7 Tips Memasak Cumi agar Tidak Alot, Rahasia Dapur dari Para Ahli Kuliner

3 weeks ago 29

Liputan6.com, Jakarta Cumi adalah salah satu hasil laut yang banyak digemari karena teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih. Namun, banyak orang enggan memasaknya di rumah karena takut hasilnya menjadi keras dan liat. Padahal, dengan teknik yang tepat, cumi bisa diolah menjadi hidangan lezat seperti di restoran. Dari sajian goreng tepung hingga cumi saus hitam, semua bisa sukses jika kamu tahu rahasianya.

Menurut laman Seafood Factory dan Bon Appétit, kunci utama dalam memasak cumi terletak pada pemilihan bahan, cara pembersihan, serta waktu memasak yang presisi. Cumi termasuk bahan laut yang sangat sensitif terhadap panas. Sedikit saja keliru, hasilnya bisa berubah dari empuk menjadi karet. Karena itu, memahami tips memasak cumi agar tidak alot sangat penting bagi siapa pun yang ingin menikmati olahan seafood ini di rumah.

Selain mudah diolah, cumi juga termasuk makanan yang bergizi tinggi dan ramah lingkungan. Seperti dijelaskan di laman ABC.net.au, cumi merupakan salah satu sumber protein laut yang berkelanjutan karena cepat bereproduksi dan ditangkap dengan metode ramah lingkungan seperti jigging. Tak heran, banyak chef kini mendorong masyarakat untuk menjadikan cumi sebagai alternatif daging merah. Berikut ulasan Liputan6.com, Rabu (12/11/2025).

1. Pilih Cumi yang Segar dan Berkualitas

Langkah pertama untuk memastikan hasil masakan empuk adalah memilih bahan yang segar. Cumi segar seharusnya tampak mengilap, berwarna agak transparan, dan terasa kenyal saat disentuh. Hindari cumi yang berbau amis menyengat atau berlendir, karena itu tanda sudah tidak segar.

Menurut Seafood Factory, ukuran cumi juga berpengaruh. Cumi yang terlalu besar cenderung memiliki tekstur lebih keras. Untuk hidangan seperti calamari rings atau cumi goreng tepung, pilih cumi berukuran kecil hingga sedang agar lebih lembut.

2. Gunakan Cumi Beku Berkualitas Jika Tak Ada yang Segar

Banyak orang salah kaprah mengira cumi beku tidak bagus. Padahal, seperti dijelaskan Bon Appétit dan Seafood Factory, cumi beku yang dibekukan segera setelah ditangkap justru bisa lebih segar daripada cumi “segar” yang sudah lama di pasar. Pastikan hanya membeli produk beku dari merek terpercaya, dan cairkan di lemari es semalaman sebelum dimasak.

Cumi beku yang sudah dibersihkan juga memudahkan pemula, karena kamu bisa langsung memotong dan memasaknya tanpa repot mengeluarkan tulang rawan atau tinta.

3. Bersihkan Cumi dengan Benar

Salah satu tips memasak cumi agar tidak alot adalah melakukan pembersihan dengan benar. Menurut panduan Bon Appétit, proses ini meliputi:

  • Mengeluarkan isi perut dan tulang rawan transparan dari dalam tubuh.
  • Mengupas kulit tipis di bagian luar jika diinginkan.
  • Memotong kepala dan mengambil tentakel, lalu membuang paruh (bagian keras di tengah tentakel).
  • Mencuci seluruh bagian cumi di bawah air mengalir hingga bersih.

Bila kamu ingin tampilan cantik, gunakan pisau tajam untuk menggores bagian luar tubuh cumi dengan pola kotak-kotak kecil. Teknik scoring ini, seperti dijelaskan oleh chef Julie Ray di ABC.net.au, membantu bumbu meresap dan mencegah cumi menggulung saat dimasak.

4. Keringkan dan Marinasi Sebelum Dimasak

Jangan langsung memasak cumi yang baru dicuci. Menurut Seafood Factory dan ABC.net.au, cumi yang masih basah akan menghasilkan tekstur keras karena menguapkan air di wajan dan membuat dagingnya “mengukus” alih-alih “memanggang”.

Gunakan tisu dapur untuk menepuk hingga kering. Setelah itu, marinasi cumi selama 15–30 menit dalam campuran susu, buttermilk, atau air lemon untuk membantu proses tenderisasi alami. Enzim dari susu dan asam dari lemon akan memecah protein pada permukaan cumi sehingga hasil akhirnya lebih lembut.

5. Waktu Memasak Adalah Segalanya

Inilah bagian paling penting dari seluruh proses. Semua sumber — mulai dari Tasting Table hingga Bon Appétit — menekankan aturan emas dalam memasak cumi: masak cepat sekali atau lama sekalian.

  • Cepat dan panas: Goreng, tumis, atau panggang cumi hanya 1–2 menit di suhu tinggi.
  • Lambat dan lembut: Rebus, braise, atau masak dalam saus selama 30–60 menit agar seratnya benar-benar lunak.

Jangan memasak cumi selama 5–15 menit karena ini adalah “zona bahaya” di mana otot cumi sudah mengencang tetapi kolagennya belum cukup lama melunak. Inilah penyebab utama tekstur karet yang sering dikeluhkan.

6. Gunakan Kombinasi Bumbu yang Tepat

Cumi bersifat netral dan cocok dipadukan dengan berbagai rasa — gurih, pedas, asam, bahkan manis. Chef James Maffescioni dari ABC.net.au menyarankan marinasi sederhana: minyak zaitun, garam, merica, dan sedikit lemon atau oregano kering. Untuk cita rasa Asia, kamu bisa menambahkan kecap asin, bawang putih, jahe, atau saus sambal.

Cumi juga nikmat saat digoreng dengan tepung ringan seperti tempura batter selama satu menit di minyak panas. Setelah matang, sajikan dengan saus wasabi-mayo atau perasan jeruk nipis untuk menonjolkan rasa segarnya.

7. Simpan Cumi dengan Benar Sebelum Dimasak

Setelah membeli cumi, segera keluarkan dari plastik dan tiriskan cairannya. Simpan dalam wadah tertutup di lemari es maksimal tiga hari. Jika belum akan digunakan, bekukan dalam kantong vakum agar kualitas daging tetap terjaga hingga tiga bulan.

FAQ Seputar Cumi

1. Mengapa cumi bisa menjadi alot saat dimasak?

Karena overcooked. Cumi hanya boleh dimasak sangat cepat (1–2 menit) atau sangat lama (lebih dari 30 menit).

2. Apakah cumi beku bisa selembut cumi segar?

Ya, asalkan dibekukan segera setelah ditangkap dan dicairkan dengan benar di suhu lemari es.

Gunakan wajan panas, masak hanya 1 menit, dan jangan terlalu banyak menambahkan cairan agar cumi tidak mengukus.

4. Bolehkah cumi direndam dalam air jeruk nipis?

Boleh, selama tidak terlalu lama. Cukup 15–30 menit agar asam membantu melembutkan daging.

5. Bagaimana cara menyimpan cumi agar tetap segar?

Keringkan, simpan di wadah kedap udara di kulkas selama maksimal tiga hari, atau bekukan dalam kemasan vakum.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |