Jelang Halloween 2025, Kawasan Shibuya dan Shinjuku Tokyo Dijaga Ketat Polisi

Liputan6.com, Jakarta - Polisi kembali menjaga ketat kawasan Shibuya dan Shinjuku, Tokyo, jelang perayaan Halloween yang jatuh malam ini, Jumat (31/10/2025). Kawasan itu biasanya menjadi salah satu pusat keramaian bagi perayaan tradisi yang bermula dari Eropa tersebut.

Pengendalian massa ketat diberlakukan sejak beberapa tahun lalu, meski tahun ini menggunakan pendekatan yang lebih lunak. Dengan slogan "Hentikan Halloween yang merepotkan", sekitar 125 personel keamanan akan dikerahkan di 10 titik di Shibuya mulai Jumat malam, pukul 19.00, hingga Sabtu subuh, 1 November 2025, pukul 05.00, waktu setempat.

Mengutip Japan Today, area yang diawasi akan mencakup patung anjing Hachiko yang terkenal. Area tersebut akan ditutup hingga Sabtu pagi.

Pemerintah kota Shibuya juga akan terus menerapkan larangan konsumsi alkohol di tempat umum, yang berlaku setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 05.00 di area sekitar Stasiun JR dan Keio Shibuya, termasuk perlintasan sebidang ikonik di distrik tersebut. Namun, retorika tahun ini untuk mencegah kepadatan berlebih terasa lebih lunak dibandingkan dua tahun terakhir, ketika Wali Kota Shibuya secara eksplisit mengimbau masyarakat untuk tidak berkunjung.

"Kami tidak bermaksud menghentikan Halloween," ujar Wali Kota Shibuya Ken Hasebe dalam konferensi pers baru-baru ini, seraya menambahkan bahwa penting untuk membedakan antara "Halloween yang baik" dan "Halloween yang buruk."

Menyusul Shibuya, otoritas Shinjuku juga memberlakukan pembatasan serupa, melarang konsumsi alkohol di tempat umum di sekitar area Kabukicho mulai Jumat sore, pukul 17.00, hingga Sabtu pagi, pukul 05.00. Kebijakan tersebut dimulai tahun lalu untuk periode Halloween. Kedua larangan minum tersebut tidak memiliki sanksi apa pun.

Shibuya juga akan menerapkan pengaturan lalu lintas mulai pukul 16.00 hari ini yang membatasi akses kendaraan di area sekitar stasiun. Selain itu, semua meteran parkir di dekat Stasiun Shibuya akan ditutup sepanjang hari dan tidak dapat digunakan.

Pengendalian ketat ini merupakan respons atas insiden kerumunan di Itaewon 2022 di Seoul yang menewaskan lebih dari 150 orang. Kejadian tragis itu bermula pada Sabtu malam, 29 Oktober 2022. Ratusan ribu orang berkumpul di Itaewon untuk meramaikan perayaan Halloween sekaligus menyambut pelonggaran aktivitas di tengah musim pandemi COCID-19.

Situasi di Itaewon dengan cepat berubah menjadi salah satu bencana terburuk dalam beberapa tahun terakhir di Korea Selatan. Saksi mata melaporkan bahwa jalanan sangat sesak dengan orang dan kendaraan yang bergerak lambat, sehingga hampir tidak mungkin bagi petugas darurat dan ambulans untuk sampai ke daerah dekat Hotel Hamilton.

Diduga, beberapa orang tewas saat sekelompok besar orang mulai mendorong maju di gang yang sempit. Jumlah korban tewas makin bertambah, mengingat bahwa dari 104 orang yang dirawat karena cedera, 24 di antaranya dalam kondisi kritis, menurut markas besar bencana Kota Seoul. Selain itu, ada laporan tentang orang yang hilang atau sulit dihubungi.

Departemen pemadam kebakaran Seoul mengumumkan bahwa korban tewas termasuk 19 orang asing, dengan kedutaan asing telah diberitahu oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan. Media Tiongkok juga melaporkan bahwa tiga warganya termasuk di antara yang tewas.

Sebanyak 100.000 orang diperkirakan berkumpul di Itaewon untuk merayakan Halloween di luar ruangan, acara terbesar sejak dimulainya pandemi, setelah pembatasan ketat pertemuan dilonggarkan pemerintah Korea Selatan berbulan-bulan kemudian. Hal ini menjadi kesempatan pertama bagi banyak generasi muda untuk bersosialisasi dan berpesta.

Presiden Korea SelatanYoon Suk Yeol, dalam pidatonya di televisi, menekankan prioritas utama adalah mendukung keluarga korban dan merawat mereka yang luka. Dia juga meminta penyelidikan menyeluruh tentang penyebab kecelakaan dan meninjau tindakan keamanan untuk acara besar lainnya.

"Kejadian ini benar-benar menyedihkan. Tragedi dan bencana yang sebenarnya tidak seharusnya terjadi, berlangsung di pusat kota Seoul ketika orang merayakan Halloween," ujar Yoon. "Sebagai presiden yang bertanggung jawab atas nyawa dan keselamatan warga, saya merasa sangat sedih dan terpukul.”

Setelah pidatonya, Yoon melakukan kunjungan ke Gang Itaewon, lokasi dari bencana tersebut. Yoon juga mengumumkan masa berkabung nasional pada Minggu setelahnya dan memerintahkan agar bendera-bendera di gedung pemerintah dan kantor-kantor publik dikibarkan setengah tiang.