Babak Akhir Kasus Kebakaran Resor Ski di Turki yang Tewaskan 78 Orang, Pemilik Dihukum Penjara Seumur Hidup

1 month ago 48

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat dengan kasus kebakaran yang terjadi sebuah resor ski di Turki yang menewaskan 78 orang pada Selasa, 21 Januari 2025? Sepuluh bulan berlalu, ternyata kasus itu masuk meja hijau. Pengadilan akhirnya menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada pemilik resor ski dan 10 orang lainnya.

Pengadilan menghukum pemilik Hotel Grand Kartal, Halit Ergul, beserta istri, dua putrinya, manajer hotel, seorang wakil wali kota, dan seorang wakil kepala pemadam kebakaran atas kelalaian dengan "kemungkinan niat untuk membunuh." Mereka masing-masing dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas kematian anak-anak tersebut, dan menerima tambahan 25 tahun penjara atas 44 kematian lainnya.

Dikutip dari CNN, Sabtu (1/11/2025), mereka dinyatakan bersalah atas kelalaian berat terkait kebakaran yang melanda properti itu, seperti dilaporkan Kantor Berita Anadolu milik pemerintah. Ruang sidang bergemuruh setelah putusan dibacakan, dengan keluarga menyambut baik vonis tersebut, lapor saluran berita Haberturk.

Namun, para terdakwa yang menolak bertanggung jawab atas kematian tersebut, diperkirakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut. Hotel itu pertama kali dibuka pada 1999, dan dioperasikan oleh perusahaan Ergul sejak 2007.

Tragedi kebakaran melalap hotel dengan 12 lantai tersebut saat liburan sekolah musim dingin. Tak hanyak menewaskan 78 orang, 133 orang lainnya juga terluka. Sebanyak 34 anak yang sedang berlibur bersama keluarga termasuk di antara para korban.

Ada Unsur Kelalaian dalam Bencana Kebakaran Resor Ski

Menurut dakwaan, kebakaran dimulai pukul 03.17 pagi ketika percikan api dari pemanggang listrik menyulut tempat sampah dan merobek selang gas cair, yang memicu kobaran api. Staf menyadari adanya api tujuh menit kemudian, tetapi dalam dua menit, api telah menyebar tak terkendali. Udara dari pintu yang terbuka mempercepat api, yang dengan cepat melahap langit-langit kayu.

Bencana tersebut memaksa para tamu dan staf hotel yang ketakutan untuk melompat dari jendela atau menggantung seprai untuk melarikan diri dari kamar yang dilalap api dan asap. Bencana ini mengirimkan gelombang kejut ke seluruh Turki, memicu seruan luas untuk akuntabilitas atas kelalaian dan pelanggaran keselamatan.

Dalam dakwaan disebutkan bahwa hotel gagal menyiapkan langkah evakuasi yang aman dalam bencana tersebut. Itu termasuk kurangnya ekstraksi asap, alarm yang rusak, pelatihan staf yang tidak memadai, dan sistem sprinkler yang tidak memadai—memungkinkan asap memenuhi lantai atas. Tangga dan lubang lift berfungsi seperti cerobong asap, dan tidak adanya lampu darurat, rambu, dan pintu keluar alternatif juga menghalangi proses evakuasi 238 tamu.

Pengakuan Saksi Mata

Sebelumnya, seorang pria korban selamat membagikan kisah mencekam yang dialaminya dalam insiden memilukan di Grand Kartal Hotel tersebut. "Istri saya mencium bau terbakar. Alarm tidak berbunyi," kata Atakan Yelkovan, nama pria itu dalam sebuah wawancara dengan Ihlas News Agency dan dibagikan oleh Associated Press.

Dikutip dari People, Rabu, 22 Januari 2025, Yelkovan dan sang istri menginap di lantai 3 resor 12 lantai tersebut. Tempat itu berlokasi di area Pegunungan Köroğlu, Provinsi Bolu, sekitar 300 kilometer di timur Istanbul, menurut AP. 

"Kami mencoba naik ke atas tetapi tidak bisa, ada api," tambahnya. "Kami turun ke bawah dan keluar. Pada saat itu, lantai 4 dan 5 semuanya terbakar," kenangnya. "Orang-orang di lantai atas berteriak."

Lokasi Terpencil Persulit Upaya Penyelamatan

Yelkovan menggambarkan kepanikan orang-orang yang terkepung kobaran api. Banyak korban kebakaran resor ski berteriak, lainnya berusaha melarikan diri melalui jendela. Mereka menggunakan barang apapun yang bisa dijangkau, termasuk seprai.

"Beberapa menggantung ke bawah dengan seprai dalam upaya mereka untuk melarikan diri," katanya. "Yang lain mencoba kembali ke hotel, tempat orang-orang terkasih mereka terperangkap."

"Beberapa mencoba masuk, beberapa mencoba melompat keluar. Beberapa memiliki anak di dalam, beberapa memiliki teman di dalam," sambungnya. Ia mengaku pemadam kebakaran tiba di lokasi lebih dari sejam sejak api membakar resor tersebut.    

Menanggapi pengakuan Yelkovan, Gubernur Bolu Abdulaziz Aydın menerangkan lamanya pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian lantaran lokasi hotel yang terpencil serta kondisi cuaca yang sangat dingin, menurut laporan BBC. Kebakaran terjadi pada pukul 03.30 waktu setempat dan pemadam kebakaran baru tiba pada pukul 04.15.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |