untuk memastikan bahwa target kinerja mereka bisa terpenuhi. "Natal dan Tahun Baru merupakan puncak kedua penjualan ritel di Indonesia setelah Ramadan dan Idul Fitri. Tetap kita lakukan koordinasi program belanja ini untuk bisa memastikan kinerjanya (penjualannya) bisa maksimal," ujar Alphonz.

"Ini adalah kesempatan terakhir bagi kami di industri ritel untuk bisa meningkatkan penjualan agar supaya kinerja di 2025 bisa maksimal," sambungnya.

Ada dua kegiatan utama di Indonesia Great Sale 2025. Pertama, pusat-pusat perbelanjaan akan menggelar berbagai macam kegiatan, termasuk atraksi budaya dan edukasi, untuk memastikan pengunjung datang ke pusat perbelanjaan.

"Kemudian, ditambah dengan program-program belanja yang diberikan oleh teman-teman ritel, agar mereka yang hadir ke pusat belanja tersebut berbelanja secara maksimal," ujarnya.

Brand Lokal Indonesia jadi Magnet

Ketua Umum Hippindo menegaskan bahwa salah satu daya tarik wisata belanja di Indonesia di mata wisatawan mancanegara adalah brand-brand lokal. Budi menyatakan banyak wisman, terutama dari Malaysia dan India, yang meminati beragam produk lokal, terutama fesyen dan parfum.

"Jadi, orang Malaysia tuh malah belinya banyak merek lokal di Indonesia. Nah, ini kesempatan. Apalagi saat ini ringgit menguat. Artinya kan jadi mahal ya, yang ke Malaysia itu kita tarik ke sini," ujarnya.

"Selain orang Malaysia, orang India juga suka beli parfum kita, craft-craft kita. Ada juga aromaterapi kita, orang China banyak beli di Bali. Jadi memang, sebenarnya merek kita itu udah punya market," dia menambahkan.

Ia berharap lebih banyak merek lokal yang bisa menarik minat kunjungan turis mancanegara ke Indonesia. "Daripada thrifting ya maksudnya, kenapa enggak merek-merek lokal kita dukung semua?" kata Budi lagi.

Di sisi lain, ia juga meminta pemerintah mempermudah brand asing masuk ke pasar Indonesia. Hal itu diyakininya akan membuat orang Indonesia lebih betah menghabiskan uangnya di dalam negeri saja. "Karena, alasan orang Indonesia ke luar itu karena merek global di Indonesia tuh mahal dan enggak lengkap," ujarnya.

Promosi VAT 11 Persen

Budi juga meminta agar pemerintah menggencarkan kebijakan VAT 11 persen. Itu adalah rabat 11 persen dari transaksi yang terjadi yang bisa diperoleh turis asing bila mengurusnya di bandara dengan menunjukkan paspor dan struk belanjaan.

"Angka 11 persen itu buat kita PPN, buat dalam negeri, tapi buat orang luar negeri itu dikembalikan. Itu besar," katanya.

Ia juga meminta pemerintah menggenjot lebih banyak kunjungan wisman ke Indonesia dengan beragam cara. Salah satunya dengan menggelar event-event besar dan potensial menarik turis.

"Misalnya di Indonesia iPhone 20 di-launching gitu. Itu akan mendatangkan banyak sekali turis... Bagaimana pameran-pameran luar negeri yang berkualitas, konser apa yang bisa mendatangkan ratusan ribu orang dari luar negeri, itu yang kita harapkan," kata Budi.

"Pokoknya belanja enggak belanja, datang dulu," ujarnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |