Liputan6.com, Jakarta - Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan (FCDO) Inggris memasukkan Indonesia ke dalam daftar negara berisiko keracunan minuman keras (miras) oplosan, khususnya metanol, sebagai peringatan bagi warganya yang bepergian ke luar negeri. Indonesia bukan satu-satunya negara yang masuk daftar tambahan tersebut.
Menurut FCDO, daftar yang diperluas mencakup Jepang, Meksiko, Ekuador, India, Rusia, Kenya, dan Bangladesh. Sebelumnya, mereka juga memperingatkan warganya untuk berhati-hati saat minum minuman beralkohol di Thailand, Laos, dan Vietnam.
Peringatan tersebut merupakan bagian dari kampanye kesadaran 'Kenali Tanda-tanda Keracunan Metanol' yang dibuat FCDO untuk menyoroti bahaya minuman ilegal atau yang dipalsukan. Penambahan itu dilakukan setelah tercatat warga Inggris menjadi korban insiden keracunan miras oplosan di negara-negara tersebut.
Hamish Falconer, menteri konsuler dan krisis Inggris, mengatakan keracunan metanol "dapat membunuh" dan sulit dideteksi tepat waktu untuk menyelamatkan korban.
"Gejala awal mirip dengan keracunan alkohol biasa," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Euronews, Senin, 3 November 2025. "Saat wisatawan menyadari bahayanya, mungkin sudah terlambat." Risiko terparah dari mengonsumsi miras oplosan adalah kebutaan dan kematian.
FCDO tidak merilis detail insiden spesifik di negara-negara baru tersebut, tetapi keputusan ini diambil setelah bekerja sama dengan anggota parlemen, pakar kesehatan dan perjalanan, serta keluarga korban keracunan metanol. Hal ini juga mencerminkan meningkatnya kekhawatiran atas alkohol palsu atau yang tidak teregulasi di destinasi wisata.
Kasus Keracunan Metanol Terbanyak di Indonesia
Insiden keracunan miras oplosan biasanya terjadi pada wisatawan yang membeli minuman murah di bar, klub, dan resor wisata. Awal tahun ini, seorang perempuan Inggris dan seorang pria Afrika Selatan meninggal dunia di kota Hoi An, Vietnam, setelah diduga mengonsumsi limoncello buatan sendiri.
Pada akhir 2024, enam pelancong, termasuk seorang warga negara Inggris dan dua warga negara Denmark, meninggal dunia di destinasi wisata petualangan Vang Vieng, Laos, setelah menenggak minuman beralkohol yang mengandung metanol.
Menurut basis data Doctors Without Borders (MSF), Indonesia menduduki puncak daftar negara dengan kasus dugaan keracunan metanol terbanyak sejak 2019. Lebih dari 334 kasus dugaan keracunan metanol telah dilaporkan di Indonesia sejak 2019, menurut basis data (MSF) yang mencatat keracunan metanol di seluruh dunia.
Sebagian besar terkait dengan minuman keras ilegal yang disebut arak. Minuman keras yang tidak diatur dan seringkali diracik sendiri ini umumnya disuling dari nira bunga lontar atau beras dan dijual di "toko-toko minuman keras" kecil di sekitar Bali, Lombok, dan Gili, dengan wisatawan termasuk di antara korbannya setiap tahun, lapor MSF.
Mengenal Metanol, Racun yang Tak Mudah Teridentifikasi
Negara-negara lain yang masuk dalam 10 besar dalam basis data MSF tersebut adalah India (140), Rusia (121), Bangladesh (53), Pakistan (42), Tiongkok (30), Kamboja (28), Iran (28), Vietnam (28), dan Kenya (24). Lalu, apa itu metanol?
Metanol adalah jenis alkohol industri yang umumnya ditemukan dalam produk seperti produk antibeku, cat, dan berbagai produk pembersih. Meski tampilan dan rasanya seperti etanol, metanol sangat beracun bagi manusia.
Bahkan, meminumnya dalam jumlah kecil pun dapat berakibat fatal. Mengonsumsi sedikit saja, sekitar 30 mililiter atau setara satu sloki, sudah cukup untuk menyebabkan kematian dalam 12 hingga 48 jam.
Metanol umumnya dicampurkan secara ilegal ke dalam minuman beralkohol atau ditambahkan ke koktail untuk mengurangi biaya. Karena tidak berbau dan tidak berasa, wisatawan tidak memiliki cara yang dapat diandalkan untuk mengetahui apakah minuman mereka telah terkontaminasi metanol sebelum dikonsumsi.
Gejala awal keracunan metanol dapat menyerupai mabuk atau keracunan alkohol biasa, seperti mual, muntah, pusing, dan kebingungan. Namun dalam hitungan jam, gejala akan memburuk secara drastis menjadi gangguan penglihatan, kejang-kejang, hingga gagal napas yang berujung pada kematian.
