Gandeng Penyelenggara Umrah, Arab Saudi Gencar Promosikan Destinasi Dalam Negeri Selain Makkah dan Madinah di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi melalui Saudi Tourism Authority (STA) gencar mempromosikan destinasi dalam negerinya selain Makkah dan Madinah kepada wisatawan Indonesia. Salah satunya dengan menggandeng sejumlah agen tur umrah dalam Visit Saudi Travel Fair 2025 yang berlangsung pada 12--16 November 2025 di Gandaria City, Jakarta.

Direktur Produksi NRA Group Ati Sunduseng mengatakan bahwa kunjungan wisatawan Indonesia ke Arab Saudi sejauh ini masih didominasi untuk umrah. Memanfaatkan hal itu, STA menggandeng pihaknya untuk menawarkan paket umrah plus yang memasukkan rencana perjalanan ke destinasi wisata selain Makkah dan Madinah.

Salah satunya Al Ula, museum terbuka dengan formasi bebatuan dan lanskap gurun yang menawan. "Kalau Al Ula kan memang 1--2 tahun setelah pandemi (mulai dipasarkan) ya," kata Ati ditemui di Jakarta, Rabu, 12 November 2025.

Berikutnya yang ditawarkan adalah Jeddah. Kota berjarak sekitar dua jam dari Makkah itu selama ini dikenal wisatawan Indonesia hanya sebagai destinasi wisata belanja. Padahal, kata Ati, ada destinasi wisata sejarah yang belum banyak orang Indonesia ketahui di kawasan itu. Begitu pula dengan museum di dalam mal, Islamic Museum.

"Riyadh (juga) sudah mulai familiar sih (untuk wisatawan Indonesia) dan tempatnya juga ternyata banyak banget tempat-tempat bersejarah yang kita sebagai kaum muslim belum tereksplor, belum paham," ujarnya. 

Minat berwisata di dalam Arab Saudi terbangun lantaran harga paket lebih murah dibandingkan bila wisatawan berkunjung ke Turki atau negara lain dalam paket umrah plus. "Tiketnya aja beda. Misalkan, Al Ula cukup naik bus bisa. Jeddah juga naik bus bisa. Riyadh, naik bus bisa, naik pesawat bisa. Naik pesawat pun juga tiketnya lebih murah dibandingkan kalau ke Turki," Ati menjelaskan.

Hal senada diungkap oleh Agam Niagara, CMO Umrah.in. Ia menyebut minat wisatawan Indonesia untuk berkunjung ke Arab Saudi mayoritas masih terkait dengan umrah mengingat kebanyakan adalah kaum muslim. Karena itu, mayoritas paket kunjungan wisata ke destinasi selain Makkah dan Madinah di-bundling dengan umrah.

"Ketika ditawarkan paket plus yang mono-Saudi, lalu juga pemerintahan Arab memperbaiki infrastruktur dan lain-lain, ini ternyata banyak peminatnya juga," kata Agam. Selain Riyadh, Al Ula dan Jeddah, ia juga menyebut Thaif sebagai destinasi wisata favorit warga Indonesia.

Di luar umrah, pihaknya juga menawarkan paket khusus leisure di Arab Saudi. Minat untuk kunjungan wisata itu didorong oleh beragam event yang diselenggarakan di Arab Saudi, seperti WTA Finals di Riyadh, Formula 1 Saudi Arabian Grand Prix, hingga Italian Super Cup.

"Jadi, mulai ada yang memang dia leisure saja. Kita ketemu misalnya di Al Ula, itu memang dia hanya ke Al Ula aja, gitu. Ada yang ke Jeddah, itu hanya ke Jeddah, atau ke Riyadh, itu ke Riyadh aja, kayak gitu. Persentasenya masih sangat sedikit, tapi kemungkinan besarnya itu bertumbuh," imbuh Agam.

Sementara itu, Eyad Jan, Direktur Senior unit Pasar Asia Tenggara dari STA menegaskan bahwa Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Arab Saudi. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, mewakili 11,7 persen populasi muslim global, kunjungan wisatawan Indonesia ke Arab Saudi berkembang pesat.

"Saudi kini menempati peringkat kedua di antara lima besar destinasi luar negeri favorit wisatawan Indonesia dengan 1,6 juta kunjungan dari Indonesia pada 2024, meningkat 6,7 persen dari tahun sebelumnya setelah lonjakan 36 persen pasca-pandemi pada 2022," kata Eyad.

Khusus dalam acara tersebut, pihaknya juga menawarkan kampanye Riyad Season yang tahun ini menghadirkan Paviliun Indonesia di Boulevard World, dan Winter at Tantora dan Jeddah Winter Wonderland, menyambut liburan akhir tahun. Bertema Discover the Soul of Arabia, pihaknya juga menghadirkan pengalaman imersif untuk mengajak pengunjung mengenal potensi wisata alam, kekayaan budaya, dan berbagai aktivitas yang bisa dinikmati saat mengunjungi Arab Saudi.

Salah satunya ritual minum kopi Arab yang beraroma rempah-rempah khas didampingi kurma. Ada pula penampilan pemain oud yang memperkenalkan kekayaan musik Saudi dan pengalaman kaligrafi interaktif untuk jadi suvenir.

Sejumlah promo ditawarkan dalam pameran tersebut, di antaranya diskon hingga 35 persen untuk penerbangan domestik Saudia Airlines ke sembilan destinasi, serta penerbangan internasional mulai dari Rp10 juta dari Jakarta dan Bali. Tersedia juga diskon hingga 10 persen untuk penerbangan Garuda Indonesia ke Saudi. Selain itu, Lion Air juga melayani penerbangan ke Arab Saudi dari sembilan kota di Indonesia.

Para pengunjung juga bisa berhemat hingga Rp5 juta untuk paket tur wisata dan umrah ke Saudi, diskon hingga 50 persen untuk menginap di hotel-hotel di seluruh Saudi, serta cicilan 0 persen dengan kartu kredit BSI Hasanah dan diskon hingga Rp 7 juta.

Tersedia pula layanan pengurusan visa di lokasi hadir kembali tahun ini, memberikan pengalaman lebih lancar bagi wisatawan Indonesia. Pengunjung juga dapat mengajukan visa turis Saudi secara langsung pada booth Tasheer dan menikmati proses yang dipercepat. Dengan catatan, pemohon visa menyiapkan segala dokumen yang disyaratkan terlebih dulu. Biaya pembuatan visa wisata yang berlaku selama 30 hari itu adalah Rp4,2 juta.