Liputan6.com, Jakarta Interaksi di dunia digital sudah jadi bagian dari keseharian banyak orang, apalagi di era teknologi yang serba cepat kayak sekarang. Bukan cuma buat chatting, video call, atau meeting online, tapi juga untuk berbagi konten, berbelanja, bahkan cari kerja. Sayangnya, di balik kemudahan itu, risiko penipuan online juga ikut meningkat.
Faktanya, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesia kini termasuk dalam daftar negara dengan laporan penipuan online tertinggi di kawasan. Rata-rata ada 700-800 aduan per hari yang masuk ke Indonesia Anti Scam Centre (IASC), jauh lebih tinggi dibanding Singapura, Hong Kong, atau Malaysia.
Jenis penipuannya pun beragam, mulai dari transaksi belanja online palsu, penyamaran identitas (fake call/impersonation), investasi bodong, lowongan kerja palsu, sampai undian berhadiah yang mengatasnamakan lembaga atau brand ternama.
Dari fenomena inilah TikTok tergerak menghadirkan kampanye edukatif #PikirDuaKali, sebuah gerakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap berbagai bentuk penipuan online. Melalui serangkaian kegiatan yang digelar secara online maupun offline, kampanye ini ingin mendorong pengguna untuk lebih berhati-hati serta memanfaatkan fitur keamanan yang tersedia di platform digital seperti TikTok agar bisa melindungi diri dan orang sekitar. Salah satu aktivitasnya adalah lewat program TikTok Goes to Campus.
TikTok Goes To Campus sendiri merupakan bagian dari kampanye #PikirDuaKali, sebuah inisiatif TikTok yang berfokus pada peningkatan literasi keamanan digital, terutama bagi generasi muda dan pengguna aktif platform digital. Yuk, intip keseruannya berikut ini!
TikTok Goes to Campus Hadir di UPN “Veteran” Jakarta
Salah satu cara TikTok untuk menjangkau audiens muda dan masyarakat sekitar adalah dengan melakukan penyuluhan secara tatap muka melalui program TikTok Goes to Campus. Kali ini, TikTok mengunjungi kampus UPN “Veteran” Jakarta pada 23 Oktober 2025 untuk membagikan informasi seputar kampanye #PikirDuaKali.
Digelar secara hybrid, kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa hingga ibu rumah tangga, lintas generasi dari Gen Z, millennial, bahkan Gen X.
Kampanye terbaru dari TikTok ini merupakan bentuk respons platform terhadap meningkatnya kasus penipuan online di Indonesia. TikTok ingin mengajak masyarakat untuk selalu ‘Pikir Dua Kali’ sebelum mempercayai informasi atau tawaran yang mencurigakan, sekaligus memberikan bekal pengetahuan agar pengguna bisa mengenali dan menghindari modus penipuan yang semakin kompleks.
Melalui kampanye edukatif ini, TikTok berupaya membangun kesadaran kolektif akan bahaya penipuan online dan mendorong partisipasi aktif dari masyarakat, lembaga, maupun komunitas agar ruang digital bisa jadi tempat yang lebih aman untuk semua.
Acara di UPN “Veteran” Jakarta ini dikemas dalam dua sesi utama, yaitu panel diskusi dan workshop. Di sesi panel, para mahasiswa bisa langsung mendengarkan insight menarik dari para pembicara, seperti Mediodecci Lustarini, Lustarini, S.K.M., S.H, M.C.MS (Sekretaris Ditjen Pengawasan Ruang Digital, Komdigi), Hudiyanto (Ketua Sekretariat Satgas PASTI), Shatya Framudia (SVP Head of Region Inner Jakarta, IM3), Lalu Garin Alham (Risk & Fraud Investigation Manager, DANA Indonesia), dan Ivy (@ivyfeb), seorang kreator TikTok.
Dalam sambutannya, Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, Hilmi Adrianto, menegaskan bahwa teknologi dan ruang digital seharusnya dimanfaatkan untuk hal-hal positif seperti berkreasi dan belajar. Meski begitu, ia mengingatkan bahwa di balik berbagai peluang tersebut, ada pula ancaman nyata yang perlu diwaspadai bersama.
