Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari sekadar kain, batik adalah warisan budaya, simbol status, dan representasi keanggunan yang abadi. Sejak masa kerajaan hingga era modern, batik telah menjadi penanda kelas sosial dan kebanggaan bagi para pemakainya.
Di tengah banyaknya merek batik yang bermunculan, ada beberapa nama yang berhasil mempertahankan reputasi sebagai simbol kemewahan klasik. Brand-brand ini tidak hanya menghadirkan desain indah, tetapi juga menjaga filosofi dan keaslian batik tulis dengan penuh dedikasi.
Berikut Lifestyle Liputan6.com rangkum brand-brand batik yang identik dengan kemewahan, Kamis, 16 Oktober 2025.
1. Iwan Tirta Batik
Iwan Tirta Private Collection berdiri sebagai penerus warisan sang maestro batik Indonesia, Iwan Tirta, yang dikenal menciptakan lebih dari 10.000 desain batik klasik dan kontemporer. Koleksinya banyak terinspirasi dari motif kerajaan seperti parang rusak, kawung, dan lereng yang sarat makna filosofis.
Setiap helai kain dibuat sepenuhnya dengan tangan menggunakan teknik batik tulis halus oleh pengrajin berpengalaman, dan bisa memakan waktu hingga satu tahun untuk satu karya. Bahan yang digunakan mencakup sutra premium, linen, organza, serta katun superfine yang memberikan tekstur lembut dan tampilan mewah.
Brand ini tidak hanya menghadirkan kain batik, tetapi juga lini busana pria dan wanita, termasuk kemeja formal, kebaya modern, syal sutra, serta aksesori rumah bergaya etnik elegan.
2. Parang Kencana
Didirikan pada 1992, Parang Kencana hadir sebagai salah satu brand batik premium Indonesia yang menggabungkan filosofi tradisi dan kemewahan modern. Nama "Parang Kencana" bermakna mendalam. Parang merujuk pada motif batik klasik yang dahulu hanya dikenakan keluarga kerajaan, sedangkan Kencana berarti emas, simbol kemuliaan dan nilai yang tak ternilai.
Setiap lembar batiknya dibuat melalui proses yang teliti oleh para perajin terampil, menghasilkan kain berkualitas tinggi yang menjadi simbol keanggunan khas Indonesia. Tak hanya mempertahankan keaslian teknik batik tulis dan cap, Parang Kencana juga terus berinovasi agar batik tetap relevan bagi generasi modern tanpa kehilangan identitas budayanya.
3. Danar Hadi
Batik Danar Hadi didirikan pada 1967 di Solo oleh Santosa Doellah dan Danarsih Hadipriyono. Berawal dari usaha rumahan dengan modal kain mori pemberian pernikahan, Danar Hadi berkembang menjadi salah satu produsen batik terbesar di Indonesia.
Pada 1975, Danar Hadi membuka toko pertamanya di Jakarta dan terus memperluas jangkauannya ke berbagai kota besar. Ciri khas batik Danar Hadi terletak pada motif klasik seperti truntum, sidomukti, dan semen romo yang diolah dengan warna-warna elegan dan detail halus.
Sejak 2008, mereka mendirikan Rumah Batik Danar Hadi di Solo yang berfungsi sebagai galeri, museum, dan pusat edukasi batik dengan koleksi lebih dari 10.000 kain batik. Dengan reputasi kuat dan sejarah panjang, Danar Hadi merepresentasikan nilai kemewahan yang berakar pada keaslian budaya dan keanggunan sejati.
4. Batik Keris
Batik Keris merupakan salah satu merek batik dan kerajinan khas Indonesia yang berakar di Solo, Jawa Tengah, dan telah bertahan lintas generasi selama lebih dari 90 tahun. Perjalanan panjangnya dimulai dari usaha batik rumahan hingga berkembang menjadi pabrik garmen besar pada 1970, yang kini memiliki jaringan toko di berbagai kota di Indonesia.
Dengan menjaga kualitas dan nilai budaya, Batik Keris memiliki misi melestarikan warisan bangsa melalui eksplorasi seni, desain, serta motif batik dan kerajinan Nusantara. Motif seperti Nitik Kecil dan Parang Gondopura Nitik Sinebar menjadi andalan Batik Keris, mewakili perpaduan antara nilai klasik dan tren desain terkini.
Selain batik, mereka juga mengembangkan lini “Keris Griya”, yang fokus pada produk kerajinan tangan, aksesori rumah, tas, dan dekorasi dari bahan kayu, rotan, serta keramik.
5. Batik Semar
Batik Semar merupakan salah satu merek batik legendaris asal Solo, Jawa Tengah, yang berdiri sejak 1947 oleh keluarga Kasigit. Perusahaan ini awalnya dikenal dengan nama Batik Bodronoyo sebelum akhirnya berganti menjadi Batik Semar pada 1966. Nama “Semar” diambil dari tokoh wayang yang melambangkan kesederhanaan, kebijaksanaan, dan ketulusan.
Awalnya, Batik Semar hanya memproduksi batik tulis eksklusif untuk kalangan menengah atas. Sejak 1952, mereka mulai mengembangkan batik cap dan batik kombinasi agar lebih terjangkau oleh masyarakat luas. Kini, Batik Semar memiliki puluhan cabang di beberapa kota di Indonesia, bahkan merambah pasar internasional seperti Amerika, Eropa, dan Australia.
Koleksinya mencakup busana pria, wanita, dan anak-anak, serta kain dan aksesori etnik dengan motif khas Solo, Jogja, Pekalongan, dan Cirebon yang selalu diperbarui mengikuti tren mode.
6. Alleira Batik
Alleira Batik berdiri pada 2005 dengan tekad menjadikan batik sebagai bagian dari gaya hidup modern tanpa meninggalkan nilai budayanya. Brand ini berawal dari sebuah garasi kecil dengan modal terbatas, namun kini tumbuh menjadi label batik premium yang dikenal di dalam maupun luar negeri.
Nama “Alleira” diambil dari kata dalam bahasa Inggris alluring, yang berarti menawan, mencerminkan filosofi brand untuk menghadirkan batik yang elegan dan memikat.
Sebagai batik modern kontemporer, Alleira memadukan teknik tradisional dengan desain berkelas internasional. Setiap koleksi dirancang agar mudah dipadupadankan untuk gaya formal maupun kasual, dengan bahan berkualitas tinggi yang nyaman digunakan.
Komitmen terhadap detail dan proses pembuatan menjadi prioritas utama, menjadikan Alleira salah satu pionir dalam transformasi batik ke ranah fashion global. Brand ini bahkan beberapa kali turut berpartisipasi dalam ajang bergengsi New York Fashion Week, memperkenalkan pesona batik Indonesia ke panggung internasional.