Imbas Petugas Lalu Lintas Udara Tak Gajian, Salah Satu Bandara Tersibuk di Amerika Serikat Nyaris Lumpuh

Liputan6.com, Jakarta - Krisis yang menimpa bandara-bandara di Amerika Serikat (AS) terus berlanjut seiring dengan berlangsungnya shutdown pemerintah federal di negeri Paman Sam. Terbaru, Bandara Internasional Newark Liberty yang merupakan salah satu bandara tersibuk di Pantai Timur AS mengalami kelumpuhan setelah menghentikan operasionalnya pada Rabu sore, 29 Oktober 2025.

Badan Penerbangan Federal AS (FAA) awalnya mengumumkan penghentian layanan penerbangan di bandara itu mulai pukul 15.00 waktu setempat dan berlangsung hingga pukul 16.15. Tak lama kemudian, mereka memperpanjang penundaan penerbangan hingga pukul 23.00 waktu setempat.

Imbas keputusan itu, badan tersebut memperingatkan bahwa penumpang diperkirakan akan mengalami penundaan penerbangan rata-rata 40 menit. Hal itu terjadi lantaran bandara 'kekurangan pegawai'. Sejumlah petugas kontrol lalu lintas udara meminta izin sakit dan mengambil pekerjaan sampingan untuk membayar tagihan lantaran mereka tak gajian.

Pengumuman itu disayangkan masyarakat. "Newark adalah pusat yang sangat besar. Jika hal seperti ini terjadi hingga November ketika perjalanan Thanksgiving dimulai, akan ada banyak pelancong yang marah," tulis jurnalis Jake Sherman di X, dikutip dari NY Post, Jumat (31/10/2025).

Sebelumnya, Menteri Perhubungan AS Sean Duffy menyampaikan kebijakan shutdown telah berdampak pada meningkatnya insiden penundaan penerbangan. "Rata-rata... sekitar lima persen penundaan (penerbangan) kami disebabkan oleh kekurangan staf pengontrol lalu lintas udara. Kami juga mengalami peningkatan penundaan hingga 53 persen... karena kekurangan staf," kata Duffy, Jumat, 24 Oktober 2025, dikutip dari CNN.

CNN melaporkan bahwa 12 fasilitas kontrol lalu lintas udara kekurangan staf, termasuk menara kontrol di Bandara Dallas, Fort Worth, Newark, dan Phoenix, TRACON yang menangani penerbangan yang mendekati dan berangkat dari Houston, Newark, California Selatan, serta pusat-pusat yang menangani penerbangan ketinggian tinggi di sekitar Albuquerque, Atlanta, Denver, dan New York.

Minggu lalu, kekurangan staf juga dilaporkan terjadi di menara kontrol di Austin, Chicago-O’Hare, Nashville, Newark, dan Bandara Nasional Reagan, serta pusat-pusat FAA di Albuquerque, Cleveland, Denver, Fort Worth, Indianapolis, Los Angeles, Jacksonville, New York, dan Washington, DC. Fasilitas di Chicago, Dallas, Detroit, Las Vegas, Philadelphia, dan Houston yang menangani penerbangan yang mendekati atau meninggalkan area tersebut juga kekurangan staf.

Ada 222 kekurangan staf yang dilaporkan sejak dimulainya penutupan, lebih dari empat kali lipat jumlah yang dilaporkan pada tanggal yang sama tahun lalu. Pengontrol lalu lintas udara, seperti petugas pemeriksa Administrasi Keamanan Transportasi, diharuskan bekerja selama penutupan pemerintah tetapi tidak digaji.

Para pengendali lalu lintas udara, sekitar 10.800 pegawai federal, mulai tak menerima gaji pada 28 Oktober 2025. Pada 14 Oktober 2025, mereka menerima sebagian gaji, sekitar 90 persen dari total normal, untuk jam kerja sebelum penutupan dimulai.

"Gaji mereka akan nol besar," kata Duffy. "Ada rasa frustrasi yang luar biasa. Ada kecemasan karena seperti Anda semua, Anda melihat ekspektasi bahwa akan ada gaji dan kemudian Anda merencanakannya."

Situasi itu mengkhawatirkan banyak pihak. Presiden Asosiasi Pengendali Lalu Lintas Udara Nasional, yakni serikat pekerja yang mewakili para petugas lalu lintas udara, mengingatkan bahwa ketiadaan dana pemerintah membuat perjalanan udara 'kurang aman'.

"Seiring berlanjutnya penutupan ini dan para petugas lalu lintas udara tidak dibayar untuk pekerjaan penting yang mereka lakukan… hal itu menyebabkan gangguan yang tidak perlu, dan mereka tidak dapat 100 persen fokus pada pekerjaan mereka, yang membuat sistem ini kurang aman," katanya.

Sebelumnya, melansir dari Business Insider, Minggu, 19 Oktober 2025, Nick Daniels, Presiden Asosiasi Pengendali Lalu Lintas Udara Nasional, mengatakan pada Kamis, 16 Oktober 2025 bahwa pilot maskapai penerbangan, awak kabin, dan bahkan rekan-rekan mereka di Kanada membeli dan mengirimkan makanan gratis kepada pengendali lalu lintas udara yang terdampak shut down AS.

Pete LeFevre, perwakilan serikat pekerja dan pengawas lalu lintas udara yang berbasis di Washington, D.C., mengatakan fasilitasnya menerima pizza dari Asosiasi Pilot Maskapai Udara (ALPA), serikat pekerja yang mewakili lebih dari 80.000 pilot. Menurut laporan, ALPA mengonfirmasi tindakan tersebut, mengatakan organisasi mereka telah melakukannya 'hampir setiap hari'.

Sebuah unggahan media sosial pada Kamis menunjukkan pilot Alaska Airlines mengirim pizza ke menara pengatur lalu lintas udara di Bandara Internasional San Francisco. Sedangkan, pilot Delta Air Lines mengirim makanan ke setiap menara dan fasilitas kedatangan yang melayani hub mereka.

Asosiasi Awak Kabin, serikat pekerja yang mewakili lebih dari 50.000 awak kabin, juga turut berkontribusi, kata Daniels.