“TikTok percaya bahwa ruang digital itu dibuat untuk sesuatu yang bersifat positif. Namun, kita tidak bisa mengabaikan bahwa ada ancaman-ancaman di baliknya. Salah satunya, penipuan online yang kini makin canggih dan makin sulit dikenali,” ujar Hilmi pada Rabu (23/10/2025).
Banyak hal menarik yang dibahas di sesi ini, mulai dari tren penipuan online yang sedang marak, cara mengenali modus-modus baru, sampai kanal pelaporan yang bisa dihubungi masyarakat jika menjadi korban. Para narasumber juga menekankan pentingnya kritis dan berhati-hati dalam setiap aktivitas digital, supaya nggak mudah terjebak tipu-tipu online.
Dalam sesi diskusi panel, Hudiyanto membeberkan fakta bahwa laporan yang masuk ke Indonesia Anti-Scam Center (IASC) dalam satu tahun pertama telah mencapai 400 ribu kasus. Setidaknya ada 10 modus yang paling sering ditemukan, mulai dari penipuan transaksi belanja, mengaku pihak lain, penipuan investasi, penawaran kerja, hadiah, phishing, social engineering, pinjaman online hingga pengiriman file APK.
“Modus yang paling banyak adalah penipuan transaksi belanja, penipuan investasi, phishing, dan pengiriman APK palsu,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan kepada para audiens agar tidak menganggap remeh modus penipuan online ini. “Please ya jangan dianggap remeh ya teman-teman ya. Ah cuman gitu, enggak, serius ini. Itu menjadi bahaya,” tegas Hudiyanto. Urgensi ini ditekankan karena IASC mencatat total kerugian finansial dari penipuan online telah mencapai Rp7 triliun.
Sementara itu, Mediodecci memberikan paparan fakta bahwa tren penipuan kini semakin memanfaatkan teknik social engineering dengan pendekatan ‘darurat’. Para penipu membuat korbannya ketakutan atau khawatir dan mengoptimalkan tekanan psikologis tersebut untuk mengecoh.
“Pelaku memanfaatkan psikologis kita. Misalnya pesan yang mendesak seperti ‘data pajak akan diblokir’. Karena panik, orang cenderung langsung klik,” ujarnya.
Workshop: Temukan Modus Penipuan Online dengan 3C
Nggak cuma diskusi seru, TikTok juga menggelar workshop interaktif bertajuk ‘Temukan Modus Penipuan Online dengan 3C’.
Workshop ini menghadirkan tiga pembicara, yaitu Alfons Tanujaya (Wakil Ketua Umum Aptiknas), Azwar (Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP UPNVJ), dan Farida Susanty (Kepala Divisi Riset Tirto.id). Dalam sesi ini, para peserta dibekali pengetahuan untuk mengenali konten penipuan sekaligus memahami langkah-langkah pencegahannya.
Lewat sesi ini, peserta diajak buat belajar mengenali tanda-tanda penipuan online dengan cara yang mudah dan aplikatif. Konsep 3C ini merupakan pendekatan edukasi yang terdiri dari tiga langkah utama:
- Cek: Kalau ketemu konten atau pesan yang mencurigakan, jangan langsung klik atau sebarkan. Luangkan waktu untuk cek kebenarannya dulu. Biasakan skeptis dan manfaatkan fitur keamanan TikTok seperti Panduan Komunitas, sistem moderasi, dan tips edukatif dalam aplikasi.
- Cegah: Bekali diri dengan pengetahuan dasar soal ciri-ciri penipuan, misalnya akun palsu, janji hadiah instan, promo nggak masuk akal, atau produk super murah.
- Cegat: Kalau menemukan akun atau konten mencurigakan, laporkan segera melalui fitur keamanan TikTok seperti Laporkan, Tidak Tertarik, dan Filter Kata Kunci. Kamu juga bisa melapor ke layanan resmi dari pihak berwenang supaya bisa ditindak lebih lanjut.
