Manila Bakal Bangun Kota Halal, Dongkrak Pariwisata dan Buka Lapangan Kerja

10 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Manila bakal membangun Kota Halal untuk mendorong keharmonisan budaya, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pariwisata di ibu kota Filipina itu. Rencana tersebut didukung oleh Departemen Anggaran dan Manajemen (DBM) Filipina, seperti dilaporkan Kantor Berita Filipina (PNA).

Mengutip Bernama, Senin (3/11/2025), Sekretaris DBM, Amenah Pangandaman, dan Wali Kota Manila, Isko Moreno Domagoso, memimpin rapat koordinasi dan inspeksi lapangan untuk memetakan rencana proyek yang diharapkan menjadi pusat halal dan budaya modern di Quiapo.

Pangandaman mengatakan proyek itu akan melambangkan persatuan dan inklusivitas, menyatukan beragam komunitas sekaligus membuka peluang ekonomi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ia mengungkapkan bahwa pemerintah Uni Emirat Arab telah menyatakan kesiapannya untuk membantu pembangunan masjid baru di Quiapo, yang diharapkan sebagai pusat spiritual Kota Halal.

Ia mengatakan DBM sedang menjajaki penggunaan Dana Dukungan Pemerintah Daerah (LGSF) untuk membantu mewujudkan rencana kota Manila setelah spesifikasi proyek difinalisasi. Kota Halal yang diusulkan akan menampilkan kios makanan bersertifikat halal, toko kain dan kerajinan, serta usaha mikro, dilengkapi dengan pencahayaan cerdas, gapura budaya, dan desain arsitektur Muslim-Filipina.

Kota Halal Manila Bakal Berdampak hingga Mindanao

Proyek ini bertujuan untuk mengubah sebagian Quiapo menjadi pusat perdagangan dan budaya yang dinamis sekaligus melestarikan karakter historisnya. Sementara itu, Moreno berterima kasih kepada pemerintahan Marcos dan DBM atas dukungan mereka, dengan mengatakan bahwa inisiatif ini tidak hanya akan menguntungkan Manila tetapi juga para pengusaha yang berbasis di Mindanao yang produknya telah sampai ke ibu kota.

Pangandaman juga meninjau proyek pembaruan perkotaan yang sedang berlangsung untuk kota tersebut sebagai tuan rumah ASEAN 2026, termasuk rencana pembangunan Central Park di pusat kota Manila. Ia mengatakan sekitar PHP78 juta (sekitar Rp22 miliar) telah dicairkan melalui program "Hijau, Hijau, Hijau" untuk memperluas ruang terbuka hijau dan meningkatkan infrastruktur.

"Di bawah kepemimpinan Presiden Marcos, investasi kami dalam proyek-proyek yang berakar pada warisan dan komunitas akan menjadi fondasi bagi Filipina yang benar-benar inklusif dan sejahtera," ujarnya.

Agresifnya Filipina Kembangkan Pariwisata

Sebelumnya, Filipina menunjukkan agresivitasnya dalam mengembangkan pariwisata dalam negerinya. Indonesia pun disasar sebagai salah satu target pasar utama.

Untuk itu, mereka menerapkan strategi wisata ramah muslim untuk mengakomodasi kebutuhan pelancong mengingat populasi umat muslim Indonesia adalah kedua terbesar di dunia. Filipina bekerja keras meningkatkan sektor pariwisatanya agar bisa bersaing dengan destinasi-destinasi lain untuk menggaet target pasar dari Indonesia. Salah satunya dengan membuka pantai ramah muslim pertama di Boracay Newcoatof Megaworld Hotels and Resorts pada 2024.

Pantai bernama Marhaba Boracay itu sebenarnya adalah pantai pribadi yang disulap sedemikian rupa agar hanya wisatawan muslim yang bisa menikmatinya. Menurut Executive Assistant IV Department of Tourism Halal Tourism and Muslim Concerns, Isabelle Ann Biscochom, pantai seluas 800 meter persegi itu terbagi menjadi area berenang khusus turis muslim perempuan dan untuk keluarga.

"Anda akan terpisah dari orang lain di pantai, sehingga Anda tidak perlu khawatir jika ingin berenang. Tidak ada yang akan melihatmu sebagai wanita muslim. Privasimu dilindungi," kata perempuan yang akrab disapa Bella ditemui di Jakarta, Selasa, 15 Juli 2025.

Kembangkan Akkomodasi Ramah Muslim

Pantai itu bagian dari kawasan Hotel Savoy Boracay Newcoast. Dibuka untuk umum, pengunjung bisa menikmati fasilitas yang tersedia, termasuk restoran tersertifikasi halal di sana. "Jadi, Anda tidak perlu menginap di hotel itu," katanya.

Bella menyebut konsep tersebut rencananya akan direplikasi di Bohol, destinasi wisata andalan Filipina lainnya, pada tahun ini. Bohol merupakan salah satu pulau terbesar di Filipina yang terletak di bagian selatan dari negara kepulauan. Tempat itu dikenal dengan wisata pantainya dan berbagai macam resort.

Selain pantai ramah muslim, pihaknya juga gencar membenahi akomodasi di Filipina agar juga ramah muslim. Di bawah National Tourism Development Plan (NTDP) 2023--2028, Departemen Pariwisata Filipina merilis Panduan Akomodasi Ramah Muslim sebagai acuan bagi pelaku bisnis dalam memberi layanan yang ramah muslim. Total ada 27 hotel, mayoritas di Manila, yang diakui sebagai ramah muslim.

"Hotel kami menyediakan penunjuk arah shalat. Mereka juga menyediakan sajadah dan Quran untuk memudahkan tamu beribadah. Ada juga yang memiliki dapur halal," kata Bella.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |