Butik Chanel di Paris Jadi Sasaran Perampokan, Pelaku Bawa Kapak dan Senapan

Liputan6.com, Jakarta Sebuah kejadian mengerikan menimpa butik Chanel yang berlokasi di Avenue Montaigne, Paris, Prancis. Dilansir dari laporan WWD, Minggu (16/11/2025), terjadi upaya perampokan pada Sabtu kemarin. 

Insiden ini terjadi jelang siang hari waktu setempat di Avenue Montaigne yang merupakan distrik yang dikenal sebagai lokasi penjualan barang-barang mewah. Empat orang datang menggunakan skuter Yamaha TMax, ke lokasi dengan bersenjata senapan dan kapak. 

Mereka kemudian mencoba memaksa masuk ke butik dengan menggunakan kendaraan mereka untuk mendobrak pintu masuk toko.

Untungnya, para penjaga keamanan bergerak cepat membaca situasi. Mereka berhasil menurunkan gerbang teralis metal yang mencegah para penyerang masuk. Melihat situasi ini, keempatnya pelaku langsung melarikan diri dari tempat kejadian perkara.

Tak ada pelanggan yang terluka dalam insiden tersebut. Adapun petugas keamanan yang berjaga mengalami luka ringan karena terhantam benda tumpul. Mereka langsung mendapat pertolongan paramedis di lokasi dan mendapat perawatan medis. 

Kejadian tersebut kini tengah diselidiki polisi, dan butik tempat kejadian perkara ditutup sampai pengumuman selanjutnya.

Penjualan brand Chanel dan Fendi melonjak signifikan.

Pihak Chanel juga telah angkat suara mengenai kejadian ini. 

"Kami segera membentuk unit pendukung bagi karyawan yang berada di lokasi kejadian. Investigasi polisi telah dibuka, dan kami bekerja sama sepenuhnya dengan pihak kepolisian untuk membantu mereka dalam penyelidikan," ujar perwakilan Chanel kepada WWD.

Ditambahkan, "Kami mengapresiasi tindakan cepat tim keamanan dan penegak hukum, yang membuat para penyerang melarikan diri tanpa menimbulkan kerusakan material." 

WWD mencatat, pencurian terorganisir kini tengah menyasar sejumlah pertokoan mewah di Paris. 

Untuk kasus ini, polisi telah memulai pencarian tapi belum mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang identitas pencuri atau kemungkinan bahwa insiden ini terkait dengan perampokan besar lainnya yang belakangan menyasar toko-toko mewah di kota ini. 

Kerugian yang dialami oleh butik Chanel tersebut ternyata bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada Juni tahun lalu butik yang sama menjadi sasaran perampokan dengan modus serupa. 

Dalam pemberitaan WWD 2024, insiden ini juga dilakukan oleh empat tersangka sekitar pukul 05.15 pagi. Para pelaku diketahui membawa dua kendaraan ke lokasi kejadian.  Mereka menerobos masuk dengan menabrakkan butik dengan kendaraan yang mereka bakar lalu memecahkan jendela untuk mengambil barang-barang. 

"Para pelaku menggunakan kendaraan pertama untuk memasuki toko dengan memecahkan jendela sebelum melarikan diri dengan kendaraan kedua, mengambil barang-barang dari toko," kata seorang sumber kepolisian kepada AFP.

Saat kejadian ini, tak ada karyawan Chanel yang terluka. Hypebeast memperkirakan kerugian atas insiden ini sangat besar, ditaksir mencapai 6-10 juta euro, atau sekitar 116 sampai hampir 200 miliar rupiah. 

Bulan lalu, kejadian perampokan juga terjadi di lokasi butik Chanel yang lain di Paris, yakni di Rue Royale. Seperti dua insiden lain, perampokan ini diawali dengan mendobrak pintu masuk butik ini. 

Barang-barang kulit senilai 575.000 euro berhasil digondol para pelaku yang melarikan diri. Namun dalam kejadian ini, polisi berhasil meringkus dua tersangka yang hingga artikel ini ditulis masih ditahan.

Sementara sebbelumnya, Museum Louvre Paris juga menjadi sasaran pencurian. Polisi telah menangkap tujuh tersangka, termasuk seorang perempuan berusia 38 tahun. Namun koleksi perhiasan Museum Louvre, termasuk mahkota kerajaan Prancis, belum juga kembali.