Aksi Pangeran William dan Leonardo DiCaprio Melawan Mafia Lingkungan

4 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran William, baru-baru ini, memperkuat komitmen globalnya terhadap lingkungan dalam United for Wildlife Summit di Brasil, pada Selasa, 4 November 2025. Kunjungannya menyoroti perlawanan terhadap perdagangan ilegal satwa liar dan, yang lebih penting, melindungi mereka yang berada di garis depan pertahanan alam, terutama masyarakat adat di Amazon.

Acara ini mendapat kejutan dukungan dari Leonardo DiCaprio, rangkum People, Rabu, 5 November 2025. Sang aktor menegaskan bahwa isu lingkungan kini telah jadi perhatian mendesak dari figur-figur berpengaruh di seluruh dunia.

"Alam adalah solusi kami yang paling kuat. Saya mendesak para pemimpin dunia bersatu dengan keberanian dan ambisi karena dunia bergantung pada alam," kata pemenang Oscar dalam video yang juga dipublikasikan di akun Instagram-nya.

Di kesempatan yang sama, Pangeran Wales mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia mengaitkan acara ini dengan Earthshot Prize yang digagasnya, yang bertujuan "menghormati beberapa orang dan solusi paling menginspirasi untuk tantangan terbesar planet kita."

William menekankan kejahatan lingkungan telah jadi salah satu kejahatan transnasional yang paling menguntungkan dan merusak, dengan kasus deforestasi Amazon yang mencapai "lebih dari 1,7 juta hektare 'dibersihkan' di seluruh wilayah ini ... sebagian besar didorong aktivitas terlarang."

"Tugas kita di sini hari ini jelas: Kita harus menghentikan jaringan kriminal yang mendorong kejahatan dan perusakan lingkungan. Kita harus berdiri bersama mereka yang, setiap hari, berdiri dan membela alam. Kita harus mengenali dan merayakan para pelindung ini, tidak hanya dengan kata-kata, tapi melalui tindakan kita, dan kita harus bertindak bersama." ungkap suami Kate Middleton itu. 

Melindungi Para Pelindung Lingkungan

William juga menyoroti bahwa masyarakat adat adalah yang paling berisiko dari degradasi alam yang terus berlanjut, tapi juga sering berada di posisi terbaik untuk menyelamatkan mereka. Sayangnya, ia menambahkan, "hari ini, para pelindung ini diserang."

Ia secara khusus menyebutkan angka mengerikan, "Amerika Latin mencatat 120 pelindung lingkungan terbunuh atau menghilang pada 2024, terhitung lebih dari 80 persen dari semua kasus semacam itu di seluruh dunia." Ia menekankan bahwa "ini bukan hanya statistik, melainkan kehidupan."

Bagi masyarakat adat, kerusakan di Amazon adalah kerugian yang tidak hanya bersifat lingkungan, tapi eksistensial. Ketika hutan dihancurkan, begitu pula tanah leluhur mereka, situs suci, bahkan kehidupan. 

Untuk mengatasi krisis kemanusiaan dan lingkungan ini, Pangeran William mengumumkan inisiatif berupa kemitraan baru antara The Royal Foundation, Koordinasi Organisasi Adat Amazon Brasil (COIAB), dan The Podáali Fund. Dana yang sepenuhnya untuk masyarakat adat dan mencakup Amazon Brasil ini akan fokus pada bantuan hukum.

Melindungi Masyarakat Adat

Juga, menyediakan dana dukungan bagi orang-orang dalam bahaya langsung dan meningkatkan kesadaran akan hak-hak masyarakat adat. "Masyarakat adat dan masyarakat lokal adalah mitra dan pemimpin dengan solusi mereka sendiri," sebut Pangeran Wales.

"Mereka bukan hanya penduduk hutan, mereka adalah pelindungnya. Pengelolaan mereka telah menjaga tingkat deforestasi di tanah adat di Amazon Brasil hingga 83 persen lebih rendah daripada di daerah tidak terlindungi secara global."

Di luar peluncuran dana baru untuk masyarakat adat, Pangeran William juga memberikan pembaruan mengenai janji yang dibuat tahun lalu untuk melindungi penjaga satwa liar. Profesi para penjaga hutan ini adalah pekerjaan yang sangat berbahaya, mirip dengan mereka yang bekerja untuk menyelamatkan badak dan gajah dari pemburu liar.

Untuk mengurangi ketidakamanan yang besar dalam profesi mereka, William mengumumkan bahwa organisasinya telah membangun skema yang mendukung para penjaga hutan dengan polis asuransi yang melindungi mereka dan keluarga mereka. 

Kunjungan kerja Pangeran William di Brasil tidak hanya diisi diskusi serius dan pengumuman inisiatif, tapi juga berupa pertunjukan yang memukau dan inspiratif. Setelah acara KTT, William menghadirkan kejutan spektakuler bagi penduduk setempat di Pantai Ipanema yang ikonis di Rio de Janeiro.

Langit malam dihiasi pertunjukan drone yang memesona, yang menampilkan logo dan simbol Earthshot Prize. Pertunjukan ini menyorot masing-masing dari lima kategori penghargaan yang bertujuan menemukan solusi untuk tantangan terbesar planet kita.

Kemudian, diakhiri dengan kata-kata "Prêmio Earthshot," serta kode QR yang dapat dipindai penonton untuk informasi lebih lanjut. Momen ini, di satu sisi, berfungsi sebagai ajakan modern dan menarik pada masyarakat luas untuk terlibat dan mencari tahu lebih banyak tentang Earthshot Prize.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |