7 Tersangka Sudah Ditangkap Polisi Prancis, Koleksi Perhiasan Museum Louvre Masih Belum Kembali

21 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Dua minggu berlalu, koleksi perhiasan Museum Louvre di Paris, Prancis, ternyata belum juga kembali. Padahal, polisi telah menangkap tujuh tersangka.

Dikutip dari laman Chanel News Asia, Minggu (2/11/2025), terungkap bahwa salah satu tersangka yang ditangkap polisi berjenis kelamin perempuan berusia 38 tahun. Ia muncul di hadapan hakim pada Sabtu, 1 November 2025, dan mengonfirmasi identitas dan tempat tinggalnya di pinggiran La Courneuve utara.

Perempuan itu didakwa terlibat dalam kasus pencurian terorganisir dan konspirasi kriminal. Sidang kemudian dilanjutkan secara tertutup atas permintaan jaksa.

Pihak berwenang mengatakan dua pria yang sebelumnya ditangkap didakwa dengan pencurian dan konspirasi setelah mengakui sebagian kejahatannya. Salah satu tersangka, seorang warga negara Aljazair berusia 34 tahun, diidentifikasi melalui DNA yang ditemukan di skuter yang digunakan untuk melarikan diri, sementara yang lainnya, seorang pengemudi taksi ilegal berusia 39 tahun dari Aubervilliers, ditangkap di dekat rumahnya.

Polisi mengatakan keduanya membobol museum, sementara rekan-rekannya menunggu di luar. Para tersangka dikenal oleh penegak hukum karena pencurian sebelumnya.

Lima tersangka lain ditangkap pada Rabu, 29 Oktober 2025, di sekitar Paris, Prancis. "Kami sudah mengincarnya," kata jaksa Paris Laure Beccuau tentang tersangka utama, seraya menambahkan bahwa belum ada barang curian yang ditemukan, dikutip dari France24, Kamis, 30 Oktober 2025. 

Polisi Prancis menangkap tersangka pencurian permata senilai Rp1,6 triliun dari Museum Louvre, Paris. Aksi yang hanya berlangsung kurang dari 7 menit itu disebut sebagai “kegagalan besar” oleh Direktur Louvre. Tim khusus masih menelusuri keberada...

1 Tersangka Dibebaskan Polisi

Seperti dalam penangkapan sebelumnya, kata Beccuau, polisi menggunakan bukti DNA untuk menangkap tersangka utama pencurian tersebut. Bukti tersebut menunjukkan bahwa ia termasuk dalam tim perampok yang beranggotakan empat orang.

"Mengenai individu lain yang ditahan polisi, mereka adalah orang-orang yang mungkin dapat memberi kami informasi tentang jalannya peristiwa," katanya, seraya menambahkan bahwa "terlalu dini" untuk memberikan detail tambahan tentang para tersangka.

Polisi sebelumnya juga telah menahan dua pria yang diduga membobol museum melalui jendela atas dan mencuri delapan permata 'tak ternilai harganya' pada akhir pekan lalu. Jaksa mengatakan keduanya telah 'mengakui sebagian' keterlibatan mereka dalam pencurian tersebut saat diinterogasi. Dengan penangkapan tersebut, berarti total tujuh orang sudah ditangkap pihak kepolisian.

Dari tujuh tersangka, satu orang dibebaskan polisi tanpa dakwaan. Pengacara pembela Sofia Bougrine mengkritik luasnya cakupan penangkapan, menyebutnya sebagai "jaring apung" yang menjerat orang tanpa bukti yang jelas.

Daftar Koleksi Perhiasan yang Hilang

Para pencuri membawa kabur total delapan benda, seluruhnya perhiasan dari era Napoleon, termasuk sebuah diadem safir, sebuah kalung, dan sebuah anting dari satu set perhiasan yang terkait dengan ratu abad ke-19 Marie-Amélie dan Hortense. Mereka juga mengambil sebuah kalung dan anting zamrud yang dikaitkan dengan Permaisuri Marie-Louise, istri kedua Napoleon Bonaparte, serta sebuah bros relikui.

Diadem berlian Permaisuri Eugénie dan bros korsase-pita besarnya – sebuah ansambel kekaisaran dengan keahlian langka – juga merupakan bagian dari jarahan tersebut. Satu barang – mahkota kekaisaran Eugénie yang bertahtakan zamrud dengan lebih dari 1.300 berlian – kemudian ditemukan di luar museum, rusak tetapi dapat ditemukan kembali.

Museum Louvre dibuka kembali untuk pengunjung maksimum pada Rabu, 22 Oktober 2025, meskipun permata-permata tersebut masih hilang. Ruang Galeri Apolo lokasi benda-benda itu dipamerkan juga tetap ditutup untuk umum. Sementara, spot masuknya para pencuri menjadi atraksi baru bagi pengunjung museum yang dikunjungi sekitar sembilan juta orang setiap tahun.

Kepala Museum Siap Mengundurkan Diri

Atas kasus perampokan yang terjadi pada Minggu pagi, 19 Oktober 2025, Direktur Museum Louvre Laurence des Cars menyatakan siap mundur. Ia bahkan sudah mengajukan pengunduran dirinya pada hari pencurian terjadi, tetapi Kementerian Kebudayaan Prancis menolaknya.

Di hadapan para senator, Rabu, 22 Oktober 2025, des Cars menyatakan bahwa semua alarm berfungsi saat perampokan terjadi. Hanya saja, ia menyatakan cakupan kamera keamanan 'sangat tidak memadai', terutama yang berada di dinding luar gedung museum yang merupakan titik masuk pencuri.

"Satu-satunya kamera yang dipasang diarahkan ke barat dan oleh karena itu tidak mencakup balkon yang terlibat dalam pembobolan," katanya, dikutip dari France24, dikutip Kamis, 23 Oktober 2025. "Ada beberapa kamera perimeter, tetapi sudah tua," akunya.

"Meskipun kami telah berupaya keras, meskipun kami bekerja keras setiap hari, kami gagal," kata des Cars kepada anggota parlemen dalam pernyataan publik pertamanya sejak kasus perampokan terjadi.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |