Liputan6.com, Jakarta - Serangkaian foto baru-baru mengungkap pemandangan yang cukup memprihatinkan di beberapa pantai terkenal di Bali. Dalam unggahannya di halaman Facebook Bali Bogans, pengguna bernama Kirsty Grist menunjukkan kondisi Pantai Legian dan Kuta yang dipenuhi sampah.
Mengutip News.com.au, Jumat, 25 Juli 2025, dari berbagai jenis sampah yang berserakan, terdampar jarum suntik. Hal itu memicu kekhawatiran banyak orang, terutama wisatawan dan warga lokal, mengenai kebersihan serta keamanan pantai-pantai di Bali yang selama ini dikenal indah dan menjadi tujuan liburan favorit.
Grist mengatakan di dalam unggahannya, "Hai semuanya, jika Anda berada di daerah ini, terutama dengan anak kecil, harap berhati-hati. Ada tumpukan sampah medis yang terdampar di pantai. Kami telah mengumpulkan dua kantong jarum suntik, beberapa dengan ujung jarum, beberapa tanpa jarum."
Unggahan tersebut langsung menarik perhatian banyak pengguna Facebook lainnya. Kolom komentar pun dipenuhi berbagai tanggapan. Beberapa orang mengklaim bahwa sampah jarum suntik yang terlihat dalam unggahan itu sebenarnya hanyalah alat suntik biasa yang sering digunakan di bar-bar lokal untuk tujuan hiburan.
Sampah Jarum Suntik dari Mana?
Salah seorang warganet menganggap foto tersebut membuat pantai terlihat menjijikan. Ada pula yang membandingkannya dengan situasi serupa yang dialami tapi terjadi di pantai berbeda. "Kami menginap di Nusa Dua bulan lalu, resor yang bagus, tetapi mereka perlu membersihkan pantai."
Wisatawan lain bernama Liana Haylen yang juga berlibur di Bali ikut mengomentari, "Ya, jarumnya juga ada di Pantai Seminyak tadi malam. Beberapa di antaranya adalah suntikan yang berisi minuman beralkohol (biasanya yang lebih besar), tetapi beberapa lainnya adalah suntikan asli. Hati-hati, teman-teman."
Jade Sullivan membalas komentar dengan mengatakan, "Kami mengambil jarum suntik besar dari pantai minggu lalu di Bloo Lagoon, ukurannya benar-benar besar."
Tapi, ada juga yang tidak percaya dan bilang itu cuma omong kosong, karena menurutnya jarum itu hanya dipakai untuk minuman alkohol. Seorang pengguna lain menulis, "Saya sudah 40 tahun ke Kuta dan Legian, belum pernah melihat hal seperti itu. Itu cuma omong kosong."
Ia juga menambahkan, "Jangan hanya unggah foto, tunjukkan bukti rekaman saat kamu benar-benar menemukannya. Saya yakin kamu tidak bisa."
Picu Perdebatan soal Keaslian Informasi
Tapi komentar itu langsung dibalas oleh pengguna bernama Cassie Hardy yang berkata, “"tu benar kok, kami menemukan dua tas. Beberapa bahkan berisi jarum suntik yang masih terlihat."
Pengunggah aslinya juga membalas, "Wah, bagus ya. Saya juga sudah lebih dari sembilan tahun datang ke sini dan belum pernah lihat hal seperti itu sebelumnya. Tapi masa saya dilarang kasih peringatan buat para wisatawan? Kalau mau bukti, besok saya temui kamu di Pantai Legian dan tunjukkan langsung tempat saya menemukannya."
Seorang pengguna anonim ikut menanggapi unggahan tersebut. Ia mengatakan bahwa mereka juga baru saja mengunjungi lokasi yang sama, dan menurut mereka pantainya bersih-bersih saja. Banyak pendapat berbeda bermunculan, ada yang bilang kotor, ada juga yang merasa tempatnya bersih.
Perdebatan ini semakin menyoroti sisi lain dari destinasi wisata populer seperti Bali, yaitu masalah sampah yang masih sering terjadi dan memicu kekhawatiran para wisatawan. Sampah plastik yang terdampar bukanlah masalah yang tidak biasa, tetapi biasanya terjadi selama musim hujan dari Oktober hingga Maret.
Musim Sampah di Pantai Bali
Indonesia berada di peringkat kedua di dunia setelah Tiongkok dalam hal kontribusinya terhadap polusi plastik laut akibat buruknya pengelolaan sampah plastik. Pantai Kuta dan Legian menerima hingga 60 ton sampah plastik setiap tahun.
Pada Desember 2024, sebuah video dari aktivis lingkungan Gary Bencheghib menunjukkan betapa banyaknya polusi plastik di Pantai Kedonganan. Pembersihan membutuhkan waktu berhari-hari karena gelombang pasang sampah plastik yang tidak berhenti dari laut terdampar di pantai.
Selama musim hujan, sampah akan terus menumpuk di pantai-pantai seperti Kuta, Seminyak, Legian, dan Jimbaran. Ini adalah fenomena tahunan yang menyebabkan plastik, sampah, dan limbah dari kapal pengangkut barang sering kali terbawa ke daratan oleh angin kencang, pasang surut, dan hujan lebat.
Tempat pembuangan sampah terbuka di pulau ini juga merupakan masalah besar. Semakin penuh tempat pembuangan sampah tersebut, semakin membebani operasi pengelolaan sampah lokal. Sampah kemudian dibuang ke saluran air dan dibuang di tempat pembuangan sampah tidak resmi.