Kloset Duduk Emas Murni Resmi Dilelang, Ditawarkan Mulai dari Rp166,5 Miliar

17 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Kloset duduk berbahan emas murni resmi dilelang. Sotheby's mengumumkannya pada Jumat, 31 Oktober 2025, dan menawarkannya dengan harga awal seharga berat emas yang digunakan untuk membuat itu, sekitar 101,2 kilogram, atau saat ini sekitar USD 10 juta atau Rp166,5 miliar.

Mengutip Chanel News Asia, Jumat (31/10/2025), toilet itu bisa berfungsi sepenuhnya. Namun, benda itu sebenarnya adalah sebuah patung karya seniman Italia Maurizio Cattelan berjudul Amerika. 

Rumah lelang tersebut menyebutnya sebagai 'komentar tajam tentang benturan antara produksi artistik dan nilai komoditas'. Sementara, sang seniman menjelaskan "Amerika" ​​dibuat untuk menyindir kekayaan yang berlebihan.

"Apa pun yang Anda makan, makan siang seharga USD 200 atau hot dog seharga USD 2, hasilnya sama saja, dari segi toilet," katanya suatu kali.

David Galperin, kepala seni kontemporer di Sotheby's di New York, enggan berspekulasi tentang berapa harga jual "Amerika".

"'America' dalam banyak hal merupakan kebalikan dari itu. Karya ini merupakan kontras yang sempurna karena benilai intrinsik yang sangat tinggi, sesuatu yang tidak dimiliki kebanyakan karya seni," ujarnya. "Pertanyaan tentang proporsi nilai antara bahan baku dan ide artistiknya sangat relevan di sini."

2 Versi Kloset Amerika

Dua versi "Amerika" ​​diciptakan pada 2016. Versi yang dijual dimiliki oleh seorang kolektor yang tidak disebutkan namanya pada 2017.

Versi lainnya dipamerkan di sebuah kamar mandi di Museum Guggenheim di New York pada 2016. Lebih dari 100.000 pengunjung mengantre untuk – secara halus – berinteraksi dengan karya tersebut.

Guggenheim sempat menawarkan karya tersebut kepada Presiden AS Donald Trump selama masa jabatan pertamanya setelah ia meminta untuk meminjam lukisan Van Gogh. Pada 2019, karya itu dipamerkan di Istana Blenheim, rumah bangsawan Inggris yang merupakan tempat kelahiran Winston Churchill.

Dalam beberapa hari, karya tersebut digondol pencuri yang membobol gedung, mencabutnya secara paksa dari pipa ledeng, dan melarikan diri. Dua pria dihukum awal tahun ini dan dipenjara, tapi toilet tersebut tidak pernah ditemukan kembali. Para penyidik ​​menduga kemungkinan besar telah dirusak dan dilebur.

Toilet Sementara Tak Bisa Digunakan

"America" ​​akan dipamerkan di kantor pusat Sotheby's yang baru di New York, Gedung Breuer, mulai 8 November 2025 hingga pelelangan pada 18 November 2025. Karya ini akan berada di kamar mandi, dan pengunjung dapat melihatnya dari dekat dan personal, tetapi tidak dapat menggunakannya.

Di Guggenheim dan Istana Blenheim, toilet terhubung ke sistem perpipaan, dan pengunjung dapat membuat janji temu selama 3 menit untuk menggunakannya. Kali ini, pengunjung tidak dapat menggunakannya – mereka dapat melihat, tetapi tidak dapat menyiramnya.

Galpering menyebut Cattelan adalah "provokator dunia seni yang ulung". Ia juga salah satu seniman paling sukses. Karyanya yang berjudul Comedian, berupa pisang segar yang ditempel di dinding dengan lakban, terjual di sebuah lelang di New York tahun lalu seharga USD 6,2 juta (sekitar Rp102,35 miliar). Ada lagi Him, patung Hitler yang berlutut yang meresahkan, terjual seharga USD 17,2 juta di lelang Christie's pada 2016.

Pisang Karya Catellan Dimakan Pengunjung

Sebelum pisang dilakban kaya Cattelan kembali habis dimakan pengunjung. Karya seni berjudul "Comedian" itu dimakan seorang pengunjung galeri di Centre-Pompidou Metz di Prancis timur pada 12 Juli 2025, menurut pernyataan dari museum yang diterbitkan Senin, 21 Juli 2025.

"Tim keamanan bertindak cepat dan tenang, sesuai dengan prosedur internal," kata galeri dalam pernyataan tersebut, dikutip dari CNN, Selasa, 22 Juli 2025. "Karya seni itu dipasang kembali beberapa menit kemudian," katanya, menambahkan bahwa pisang tersebut "hanyalah elemen yang mudah rusak" yang diganti secara berkala sesuai dengan instruksi Cattelan.

Centre-Pompidou Metz mengatakan bahwa seniman tersebut kecewa karena pengunjung tersebut menganggap buah itu sebagai karya seni, alih-alih memakan kulit dan selotip yang menahannya. Hingga saat ini, galeri tersebut belum mengajukan laporan polisi.

"Comedian" dimaksudkan untuk menunjukkan "absurditas spekulasi finansial dan rapuhnya sistem pengetahuan yang menopang pasar seni," katanya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |