Langkah Membumi Festival 2025 Digelar di Taman Peruri, Bakal Hadirkan Padel hingga Sesi Meditasi

3 weeks ago 48

Liputan6.com, Jakarta - Blibli Tiket Action bakal kembali menggelar program Langkah Membumi Festival 2025. Memasuki tahun keempat penyelenggaraannya sejak 2022, festival itu menghadirkan konsep baru yang diklaim lebih segar, bertransformasi dari acara dalam ruang menjadi luar ruang berkonsep EcoGround.

"Tahun pertama di 2022, zamannya COVID baru mulai merendah sedikit, kita mengadakannya di ASTHA. Konsepnya waktu itu masih dalam ruang tertutup. Kemudian di tahun 2023 dan 2024, kita melakukannya di outdoor dalam bentuk festival. Makanya namanya biasanya kita sebutnya LMF, Langkah Membumi Festival," ujar Lisa Widodo, COO & Co-Founder Blibli, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 5 November 2025.

Mengusung tema besar CollaborAction for the Earth, acara ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi wujud nyata dari filosofi kolaborasi yang diyakini Blibli Tiket Action. Mereka menyadari bahwa isu keberlanjutan tidak dapat diselesaikan secara parsial, melainkan membutuhkan sinergi multipihak.

Festival itu secara spesifik dirancang sebagai melting pot antara edukasi dan praktik gaya hidup sehat yang digelar untuk mengajak publik bersenang-senang sambil membicarakan apa yang penting bagi generasi saat ini. Festival akan digelar selama dua hari, pada 8--9 November 2025, di Taman Hutan Kota Peruri.

Pemilihan lokasi itu memanfaatkan ruang terbuka hijau yang ada di tengah kota. Penyelenggara berharap agar acara ini dapat membuat Taman Peruri hidup sekaligus memberi tahu masyarakat Jakarta bahwa ada kota hutan yang luar biasa bagus di jantung ibu kota.

Zona EcoMotion Hadirkan Padel hingga Sesi Reset Mindset

Salah satu arena yang dihadirkan dalam kegiatan itu adalah EcoMotion. Zona ini mengajak anak muda bergerak aktif secara fisik dan pikiran lewat olahraga yang trendi, seperti padel.

"Anak muda zaman sekarang tadi sudah disebut, 'Padel, padel apaan padel?' Kita juga penasaran nih, Ini menjadi gerakan yang cukup hype yang kita lihat selama satu tahun terakhir, bahwa padel itu menjadi pembicaraan yang cukup menarik," kata Lisa.

Tak ketinggalan pula ada lari dan bersepeda yang disebut Lisa sudah menjadi 'social currency'. Antusiasme publik terhadap kegiatan ini luar biasa. Sesi lari pada Minggu pagi bakal diikuti hampir 1.000 orang dari target semula hanya 100 orang. 

EcoMotion juga menghadirkan olahraga kebugaran lain seperti Poundfit dan Yoga, memastikan ada aktivitas yang cocok untuk semua kalangan. Namun, aspek yang membedakan EcoMotion adalah fokusnya pada gerakan untuk pikiran. Karena itu, panitia menyertakan sesi "Mind Reset" bersama psikolog, menggarisbawahi bahwa ketahanan diri (resilience) dan kesadaran (mindfulness) adalah pondasi penting untuk menjadi agen perubahan lingkungan.

Seru-seruang di EcoLabs dan EcoStage

Langkah Membumi Ecoground 2025 juga menempatkan edukasi dan kreativitas sebagai pilar penting melalui zona Workshop dan Eco Stage. Zona Workshop, disebut Eco Labs, menghadirkan berbagai workshop yang mengajak peserta untuk berkreasi menggunakan bahan-bahan alami, seperti workshop membuat parfum, melukis menggunakan cat dari bahan-bahan natural, hingga membuat tanaman.

Ada pula Eco Stage menjadi platform utama untuk perbincangan mendalam. Akan ada empat sesi talk show yang secara spesifik membahas isu-isu yang terkait dengan anak muda zaman sekarang. Dengan menghadirkan beberapa pembicara yang menarik dan cukup peduli dengan topik-topik yang kita usung, Eco Stage menjadi lokasi penting untuk merumuskan ide dan solusi kolaboratif bagi tantangan lingkungan dan sosial.

"Dari exploration dan interaction yang terjadi selama satu tahun, kita melihat bahwa konsep collaboration-nya sepertinya kita ganti, tidak jadi festival," kata Lisa. Perubahan konsep ini menegaskan komitmen untuk menjadikan Langkah Membumi lebih dari sekadar event, tetapi menjadi program yang sarat makna dan berdampak yang terukur.

Partisipasi Dikonversi untuk Mangrove

Sesuai tradisi, setiap penghujung hari akan ditutup dengan Festival Musik di Eco Stage. "Bersenang-senang dan membicarakan apa yang penting di generasi ini," ujarnya.

Namun, yang paling krusial dari acara ini adalah mekanisme konversi aksi menjadi dampak lingkungan nyata. Segala partisipasi, mulai dari pembelian tiket hingga keikutsertaan dalam kegiatan Running dan Cycling, akan dikonversi menjadi kontribusi keberlanjutan, khususnya melalui penanaman mangrove.

"Di setiap tiket yang kita hasilkan, terima kasih buat Jejakin, sudah membantu juga mensponsori bahwa ini akan menjadi satu move juga," ujar Lisa.  

Sementara, Life Cycle Indonesia (LCI) akan mengukur penyerapan karbon, pengelolaan limbah, dan penggunaan energi selama festival berlangsung. "LCI pun juga akan bantu membuat laporan sebenarnya, dari event ini penyerapan karbonnya (carbon absorb) seperti apa."

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |