Madame Tussauds Rilis 13 Patung Lilin Taylor Swift Sekaligus, Disebar ke 4 Benua

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Rekor tercipta pada Rabu, 23 Juli 2025. Madame Tussauds meluncurkan 13 patung lilin Taylor Swift yang mengabadikan penampilan ikonis dari The Eras Tour yang menciptakan rekor dan berlangsung dari Maret 2023 hingga Desember 2024.

Mengutip People, Kamis (24/7/2025), patung-patung itu akan dipamerkan di 13 kota di empat benua, menandai peluncuran patung lilin terbesar dalam sejarah Madame Tussauds selama 250 tahun. Menurut siaran pers, pameran ini bertujuan untuk "membuat para tamu merasa seolah-olah mereka telah melangkah di atas panggung Tur Eras Taylor Swift."

Ke-13 patung lilin itu dibuat tim yang terdiri dari lebih dari 40 seniman selama 14 bulan. Para penggemar akan bisa langsung mengenalinya sebagai penampilan panggung yang mengesankan dari tur tersebut.

Foto-foto yang dirilis pada hari peluncuran menampilkan patung-patung Madame Tussauds di Hollywood, Las Vegas, New York, Orlando, dan Nashville, serta merayakan lima era album Taylor yang paling dicintai. Figur lilin Speak Now yang ditampilkan di Hollywood mengenakan gaun pesta ungu Nicole + Felicia yang dihiasi rok tulle berjenjang ombré yang dibuat ulang secara khusus oleh desainer untuk figur baru tersebut.

Pakai Kostum Rancangan Desainer Aslinya

Di Las Vegas, figur Fearless mengenakan gaun mini Roberto Cavalli berjumbai emas yang pernah dikenakan Swift dan dibuat ulang secara khusus oleh desainer tersebut. Beda lagi di New York, Sementara, figur Midnights ditampilkan berjaket tinsel warna-warni milik Swift dan pakaian terusan Zuhair Murad biru tua yang dibuat ulang para seniman studio Madame Tussauds.

Orlando menjadi tuan rumah bagi figur Reputation, yang mengenakan catsuit Roberto Cavalli hitam berpayet ikonis milik Swift dengan detail hiasan ular merah dan sepatu bot Roberto Cavalli yang senada, yang dibuat ulang oleh label fesyen tersebut. Sementara, Nashville adalah rumah bagi figur lilin evermore, yang ditata dalam replika gaun panjang berwarna mustard karya Etro yang memesona.

Dalam rilis di laman resminya, Madame Tussauds memilih Taylor Swift sebagai figur patung lilin terbarunya karena dianggap sebagai ikon lintas generasi dan pusat budaya saat ini. "Pengaruh Taylor Swift mencakup musik, mode, film, aktivisme, dan bahkan ekonomi," kata Laura Sheard, Direktur Merek Global di Madame Tussauds.

Alasan Patung Lilin Taylor Swift Dibuat 13

Alasan membuat 13 figur lantaran itu adalah angka keberuntungan Taylor Swift. Pihaknya sengaja menyebar patung-patung itu ke empat benua agar bisa menjangkau sebanyak mungkin Swifties - sebutan bagi penggemar sang pelantun '22' itu.

"Kami yakin mereka akan menyukainya sama seperti kami," sambung Sheard.

Sementara, Danielle Cullen, penata gaya figur senior Madame Tussauds, menyebut peluncuran itu sebagai proyek paling ambisius dalam 250 tahun sejarah Madame Tussauds. "Rasanya tepat untuk mencerminkan status Taylor Swift yang begitu tinggi," ujarnya.

"Kami merasa terhormat telah bekerja sama dengan rumah mode seperti Roberto Cavalli, Vivienne Westwood, Versace, Christian Louboutin, Alberta Ferretti, dan Etro untuk menciptakan kembali beberapa penampilan paling ikonis dari Taylor Swift | The Eras Tour," imbuh dia. Sebelum ini, patung lilin Madame Tussauds pertama Swift diresmikan di New York City pada 2010.

Selain di berbagai kota di Amerika Serikat, patung lilin Taylor Swift juga hadir di Amsterdam, Berlin, Blackpool, Budapest, Hong Kong, London, dan Sydney, dengan sebuah figur tur yang akan memulai masa residensinya di Shanghai.

Posisi Taylor Swift Digeser Lucy Guo

Sementara itu, posisi Taylor Swift sebagai miliarder perempuan termuda di dunia yang merintis usahanya sendiri digeser oleh Lucy Guo.  Ia mengumpulkan kekayaan senilai 1,25 miliar dolar Amerika Seriikat (AS), sekitar Rp21 triliun, melalui perusahaan rintisan AI dan teknologinya.

Melansir VN Express, Rabu, 23 April 2025, Taylor Swift menyandang gelar tersebut sejak ia dinobatkan sebagai miliarder pada akhir 2023. Ia dan Guo adalah dua dari enam miliarder perempuan di seluruh dunia yang merintis usahanya sendiri dan berusia di bawah 40 tahun.

Sebagian besar kekayaan Guo berasal dari saham senilai 1,2 miliar dolar AS, atau sekitar Rp20 triliun, di Scale AI, perusahaan rintisan yang ia ditinggalkannya beberapa tahun lalu. Sisanya terkait dengan bisnis lain, termasuk perusahaan rintisan barunya, Passes.

Meski Guo membangun kariernya di bidang perusahaan rintisan teknologi, ketertarikan awalnya pada industri ini adalah hal yang praktis. Dibesarkan dengan sederhana oleh orangtua imigran China yang merupakan insinyur listrik, tapi kehilangan pekerjaan saat Guo kecil, perempuan berusia 30 tahun ini melihat teknologi hanya sebagai jalur cepat menuju kekayaan.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |