Mantan Ratu Thailand Sirikit Kitiyakara Meninggal, Operasional Tempat Wisata dan Event Disesuaikan Selama Masa Berkabung

4 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kerajaan Thailand telah mengumumkan masa berkabung nasional setelah meninggalnya Ibu Suri, Yang Mulia Ratu Sirikit Kitiyakara, untuk menghormati dedikasi dan kontribusinya sepanjang hidup. Terkait itu, ada penyesuaian operasional tempat-tempat wisata di seluruh negeri.

Melansir situs web Otoritas Pariwisata Thailand (TAT), Senin (27/10/2025), Kabinet Thailand belum mengeluarkan perintah untuk menangguhkan kegiatan publik, acara hiburan, atau operasional bisnis. Namun, penyelenggara diimbau mencermati situasi dan menyesuaikan format acara agar mencerminkan suasana berkabung nasional.

"Pemerintah memahami bahwa banyak pelaku bisnis di sektor hiburan, pariwisata, dan perhotelan mungkin telah merencanakan kegiatan dan acara sebelumnya. Karena itu, pelaku bisnis diimbau bertindak hati-hati dan melakukan penyesuaian untuk menjaga kesopanan dan menghormati kenangan akan Yang Mulia," tulis TAT.

Selama periode ini, acara yang diselenggarakan TAT akan disesuaikan formatnya, sementara unsur-unsur perayaan ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut. Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand telah mengumumkan penutupan sementara Istana Agung dan Wat Phra Si Rattana Satsadaram (Wat Phra Kaeo) mulai 26 Oktober hingga 8 November 2025.

Ini dilakukan demi memfasilitasi Upacara Penganugerahan Jasa Kerajaan dalam rangka menghormati Pemakaman Kerajaan Yang Mulia Ratu Sirikit, Ibu Suri. Festival Lilin dan Loi Krathong Sukhothai 2025 akan tetap berlangsung sesuai jadwal mulai 27 Oktober hingga 5 November 2025 di Taman Sejarah Sukhothai.

Namun, kegiatanya dimodifikasi untuk menyesuaikan masa berkabung nasional. Penghormatan dengan menyalakan lilin setiap malam akan berlangsung pukul 21.21. Pesta kembang api hanya akan menampilkan pertunjukan tradisional bergaya Sukhothai, sementara kontes kecantikan Noppamas akan dibatalkan..

Promosi 1

Acara Disesuaikan Selama Masa Berkabung

Festival Loi Krathong di Ayutthaya juga akan tetap berlangsung sesuai rencana, dengan kegiatan yang dikurangi sesuai masa berkabung. Upacara penyalaan lilin akan diadakan sebagai penghormatan untuk mengenang Yang Mulia Ratu Sirikit, Ibu Suri.

Secara terpisah, acara Vijit Chao Phraya 2025, yang semula dijadwalkan dari 1 November hingga 15 Desember 2025, telah ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut sehubungan dengan masa berkabung nasional.

TAT menegaskan bahwa selama masa berkabung, yang berlangsung setahun ke depan, pariwisata Thailand tetap buka dan beroperasi penuh. Semua objek wisata, layanan transportasi, restoran, toko, dan acara tetap berjalan seperti biasa.

"Pengunjung diimbau berpakaian dan berperilaku sopan, terutama saat mengunjungi kuil, situs kerajaan, atau gedung pemerintahan," tulis badan tersebut.

Jenazah Ibu Suri Tiba di Istana Agung

Jenazah Yang Mulia Ratu Sirikit, Ibu Suri, pada Minggu malam, 26 Oktober 2025 dibawa ke Istana Agung, tempat upacara pemakaman akan digelar, sementara masyarakat berkumpul untuk memberi penghormatan terakhir dan mengungkap rasa terima kasih pada mendiang ratu, lapor Bangkok Post.

Jenazah Yang Mulia diantar dalam prosesi kerajaan yang berangkat dari Rumah Sakit Memorial Raja Chulalongkorn pukul 16.26. Prosesi tersebut menempuh rute 10 kilometer menuju Istana Agung. Yang Mulia Raja dan Ratu, bersama anggota keluarga kerajaan lainnya, turut serta dalam prosesi tersebut.

Kerangka jenazah kerajaan diangkut dengan sebuah van Volkswagen Caravelle T4 berwarna abu-abu yang dulunya merupakan kendaraan dinas Yang Mulia Raja Rama IX. Van yang sama juga pernah digunakan untuk membawa jenazah mendiang Raja pada 2016.

Penghormatan terhadap Mendiang Ibu Suri Thailand

Ribuan pelayat berpakaian hitam, bersama personel militer, polisi, dokter, perawat, dan pejabat, berbaris di sepanjang rute prosesi di sepanjang jalan Henri Dunant, Rama IV, Phaya Thai, Si Ayutthaya, dan Ratchadamnoen.

Saat-saat hening yang memilukan berganti tangisan duka saat iring-iringan mobil kerajaan berlalu. Banyak pelayat memegang potret Ibu Suri atau mengangkatnya tinggi-tinggi. "Saya tiba di Jalan Ratchadamnoen, tepat di depan Mahkamah Agung, pagi harinya," ujar Nanthapop Prombut, seorang warga Bangkok.

"Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk mendapatkan kesempatan berpamitan dengan Yang Mulia," imbuhnya.  Mulai Senin, masyarakat dapat memberi penghormatan terakhir di hadapan potret Ibu Suri di Paviliun Sahathai Samakhom di Istana Raja antara pukul 08.30 dan 16.00, waktu setempat.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |