Gaya Berbatik Cinta Laura di ASEAN Inclusive Growth Summit 2025

Liputan6.com, Jakarta - Cinta Laura kembali memperlihatkan kreasi batik yang merupakan harmonisasi desain klasik dan kontemporer. Itu terlihat di penampilannya saat menghadiri ASEAN Inclusive Growth Summit 2025, akhir pekan kemarin.

Perempuan berusia 32 tahun tersebut tampil menawan dengan cropped outerwear hitam berpadu bustier batik dalam sentuhan cokelat klasik. Fashion item itu merupakan rancangan duo desainer Andika Pramudya dan Satria Soewiryo melalui label mereka, An'Soe.

Atasan itu dipadukan flare pants hitam yang memberi tampilan cukup formal, namun tidak kaku. Sebagai aksesori, Cinta mengenakan bros perak yang tampak kontras, sementara sepasang anting emas berlapis memberi kesan dramatis yang tidak berlebihan.

Rambut panjangnya ditata dalam kuncir kuda bergelombang dengan poni yang disisir ke samping. Makeup-nya didominasi warna nude, selaras dengan bustier-nya, sementara riasan matanya dipulas cukup tegas.

Di unggahan Instagram-nya, Sabtu, 25 Oktober 2025, Cinta menulis, "Orang sekarang punya attention span yang gak sampai 3 detik, dan aku gak mau bikin konten yang umurnya cuma sepanjang itu."

"​Lewat Act of Love, setiap cerita yang aku bangun punya kaki untuk berjalan jauh, dari awareness ke advocacy, dari empati ke eksekusi, dari viral ke transformasi struktural. ​Storytelling adalah investasi. Dan aku invest untuk perubahan yang bertahan lebih lama dari trend mana pun."

"​Honored to have shared this message at the ASEAN Inclusive Growth Summit. 💚"

Di video, Cinta mengatakan, "Tujuan saya adalah menggugah emosi, membangkitkan sesuatu yang nyata sebelum pikiran sempat berpaling. Karena orang-orang selalu peduli dengan statistik, tapi mereka juga peduli ketika sesuatu memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka."

"Yayasan saya, Active Love, melanjutkan misi yang sama di tingkat filantropis. Setiap pesan yang saya bagikan (secara) daring selalu memiliki program kemitraan yang sesuai atau hasil nyata yang dapat diukur. Itulah cara saya memastikan advokasi saya melampaui ruang digital dan tidak hanya berhenti pada inspirasi."

"Itu menjadi infrastruktur untuk perubahan. Pada akhirnya, mendongeng bukan hanya tentang representasi, tapi tentang menciptakan narasi baru untuk membentuk cara dunia memandang Indonesia dan bagaimana Indonesia dan orang Asia memandang diri mereka sendiri."

Ini tentu bukan kali pertama Cinta mengenakan batik di "panggung" global. Mei lalu, ia kembali hadiri di Festival Film Cannes bersama L'Oreal Paris, memamerkan pesona Indonesia dengan penampilannya yang memukau.

Melalui rilis pada Lifestyle Liputan6.com, 17 Mei 2025, Cinta tampil di Cannes dengan balutan kebaya kontemporer bertema "Biarkan Cinta Bersemi" rancangan Intan Avantie.

Brand Ambassador L'Oréal Paris Indonesia ini menyampaikan rasa bangganya bisa tampil di Festival Film Cannes. "Saya merasa sangat terhormat bisa kembali mewakili Indonesia di Cannes bersama L'Oréal Paris," katanya.

"Saya berharap kehadiran saya di Cannes dapat merepresentasikan kekuatan dan keanggunan perempuan Indonesia, termasuk mereka yang berkarya di industri perfilman yang penuh tantangan—bagaimana perempuan mampu melewati berbagai rintangan dengan kepercayaan diri dan keanggunan yang khas," ucap Cinta.

Dirancang dengan potongan off-shoulder bergaya asimetris yang menonjolkan siluet anggun dan modern, keistimewaan kebaya yang dikenakan Cinta terletak pada detail relung di area punggung yang mempertegas kesan elegan nan berani.  Sebagai pelengkap, ia mengenakan kain batik dari Pekalongan bermotif floral berlatar hitam.

"Kebaya ini sangat menyatu dengan aura Cinta yang begitu positif dan atraktif. Kebaya ini menggambarkan sosok perempuan Indonesia yang tangguh, berbudi luhur, santun, dan juga berani memancarkan kilaunya sendiri," kata Intan Avantie.

"Warna merah menjadi ekspresi hati yang berseri-seri, sementara jubah yang menjuntai di satu sisi melambangkan energi baru yang membersamai setiap langkahnya," sambungnya. Penampilan Cinta makin memukau berkat Puspita Collection dari Tulola Jewelry, yang terinspirasi dari karakter diri, kekayaan, dan intrikasi sejarah Yogyakarta. 

Foto Pilihan