Alfons menyambut baik langkah TikTok lewat kampanye #PikirDuaKali yang memperkenalkan metode 3C (Cek, Cegah, Cegat) sebagai cara sederhana namun efektif untuk meningkatkan kewaspadaan digital. Ia menilai, inisiatif semacam ini sangat penting dalam membangun kesadaran masyarakat, terutama di kalangan generasi muda yang paling aktif beraktivitas di dunia maya.
Lewat metode ini, TikTok berharap pengguna khususnya anak muda bisa lebih siap menghadapi risiko digital dan tahu langkah apa yang harus diambil saat menemukan tanda-tanda penipuan.
Kampanye #PikirDuaKali bukan cuma ajakan buat lebih hati-hati, tapi juga bentuk nyata komitmen TikTok dalam menciptakan ekosistem digital yang aman, positif, dan berdaya. Lewat kegiatan seperti TikTok Goes to Campus, generasi muda diharapkan bisa lebih melek digital, berani bersuara kalau menemukan kejanggalan, dan jadi agen perubahan untuk menciptakan ruang digital yang lebih sehat. Temukan informasi selengkapnya tentang kampanye #PikirDuaKali dengan klik di sini.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4734047/original/067451200_1707015015-000_34H73CZ.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405247/original/007132500_1762430181-Pangeran_William.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404763/original/030942900_1762415558-Jepretan_Layar_2025-11-06_pukul_13.34.49.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404888/original/094579400_1762418254-Jepretan_Layar_2025-11-06_pukul_15.18.29.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400168/original/005067900_1762067797-000_1DL27K.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347724/original/003956200_1757731932-Gemini_Generated_Image_ckz5packz5packz5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404569/original/086251600_1762410747-Jepretan_Layar_2025-11-06_pukul_13.10.39.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5036382/original/024751800_1733386339-063_2188304249.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404519/original/070107300_1762408788-Jepretan_Layar_2025-11-06_pukul_12.52.55.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405100/original/091442400_1762424108-Menumis_Bumbu.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3440341/original/066333700_1619444952-Semur_Tahu_Sutra.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3989924/original/010129900_1649472444-alex-teixeira-N8-bMqUMS8g-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5350956/original/066357100_1758012232-jaclyn-moy-ugZxwLQuZec-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/975038/original/008493200_1441187509-1_jogjareview_net.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404922/original/033017100_1762419560-Depositphotos_609549356_L.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4950679/original/090314600_1727069056-stewed-chicken-feet-soup-served-with-spicy-fish-sauce.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404441/original/016692800_1762405701-tumis_sawi_hijau.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5404426/original/010726900_1762405325-empal_gepuk.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5370454/original/036466500_1759553266-Konsep_Industrial_Hangat.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295464/original/002457600_1753443601-Azizah_Cinta_6_Hati_-_Main_KV_-_Apple_Artwork_-_16_9_Cover_Art.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5263123/original/036606600_1750771791-TNGR_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5281048/original/059807400_1752308107-WhatsApp_Image_2025-07-12_at_08.53.01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5293878/original/023922000_1753345225-barasuara-20241001_122705-3488810630.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5291245/original/064412100_1753169994-Screenshot_2025-07-21_163238.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5298422/original/043972400_1753760826-Screenshot_2025-07-28_144457.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314494/original/002842300_1755085435-SCTV_-_Wanita_Istimewa_-_Landscape.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3067795/original/075884500_1583306694-peter-dawn-mM-L0yx5LcQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5277229/original/059608800_1752023491-WhatsApp_Image_2025-07-09_at_08.10.10.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236567/original/044375400_1748507847-WhatsApp_Image_2025-05-29_at_15.24.45.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299473/original/069245900_1753839790-Screenshot_2025-07-30_at_08.42.27.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373357/original/048602800_1759820171-SnapInsta.to_560669028_18535972480043602_4721668802629419488_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288052/original/041409200_1752868647-donat_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287583/original/087653600_1752827313-Paw_Patrol_-_Main_KV_-_Apple_Artwork_-_16_9_Cover_Art.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5294129/original/071935500_1753352334-POSTER_KETIGA_VOS_CINTA_DALAM_SUJUDKU_-_GOOGLE_ARTWORK_LANDSCAPE__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1332894/original/005852400_1472612157-gunung_rinjani_3.jpg)