Hati-hati Bersihkan Area Kewanitaan, Sabun yang Salah Bisa Bikin Masalah

Liputan6.com, Jakarta - Tidak seperti bagian tubuh yang lain, area kewanitaan memerlukan perawatan lebih hati-hati. Hal itu lantaran area kewanitaan, terutama vulva, memiliki pH alami yang lebih asal dibanding bagian tubuh lain, berkisar antara pH 3,5--5,5. Sementara, sabun mandi biasa memiliki pH yang lebih tinggi, sekitar 7--9 atau bersifat basa.

Karena itu, penggunaan sabun biasa di area kewanitaan bisa mengganggu keseimbangan pH yang berakibat flora baik (Lactobacillus) yang melindungi area tersebut dapat berkurang.

"Area kewanitaan memiliki ekosistem alami sendiri. Gunakan produk yang membantu menyeimbangkan, bukan mengganggu," kata dr. Novi Gracia, Sp.OG., MARS, dalam keterangan tertulis kepada Lifestyle Liputan6.com, Sabtu, 16 November 2025.

Secara medis, kata dr. Novi, area kewanitaan yang sehat memiliki pH normal (3,5--5,5), tidak terasa kering, gatal, atau panas, tidak berbau menyengat. dan kondisi flora baik tetap aktif menjaga keseimbangan mikrobioma. Area kewanitaan juga  tidak harus selalu terasa kesat atau kering. Justru, kondisi yang terlalu kering menandakan pH dan kelembapan alaminya terganggu.

"Tanda area kewanitaan sehat itu bukan kesat, tapi seimbang - lembap, bersih, dan bebas iritasi," imbuhnya.

dr. Novi pun berbagi tips cara membersihkan area kewanitaan yang tepat. "Membersihkan area kewanitaan tidak perlu sering dan tidak boleh terlalu keras. Cukup lembut dan seimbang," kata dia.

Secara medis, begini cara membersihkan area kewanitaan agar tetap bersih dan seimbang:

1. Gunakan pembersih khusus hanya pada bagian luar (vulva), bukan bagian dalam (vagina).

2. Tuangkan sedikit cairan atau foam ke telapak tangan.

3. Bersihkan perlahan dari arah depan ke belakang untuk mencegah perpindahan bakteri.

4. Bilas dengan air bersih, lalu keringkan dengan handuk lembut.

5. Gunakan saat mandi atau setelah aktivitas berat, dan terutama saat menstruasi.

Sementara, beberapa masalah umum yang akan terjadi akibat membersihkan secara salah adalah sebagai berikut:

● Infeksi jamur atau bakteri karena sabun biasa mengganggu flora baik

● Iritasi kulit akibat bahan keras (SLS, alkohol, parfum sintetis)

● Kekeringan dan gatal karena pH tidak seimbang

● Bau tidak sedap akibat pertumbuhan mikroba berlebih

● Dalam jangka panjang, bisa mengganggu pertahanan alami area intim

Menjawab kebutuhan tersebut, Yoona, brand perawatan menstruasi organik lokal, meluncurkan Yoona Gentle Feminine Foam Wash. Alih-alih berbentuk likuid, sabun pembersih area kewanitaan itu berwujud foam.

"Yoona memilih bentuk busa lembut karena lebih praktis, higienis, dan ramah kulit sensitif," kata Susanna Anggraini, Founder Yoona.

Karena lembut saat diaplikasikan, pengguna tidak perlu menggosoknya keras-keras. Susanna juga menyebut foam lebih bisa mengontrol dosis pemakaian sehingga lebih hemat dan stabil dibandingkan berwujud cairan. Tekstur busa, kata dia, juga lebih mudah menyebar secara merata, menjaga pH tanpa meninggalkan residu.

"Selain itu, tekstur busa lebih nyaman untuk digunakan pada area sensitif dan menghasilkan sensasi bersih alami tanpa rasa kering," ujarnya lagi.

"Bagi kami di Yoona, kesehatan area kewanitaan adalah bagian penting dari kesejahteraan perempuan secara menyeluruh. Setiap perempuan berhak mendapatkan perawatan yang tidak hanya membuat mereka merasa bersih, tetapi juga seimbang, baik secara fisik maupun emosional," ujar Susanna.

Sabun tersebut diformulasikan dengan bahan-bahan alami yang bekerja secara lembut dan efektif, di antaranya:

● Tremella Mushroom, berfungsi melembapkan secara mendalam dan menjaga elastisitas kulit, membantu mencegah rasa kering atau tertarik.

● Panthenol (Pro-Vitamin B5), berfungsi menenangkan iritasi ringan, memperkuat lapisan pelindung alami kulit.

● Ekstrak lavender, berfungsi memberikan efek soothing alami dan membantu menjaga kesegaran.

Selain itu, produk ini bebas sabun (soap-free), tanpa SLS, dan telah teruji secara dermatologis, sehingga aman digunakan setiap hari, bahkan pada kulit sensitif.