Hotel Tentrem Semarang Hadirkan Cita Rasa Khas Timur: Papeda dan Air Guraka, Sajian Sehat Penuh Makna

3 weeks ago 53

Liputan6.com, Semarang Komitmen Hotel Tentrem Semarang dalam melestarikan kuliner nusantara kembali dibuktikan lewat peluncuran dua menu khas Indonesia Timur: Papeda Ikan Kuah Kuning dan Air Guraka. Dua hidangan Maluku Utara ini kini resmi menjadi bagian dari sajian sarapan hotel, membawa kehangatan rempah dan cita rasa autentik ke meja tamu.

Perkenalan menu tersebut terasa spesial dengan kehadiran Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, yang berbagi kisah di balik keunikan dua hidangan tradisional itu. Melalui langkah ini, Hotel Tentrem tak hanya menyajikan menu lezat, tetapi juga memperkenalkan nilai budaya dan kearifan lokal Indonesia Timur kepada masyarakat luas.

Dari Ide Sederhana hingga Peluncuran Spesial

Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Dr. (H.C) Irwan Hidayat, mengisahkan ide awal untuk menghadirkan menu khas Maluku di Hotel Tentrem muncul sekitar dua bulan lalu saat bertemu dengan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda. Pertemuan itu melahirkan ide untuk mengangkat kuliner Maluku ke level yang lebih luas. 

“Pada waktu itu, saya punya ide untuk menghadirkan makanan khas Maluku di hotel ini. Saat saya bertanya menu apa yang cocok, beliau menyarankan papeda dan ikan kuah kuning. Setelah saya pelajari, ternyata menarik juga kalau makanan seperti ini tersedia di hotel,” kata Irwan Hidayat di Hotel Tentrem Semarang, Senin (10/11/2025).

Ia menambahkan, belum ada hotel yang secara resmi meresmikan papeda sebagai menu tetap. Karena itu, Sido Muncul bersama Hotel Tentrem mengambil langkah tersebut. “Makanan ini kami kenalkan salah satunya karena mengandung banyak serat atau fiber yang baik untuk pencernaan,” ujar Irwan.

Irwan pun menekankan manfaat kesehatan dari papeda. “Papeda ini makanan sehat, seratnya tinggi, rendah kalori, tanpa lemak, dan glikemiknya rendah. Baik untuk pencernaan dan menjaga keseimbangan gula darah,” ungkapnya.

Papeda sendiri dikenal sebagai makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua, terbuat dari sagu yang dimasak hingga menjadi tekstur lembut menyerupai lem. Biasanya disajikan dengan ikan kuah kuning yang kaya rempah, serta sedikit asam segar dari jeruk ikan.

Ia juga menilai kuliner lokal perlu dijadikan menu nasional. “Sate saja ada banyak jenisnya di Indonesia, kenapa tidak papeda?” katanya. Irwan bahkan menyinggung rencana menarik untuk mengembangkan Air Guraka instan dalam bentuk saset, agar bisa dijadikan oleh-oleh khas Maluku Utara dan diekspor.

Air Guraka merupakan minuman yang terbuat dari jahe, gula merah, dan kenari, menjadi pendamping sempurna menghangatkan tubuh dan meninggalkan sensasi manis pedas yang menenangkan.

Ia menambahkan, menu Papeda dan Air Gurakan akan hadir di semua jaringan Hotel Tentrem. “Sup ikan kuning ini akan kami sajikan di menu sarapan hotel-hotel Tentrem dan juga di restoran-restoran kami. Terima kasih kepada Ibu Sherly yang sudah hadir dan mendukung peluncuran menu ini,” ucapnya.

Saatnya Maluku Utara Dikenal Lewat Rasa dan Budaya

Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Irwan Hidayat dan Hotel Tentrem.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pak Irwan, Sido Muncul, dan Hotel Tentrem yang telah membawa kuliner Maluku Utara, papeda, ikan kuah kuning, dan air guraka, ke hotel-hotel Tentrem di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Menurut Sherly, langkah ini bukan hanya promosi kuliner, tetapi juga promosi budaya dan pariwisata. “Dengan cara ini, masyarakat di Jawa bisa merasakan eksotisme kuliner Maluku Utara. Harapannya, setelah mencicipinya, mereka ingin datang langsung ke Maluku Utara, menikmati alam, budaya, dan sejarahnya,” jelasnya.

Sherly juga membagikan cerita tentang makna di balik hidangan yang diperkenalkan. 

“Papeda biasanya disajikan dalam acara keluarga atau kumpul bersama. Sementara air guraka adalah minuman sehari-hari, jahe, gula merah, air, dan kenari,  yang diminum pagi, sore, atau malam sambil makan pisang goreng. Rasanya hangat, manis, dan gurih karena kenari,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia mengapresiasi inovasi baru yang dihadirkan oleh Hotel Tentrem dari menu papeda ini. “Hotel Tentrem bahkan menciptakan papeda goreng, atau kami sebut pareng. Rasanya mirip cireng, gurih dan renyah. Ini inovasi luar biasa karena bahkan orang Maluku Utara sendiri belum pernah mencoba papeda dalam bentuk goreng,” tutur Sherly antusias.

Selain kuliner, Sherly turut memperkenalkan potensi wastra daerah. “Kami juga memperkenalkan tenun Tidore dan Ternate yang akan dititipkan di gift shop Hotel Tentrem. Jadi wisatawan bisa menikmati kuliner sekaligus membawa pulang produk budaya Maluku Utara,” pungkasnya.

Papeda Jadi Jembatan Budaya

Brand Ambassador Sido Muncul, Andy F. Noya, turut memuji langkah kolaboratif Hotel Tentrem dan Gubernur Maluku Utara ini. “Semarang ini sangat potensial untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Dengan perkembangan media sosial yang pesat, konsep dan konten pariwisata Semarang bisa terus berkembang,” katanya.

Bagi Andy, kuliner adalah medium pemersatu bangsa. “Kita melihat kekuatan bangsa kita lewat makanan khas daerah. Papeda dan Ikan Kuah Kuning yang kini bisa dinikmati di Semarang adalah bukti bahwa kuliner Nusantara menjadi jembatan budaya,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi semangat anak muda yang kini semakin mencintai kuliner lokal. “Melalui kuliner, mereka belajar tentang budaya dan daerahnya sendiri. Dari situ tumbuh rasa nasionalisme,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, melalui Kabid Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disporapar Provinsi Jawa Tengah Harlina Chrismaryanti, menyampaikan apresiasi kepada Hotel Tentrem. “Peluncuran menu ini bukan sekadar menghadirkan sajian baru, tetapi juga mengenalkan kekayaan rasa dan budaya dari Maluku serta Papua,” ujarnya.

Menurutnya, inovasi kuliner seperti ini juga membuka peluang ekonomi baru. “Melalui inovasi kuliner, kita tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga membuka peluang bagi promosi wisata dan pemberdayaan ekonomi, mulai dari petani, nelayan, UMKM, hingga tenaga kerja perhotelan,” jelasnya.

Inovasi Sido Muncul tak berhenti di situ, Irwan mengungkapkan rencana lanjutan yang lebih besar.

“Bulan Februari nanti saya akan membuat iklan layanan masyarakat tentang pariwisata Maluku Utara, menampilkan keindahan alam, kuliner, pakaian, dan budayanya. Iklan ini bukan komersial, tapi bentuk dukungan kami untuk memperkenalkan Maluku Utara ke seluruh Indonesia,” jelasnya.

(*)

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |