Antusiasme Sambut ICC x INACON 2025, Rela Berangkat Subuh demi Hobi Cosplay

7 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Acara myBCA Indonesia Comic Con × Indonesia Anime Con 2025 (ICC × INACON 2025) resmi dibuka pada Sabtu, 25 Oktober 2025, di Jakarta International Convention Center (JICC). Bertema 'Pop Culture Crossover Celebration of The Year', acara yang mengusung budaya pop itu tidak hanya diramaikan para kreator dan pelaku industri, tetapi juga ribuan penggemar yang hadir dengan antusiasme tinggi.

Salah satunya adalah Ahmad Turagung Widodo, yang akrab disapa Agung. Ia datang dari Bekasi dengan naik transportasi umum sejak pukul 06.00 WIB.

"Saya naik transportasi umum KRL, kemudian lanjut naik MRT. Awalnya, saya berencana naik Transjakarta, tetapi karena ada acara Jakarta Running Festival, kalau tidak salah, jadi ada pengalihan rute. Akhirnya saya naik MRT," ucap Agung.

Ia mengaku sengaja menyempatkan datang ke ICC x INACON 2025 lantaran ingin menyegarkan pikiran dari padatnya tugas kuliah. Sebagai penyuka anime, film, gim, dan manga, Agung menilai acara ini adalah tempat yang tepat untuk menikmati semua hobinya.

Tak sekadar datang, Agung juga ber-cosplay ria. Ia berdandan menjadi karakter Kaeya dari gim Genshin Impact. Untuk penampilannya, Agung merogoh kocek Rp300 ribu untuk membeli kostum khusus dari seorang produsen di Sukabumi.

Promosi 1

Awal Mula Suka Cosplay

Awalnya saya mulai cosplay sejak SMA karena sering diajak teman-teman. Saya juga tertarik dengan gim Genshin Impact, dan ternyata saya menyukainya," tutur Agung.

Dalam acara tersebut, ia antusias mengikuti "Rally Activities" yang diadakan Indonesia Comic Con. Ia menjelajahi berbagai booth untuk menyelesaikan aktivitas yang tersedia, dengan tujuan mengumpulkan stempel hingga penuh agar dapat mengikuti undian grand prize.

Ia juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berinteraksi, termasuk berfoto dengan seorang cosplayer perempuan yang memerankan karakter Todoroki.

"Sebelumnya, saya juga sering mengikuti acara-acara serupa di daerah saya, seperti Comifuro dan lainnya," lanjut Agung. "Saya merasa sangat puas karena bisa bertemu dengan sesama cosplayer di usia saya yang menginjak 21 tahun."

Jika Agung masih terbilang 'pemula', Liander (Lena) bisa disebut sebagai cosplayer profesional. Pada sesi diskusi bertajuk "The Art of Becoming: Behind the Mask of Cosplay", ia mengaku mulai berkecimpung di dunia cosplay sejak 2020. Ketertarikannya pada cosplay semata karena hobi.

Ciptakan Karakter Cosplay Sendiri

Pada acara ICC x INACON 2025, Liander tampil sebagai karakter ciptaannya sendiri, Dor Witch. Ia juga membuat sendiri seluruh kostum yang dikenakannya, kecuali sepatu. Ia menghabiskan biaya sekitar Rp800 ribu untuk mewujudkan visinya terkait kostum cosplay.

Di balik kegembiraannya, ia mengaku banyak tantangan dihadapi sebagai cosplayer. Dipandangi aneh sudah biasa. Tapi yang terparah, ia mengaku pernah diikuti 'orang aneh' ketika sedang ber-cosplay. Sebagai seorang wanita, insiden seperti ini membuatnya was-was.

"Ada satu kali lagi dia fans sama teman saya. Kita lagi ke cosplay. Aku cosplay Gion, orangnya selalu ikutin kita. Enggak nyaman apa kali. Aku kan cewek jadi langsung kayak engak nyaman," tuturnya.

Beda lagi pengalaman Miko yang mengaku baru terjun ke dunia cosplay. Ia memulai perjalanannya pada 2023 di usia 17 tahun. Kesan pertamanya adalah rasa senang karena bisa berperan sebagai karakter yang ia sukai. Selain itu, cosplay menjadi sarana baginya untuk menjalin pertemanan dengan sesama cosplayer.

Pilih Sewa Kostum daripada Beli

Miko awalnya merasa gugup sebagai cosplay lantaran belum memiliki banyak pengetahuan. Seiring waktu, ia banyak belajar dari teman-temannya yang juga seorang cosplayer, termasuk meminta saran mengenai tempat menyewa atau membeli kostum.

Pada ICC x INACON 2025, Miko ber-cosplay sebagai Hyacin dari Honkai: Star Rail. Karena masih tergolong baru, ia memilih untuk menyewa kostumnya dengan biaya sekitar Rp195 ribu, ditambah biaya tambahan Rp25 ribu untuk hari berikutnya.

Miko telah menghadiri lebih dari empat acara serupa, termasuk Comifuro dan ICC tahun lalu. Ia juga pernah mengikuti dua kali lomba cosplay, meski belum berhasil meraih kemenangan.

Direktur PT Panorama Media, Andita Tirtawisata, mengaku senang melihat antusiasme para pengunjung yang hadir dari berbagai penjuru. "Kami percaya bahwa budaya pop bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga mesin penggerak ekonomi yang melahirkan peluang baru dan memperkuat kolaborasi lintas sektor," ujar Andita.

Budaya Pop Bukan Sekadar Hiburan

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia Irene Umar menegaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari rangkaian Oktober Creative Festival yang digagas Kemenparekraf. "Sudah saatnya Indonesia tidak hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Kreatif itu bukan hanya sebuah hobi, tetapi penggerak ekonomi, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional," ucap Irene.

ICC × INACON 2025 terbukti menjadi magnet yang menarik pengunjung domestik maupun internasional. Selain Agung, acara ini juga menarik penggemar setia seperti Lukman Fahmiatalah, yang rutin hadir setiap tahunnya karena kecintaannya pada komik Amerika.

"Ini sudah seperti acara tahunan, saya sering datang ke sini. Terutama karena biasanya ada booth komik Amerika. Saya memang penggemar berat komik-komik Marvel dan DC," tutur Lukman.

Komitmen global acara ini juga terlihat dari kehadiran bintang tamu internasional, seperti cosplayer profesional Kato dari Thailand, yang turut mengisi segmen "The Art of Becoming: Behind the Mask of Cosplay”.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |