Catatan Wamenekraf dari Perayaan Hari Ekraf Nasional 2025: Storynomics Masih Kurang

16 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Puncak perayaan Hari Ekraf Nasional 2025 yang digelar di Lippo Mall Nusantara pada Jumat malam, 24 Oktober 2025, berlangsung meriah. Tak hanya diisi dengan konser musik dan stand up comedy, tetapi juga pasar kreatif berbagai produk ekonomi kreatif (ekraf) dari jenama lokal turut dihadirkan.

Mal di Jakarta Pusat itu merupakan salah satu lokasi penyelenggaraan acara, selain ada 20 kota lain di Indonesia yang sama-sama meramaikan 'lebarannya' para pejuang ekraf. Deputi Bidang Pengembangan Strategis Kementerian Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi menyebut baru empat hari digelar, 20 ribu orang sudah menyambangi pasar kreatif tersebut.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar pun menyambut baik capaian tersebut. Ia kembali menekankan bahwa sektor ekraf bisa menjadi mesin pertumbuhan baru ekonomi Indonesia. Terlebih, secara positioning, ia menilai produk-produk ekraf Indonesia 'bagus banget'.

Penilaiannya itu didasarkan pada produk ekraf yang mayoritas dibuat pengusaha berskala UMKM, atau bahkan ultra mikro, diproduksi secara terbatas alias limited edition. "Kita masa sih enggak pengen punya barang yang enggak sama dengan orang lain?" tanyanya retoris.

Selain itu, produk ekraf lokal memiliki cerita di balik layar (storytelling) yang kuat dan mengusung keberlanjutan lingkungan. "Kekurangan kita cuma satu, kita itu sangat amat humble. Jadi kadang, storynomics-nya kita itu enggak terlalu terangkat. Kita ngerasa, ah story gue biasa-biasa aja. Tapi pas aku dengerin, ini luar biasa guys," ucapnya.

Promosi 1

Pekan Belanja Ekraf 2025

Ia berharap lewat peringatan Hari Ekraf Nasional, masing-masing pejuang ekraf mau belajar untuk mempertajam kemampuan storynomic-nya. Secara umum, itu adalah pendekatan yang mengedepankan narasi, konten kreatif, serta living culture menggunakan kekuatan budaya.

"Jadi, kita berharap lewat Hekrafnas ini, kita bareng-bareng belajar supaya bisa maju," ujarnya.

Kolaborasi jadi kata kunci untuk pemajuan sektor ekraf yang saat ini kontribusi terbesarnya masih dihasilkan oleh subsektor fesyen, kriya, dan kuliner. Sementara, produk kreatif digital juga mulai naik daun dan dinilai akan menjadi tulang punggung ke depan.

Di sisi lain, kementeriannya menggandeng Bappenas untuk memperbarui sistem Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Hal itu penting lantaran sudah banyak jenis pekerjaan baru yang tercipta dari sektor ekraf tetapi belum tercatat oleh pemerintah sehingga datanya menjadi kurang komprehensif.

"KBLI itu adalah kayak barcode kalau kita belanja di minimarket. KBLI kita itu masih yang 2015 dan 2020," imbuhnya.

Pekan Belanja Ekonomi Kreatif 2025

Perayaan Hari Ekraf Nasional 2025 juga dimeriahkan dengan Pekan Belanja Ekonomi Kreatif di 20 lokasi di seluruh Indonesia. Ketua Komite Hekrafnas Gekraf, Rezza Artha menyatakan sejauh ini sudah ada 500an jenama dari target 2000 jenama yang berpartisipasi dalam acara yang berlangsung selama 10 hari hingga 31 Oktober 2025.

"Ini adalah tahun pertama kami melakukan national activation untuk menyelenggarakan Hekrafnas. Jadi, memang kita baru memilih 20  yang memang capable, bisa melaksanakan kegiatan ini," kata Rezza.

Lewat pekan belanja tersebut, pihaknya ingin meningkatkan nilai transaksi para pelaku ekraf. Pihaknya juga menyiapkan undian berhadiah mobil dan motor gede untuk menarik lebih banyak pelanggan yang akan diundi pada 15 November 2025.

"Per malam ini (kemarin) sudah begabung dari 17 subsektor. Kita mendorong UMKM untuk join program ini, jadi enggak hanya big brand ya karena kini jenama-jenama UMKM ini bisa naik kelas," kata Rezza. 

Cara Mengikuti Undian Pekan Belanja Ekraf Nasional

Ditargetkan transaksi yang dihasilkan selama penyelenggaraan acara bisa mencapai Rp50 miliar. "Kita juga ingin jenama-jenama UMKM ini bisa naik kelas. Mungkin mereka kan hampir sulit ya untuk menyelenggarakan undian seperti itu, Kali ini, teman-teman UMKM ekraf bisa merasakan ikut program undian," sambung Rezza.

Wamenekraf menambahkan, program undian berhadiah itu juga sebagai bentuk apresiasi jenama lokal pada para konsumennya. Mereka berhak mengikuti undian berhadiah dengan transaksi minimal Rp30 ribu.

"Tidak berlaku kelipatan, jadi berapapun minimal Rp30 ribu bisa di-input kemudian. Dapatnya satu kupon per satu struk," kata dia.

Jenama yang ikut serta, kata Rezza, berasal dari berbagai daerah, termasuk Papua. Pihaknya juga tidak mengkurasi ketat para pelaku ekraf yang berpartisipasi, asalkan jelas menjual produk ekraf, bisa diterima. Seluruh informasi lengkap terkait jenama yang berpartisipasi bisa diakses di laman ekonomikreatif.id.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |