Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Banjarnegara di Jawa Tengah dikenal dengan pesona alamnya yang memesona, mulai dari Kawah Sikidang, Telaga Dringo, hingga Curug Pitu yang menenangkan. Di balik keindahan alamnya, Banjarnegara juga menyimpan kekayaan kuliner yang menggoda lidah. Beragam makanan tradisionalnya tak hanya menggugah selera, tapi juga menjadi buah tangan favorit wisatawan yang berkunjung.
Bagi para pelancong yang melewati jalur Dieng, mampir sejenak ke pusat oleh-oleh Banjarnegara adalah hal yang wajib. Di sinilah kamu bisa menemukan berbagai makanan khas Banjarnegara yang cocok jadi oleh-oleh basah dengan cita rasa manis, gurih, dan penuh rempah. Olahan-olahan ini tak hanya lezat, tapi juga menggambarkan karakter masyarakat Banjarnegara yang hangat dan sederhana.
Nah, jika kamu berencana berwisata ke kota yang dijuluki Gilar-gilar ini, jangan lupa membawa pulang beberapa oleh-oleh khasnya. Berikut ulasan 10 makanan khas Banjarnegara yang cocok jadi oleh-oleh basah dan layak masuk daftar belanja kuliner kamu. Dari Liputan6.com, Selasa (7/10/2025).
1. Carica, Si Pepaya Gunung yang Segar dan Unik
Carica adalah ikon kuliner khas dari dataran tinggi Dieng yang masuk wilayah Banjarnegara. Buah ini masih satu keluarga dengan pepaya, namun ukurannya lebih kecil dan memiliki rasa manis segar yang khas. Biasanya carica diolah menjadi manisan atau sirup, dikemas rapi dalam botol atau cup plastik sehingga mudah dibawa sebagai oleh-oleh basah. Harga carica olahan berkisar Rp15.000 hingga Rp25.000 per kemasan. Selain segar, rasa manis asamnya membuat carica cocok disajikan setelah berwisata di udara sejuk Banjarnegara.
2. Dodol Salak, Legitnya Olahan Buah Khas Madukara
Selain dimakan langsung, buah salak Banjarnegara juga diolah menjadi dodol salak atau jenang salak. Makanan ini terbuat dari campuran tepung ketan, santan, gula merah, dan daging buah salak yang dimasak hingga kental dan kenyal. Rasanya manis legit dengan aroma khas salak yang harum. Dodol salak banyak dijumpai di toko oleh-oleh dengan harga sekitar Rp15.000 per bungkus. Karena teksturnya lembut dan tahan beberapa hari, dodol salak menjadi salah satu makanan khas Banjarnegara yang cocok jadi oleh-oleh basah.
3. Sirup Salak, Minuman Segar Khas Banjarnegara
Masih dari olahan salak pondoh Madukara, sirup salak menjadi minuman khas yang banyak diburu wisatawan. Warna cokelat keemasan dengan aroma buah yang khas menjadikan sirup ini nikmat ketika disajikan dengan es batu. Sirup salak dibanderol sekitar Rp20.000–Rp25.000 per botol dan bisa ditemukan di hampir semua pusat oleh-oleh Banjarnegara. Produk ini merupakan bukti kreativitas masyarakat setempat dalam mengolah hasil pertanian menjadi komoditas bernilai tinggi.
4. Tempe Mendoan, Camilan Hangat Khas Banjarnegara
Tempe mendoan adalah gorengan ikonik yang wajib dicoba. Terbuat dari tempe tipis yang dilapisi adonan tepung berbumbu lalu digoreng setengah matang. Keunikan tempe mendoan Banjarnegara adalah bungkusnya yang menggunakan daun pisang, memberikan aroma khas dan rasa yang lebih nikmat dibanding mendoan biasa. Biasanya tempe mendoan disajikan hangat bersama sambal kecap rawit. Karena cepat basi, mendoan ini termasuk oleh-oleh basah yang harus segera dikonsumsi setelah dibeli.
5. Buntil, Gurihnya Daun Talas Berisi Kelapa Parut Berbumbu
Buntil merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari kelapa parut berbumbu rempah seperti bawang, kencur, dan terasi, lalu dibungkus daun talas (lumbu banyu) dan dikukus lama hingga lembut. Ada dua jenis buntil: basah dan kering. Buntil basah menjadi pilihan favorit karena teksturnya lembut, gurih, dan sedikit pedas. Proses memasaknya yang memakan waktu hingga enam jam membuat cita rasanya kaya dan dalam. Dengan harga Rp5.000–Rp8.000 per bungkus, buntil adalah makanan khas Banjarnegara yang cocok jadi oleh-oleh basah bagi penikmat kuliner tradisional.
6. Wajik Kletik, Manisnya Tradisi dalam Setiap Gigitan
Wajik kletik adalah kudapan manis berbahan dasar ketan, kelapa parut, dan gula merah. Setelah dimasak hingga lengket, adonan dipotong dan dibungkus satu per satu dalam daun pisang kering sehingga menghasilkan suara “kletik” saat dibuka. Rasanya manis legit dengan tekstur kenyal, sangat cocok untuk menemani secangkir teh atau kopi Banjarnegara yang terkenal. Karena dibungkus rapat, wajik kletik dapat bertahan beberapa hari dan masih tergolong oleh-oleh basah tradisional.
7. Combro Kalipalet, Pedas Gurih yang Menggoda
Combro Kalipalet adalah variasi unik combro khas Banjarnegara. Terbuat dari parutan singkong yang diisi oncom berbumbu pedas, lalu digoreng hingga matang. Ukurannya sedikit lebih besar dibanding combro biasa, membuatnya lebih memuaskan untuk dinikmati. Combro Kalipalet mudah dijumpai di pasar tradisional dan pusat oleh-oleh. Karena menggunakan bahan segar tanpa pengawet, combro ini sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 1–2 hari.
8. Es Dawet Ayu, Minuman Legendaris dari Banjarnegara
Dawet Ayu Banjarnegara terkenal ke seluruh Indonesia karena kelezatan dan sejarahnya yang panjang. Cendolnya dibuat dari tepung beras, disajikan dengan santan dan gula merah cair, menghasilkan perpaduan rasa manis gurih yang menyegarkan. Walau umumnya dijual langsung, kini dawet ayu juga tersedia dalam bentuk kemasan botol yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Minuman ini menjadi simbol keramahan masyarakat Banjarnegara dan cocok diminum saat cuaca panas.
FAQ Seputar Kuliner Banjarnegara
1. Apa makanan khas Banjarnegara yang paling terkenal?
Carica dan Dawet Ayu adalah dua kuliner paling terkenal dari Banjarnegara. Keduanya banyak diburu wisatawan sebagai oleh-oleh khas daerah pegunungan Dieng.
2. Di mana tempat terbaik membeli oleh-oleh khas Banjarnegara?
Kamu bisa membelinya di Pasar Banjarnegara, pusat oleh-oleh sekitar Alun-alun, atau di jalur wisata Dieng seperti Madukara dan Batur.
3. Apakah makanan khas Banjarnegara tahan lama untuk dibawa perjalanan jauh?
Beberapa oleh-oleh seperti carica, dodol salak, dan wajik kletik cukup tahan lama. Namun makanan basah seperti mendoan dan buntil sebaiknya dikonsumsi segera.
4. Apakah semua makanan khas Banjarnegara menggunakan bahan lokal?
Ya, sebagian besar bahan berasal dari hasil pertanian setempat seperti salak, kelapa, singkong, dan beras ketan. Inilah yang membuat cita rasanya otentik.
5. Adakah makanan khas Banjarnegara yang bisa dijadikan oleh-oleh modern?
Beberapa produsen kini mengemas dawet ayu, carica, dan sirup salak dalam bentuk modern siap saji, menjadikannya lebih praktis untuk dibawa sebagai oleh-oleh.