Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan menyelenggarakan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2025 Tahap II bertajuk Merawat Harmoni Budaya, Menginspirasi Dunia. Berlangsung di Plaza Insan Berprestasi kompleks Kemenbud, Jakarta, apresiasi ini menjadi bentuk penghargaan bagi individu, komunitas, maupun lembaga yang konsisten dan berani mendedikasikan diri dalam upaya pemajuan kebudayaan.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang meletakkan kebudayaan sebagai jantung peradaban, bukan sekadar tempelan atau pelengkap, melainkan fondasi bagi kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kekuatan kepribadian bangsa," kata Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon dalam sambutan di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025.
Menbud menggarisbawahi empat pilar strategis yang harus dijalankan serentak, terintegrasi, dan berkelanjutan. Empat pilar tersebut ialah pelindungan terhadap Objek Pemajuan Kebudayaan, pengembangan ekosistem dan potensi budaya, pemanfaatan budaya untuk kesejahteraan diplomasi, dan pembinaan sumber daya manusia kebudayaan.
"Tujuannya jelas, agar ekosistem kebudayaan kita terus tumbuh, inklusif, dan adaptif, sehingga kebudayaan menjadi motor penggerak ekonomi kreatif, sumber inovasi, dan yang paling fundamental, perekat persatuan bangsa. Kita sepakat bahwa kebudayaan adalah manifestasi jiwa bangsa," terang Menbud.
AKI 2025 diberikan dalam dua tahapan. AKI Tahap I berlangsung pada 25 Agustus 2024 yang mengapresiasi 14 orang pelaku seni budaya. Ke-14 figur tersebut ialah penerima Tanda Kehormatan dari Presiden RI, baik Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra maupun Tanda Kehormatan Bintang Budaya Paramadharma.
Daftar Pemenang Anugerah Kebudayaan Indonesia Tahap II Kategori Museum dan WNA
Sementara, AKI Tahap II memberikan penghargaan kepada lima kategori, yakni Anjungan Daerah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Lembaga Asing dan Perorangan Asing, Museum, Pemerintah Daerah, dan Taman Budaya. Dari kategori museum, ada sepuluh pemenang.
Rinciannya meliputi Museum Aceh, Museum Adityawarman, Museum Lambung Mangkurat, Museum Sonobudoyo, UPTD Museum Bali, Museum Bung Karno Blitar, Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, Museum R.A Kartini Rembang, Museum Sasmitaloka Jenderal Besar A.H.Nasution, dan Museum Dewantara Kirti Griya.
Sementara dari kategori Lembaga Asing dan Perorangan Asing, diberikan kepada 20 pegiat budaya. Daftar penerima Perorangan Asing yakni, He Lu (Tiongkok), Dietreich Drescher (Jerman), Ulrich Kozok (Jerman), Vilen Vladimirovich Sikorsky (Rusia), Harry Albert Poeze(Belanda), Peter Carey (Inggris), Madoka Fukuoka (Jepang), Daniele Zepatore (Italia), Elizabeth Rose McPherson Davis (Portugal), Viktor Sumsky (Rusia), Vladimir Nikolaevich Anisimov (Rusia), Yilmaz Aydin (Turki), Bernard (Ben) Arps (Belanda), Kim Yekyoum (Korea Selatan), dan Elena Diez Villagrasa (Spanyol).
"Memang ada lembaga asing dan perorangan asing yang memiliki dedikasi luar biasa kepada budaya Indonesia. Mereka mungkin bukan warga negara Indonesia tapi punya kecintaan," jelas Menbud.
Daftar Pemenang Anugerah Kebudayaan Indonesia Tahap II Kategori Anjungan hingga Pemda
Sedangkan, penghargaan untuk kategori Lembaga Asing diberikan kepada Lila Cita (Inggris), Friends of the Gamelan (Amerika Serikat), Kintari Foundation (Republik Ceko), Indonesia Scholarship Fiji Alumni(ISFA) (Fiji), dan Kelompok Gamelan Semara Winangun (Kanada). Dilanjutkan dengan kategori Taman Budaya diberikan yang kepada UPTD Taman Budaya Provinsi Bali, Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Jawa Tengah.
Selanjutnya, kategori Anjungan Daerah TMII diberikan kepada Anjungan Bali, Anjungan Jawa Barat, dan Anjungan Jawa Timur. Menjadi penutup AKI 2025, kategori Pemerintah Daerah diberikan kepada Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Bali, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Bengkulu, Provinsi Riau, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jambi, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Sorong.
"Kita harus mimpi bersama, bahwa kebudayaan Indonesia bisa menjadi pusat kebudayaan dunia. Kebudayaan kita bisa menjadi super power, menjadi adikuasa seperti yang kita harapkan," ucap Menbud.
Catatan Reflektif 1 Tahun Kemenbud
Pada kesempatan yang sama, tiga Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Kebudayaanturut menyampaikan rangkuman capaian dan kinerja selama setahun. Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, menyampaikan sejumlah program strategis.
Program tersebut di antaranya Gerakan Seniman Masuk Sekolah yang bekerja sama denganDinas Pendidikan Kota/Kabupaten, Fasilitasi Kekayaan Intelektual Berbasis Budaya, penulisan buku sejarah Indonesia, penetapan hari-hari kebudayaan, pemberdayaan dan penguatan lembaga kepercayaan dan lembaga adat, gerakan pangan lokal, hingga pelestarian dan giat budaya.
Sementara, Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti menegaskan penguatan budaya dalam ruang lingkup global. Sejumlah capaian di antaranya, warisan budaya Indonesia untuk repatriasi, pencatatan Warisan Budaya Takbenda Indonesia ke UNESCO, aktivasi Rumah Budaya Indonesia di sejumlah negara sahabat, pembentukan forum kerja sama internasional, edukasi kebudayaan melalui Houseof Indonesiana, dan penguatan hubungan diplomatik dengan negara-negara sahabat.
Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra turut memaparkan berbagai capaian kinerja dalam kurun waktu satu tahun terakhir, di antaranya penguatan ekosistem seni budaya; revitalisasi aset budaya; inovasi bidang digitalbudaya; peningkatan kapasitas pelaku budaya; hingga penguatan Manajemen Talenta Nasional.