Panduan FCDO perihal Jajan Minuman Beralkohol
Mengingat risiko yang ada, FCDO mengeluarkan panduan tegas bagi para pelancong untuk melindungi diri. Kunci utamanya adalah kewaspadaan.
Wisatawan diimbau hanya membeli minuman yang disegel dari tempat berlisensi dan menghindari minuman beralkohol buatan sendiri atau tanpa label, koktail siap pakai, dan minuman yang disajikan dalam ember atau kendi, seperti yang dijual di destinasi-destinasi populer di Asia Tenggara.
Basis data MSF mencatat jumlah orang yang terdampak keracunan metanol. Berdasarkan data tersebut, Iran berada di puncak daftar dengan sekitar 9.600 kasus, sementara Ekuador – salah satu negara baru yang masuk dalam panduan perjalanan FCDO – berada di peringkat ke-10 dengan 938 kasus.
Meskipun ribuan orang meninggal akibat keracunan metanol setiap tahun, dan Asia tetap menjadi kawasan yang paling terdampak, masuknya Jepang merupakan suatu kejutan. Negara ini hanya memiliki satu kasus dugaan keracunan metanol dalam basis data MSF – sebuah tindak kekerasan dalam rumah tangga, bukan insiden minuman yang terkontaminasi.

                        8 hours ago
                                3
                    :strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402196/original/065870100_1762240225-Tips_Bikin_Caramelized_Onion_Renyah_Tidak_Pahit.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5353730/original/006250600_1758180291-2148994337.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4226241/original/096977500_1668431360-jim-sosengphet-CgXEzyC2fNA-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401782/original/029703100_1762228972-jisoo1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3155286/original/076924000_1592386195-takoyaki-japanese-octopus-balls_42069-22.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4856075/original/065241500_1717732527-Screenshot_2024-06-07_103845.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401677/original/054402600_1762225934-lengkong_kecil.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401654/original/027308900_1762225363-_Hero_Image__Foto_Nabilla_Kurnia_Wulandari__25__Bersama_Kedua_Orang_Tuanya_dengan_Hadiah_Mobil_Wuling_yang_Ia_Menangkan_Melalui_Program____Kejutan_Tutup_Botol_AQUVIVA___.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396657/original/022694200_1761758708-Proyek_lift_kaca_di_Pantai_Kelingking_Bali.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5049073/original/097529700_1734063642-5515.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397839/original/091014400_1761818243-trevor-vannoy-S9t7a3vN2gc-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344853/original/099557800_1757495176-tanya-barrow-RdH0UWdiUAw-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401012/original/008346600_1762154550-Jepretan_Layar_2025-11-03_pukul_14.19.05.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400484/original/080081400_1762130040-ivo-santos-3IVT9G1IaUI-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401415/original/049344000_1762167231-000_36YU6J2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400980/original/087704400_1762153750-Jepretan_Layar_2025-11-03_pukul_14.03.36.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401340/original/003977000_1762164475-WhatsApp_Image_2025-11-03_at_09.07.46__1_.jpeg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295464/original/002457600_1753443601-Azizah_Cinta_6_Hati_-_Main_KV_-_Apple_Artwork_-_16_9_Cover_Art.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5263123/original/036606600_1750771791-TNGR_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5281048/original/059807400_1752308107-WhatsApp_Image_2025-07-12_at_08.53.01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5293878/original/023922000_1753345225-barasuara-20241001_122705-3488810630.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5291245/original/064412100_1753169994-Screenshot_2025-07-21_163238.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5298422/original/043972400_1753760826-Screenshot_2025-07-28_144457.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314494/original/002842300_1755085435-SCTV_-_Wanita_Istimewa_-_Landscape.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3067795/original/075884500_1583306694-peter-dawn-mM-L0yx5LcQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5277229/original/059608800_1752023491-WhatsApp_Image_2025-07-09_at_08.10.10.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236567/original/044375400_1748507847-WhatsApp_Image_2025-05-29_at_15.24.45.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299473/original/069245900_1753839790-Screenshot_2025-07-30_at_08.42.27.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373357/original/048602800_1759820171-SnapInsta.to_560669028_18535972480043602_4721668802629419488_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288052/original/041409200_1752868647-donat_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287583/original/087653600_1752827313-Paw_Patrol_-_Main_KV_-_Apple_Artwork_-_16_9_Cover_Art.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5294129/original/071935500_1753352334-POSTER_KETIGA_VOS_CINTA_DALAM_SUJUDKU_-_GOOGLE_ARTWORK_LANDSCAPE__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304623/original/044612000_1754280069-000_Par6740308.jpg)