Liputan6.com, Jakarta - Belajar bahasa setempat memberikan banyak keuntungan bagi turis lokal maupun asing. Dengan menguasai bahasa daerah maupun bahasa asing setempat, komunikasi menjadi lebih lancar dan interaksi dengan penduduk lokal semakin efektif.
Hal ini tidak hanya mempermudah dalam bertanya arah atau memesan makanan, tetapi juga meningkatkan kualitas pengalaman wisata secara keseluruhan. Keuntungan belajar bahasa setempat sangat beragam, salah satunya dalam tawar-menawar saat transaksi jual beli.
Turis yang memahami bahasa lokal dapat berpartisipasi dalam percakapan sehari-hari, memahami nuansa budaya, dan berinteraksi dengan masyarakat secara lebih autentik. Pengalaman ini memungkinkan turis untuk merasakan budaya lokal dengan lebih mendalam dan bermakna.
Selain itu, kemampuan berbahasa setempat juga membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan penduduk lokal. Hubungan ini dapat membuka peluang untuk berteman dan mendapatkan wawasan lebih dalam tentang kehidupan masyarakat setempat, menciptakan kenangan yang tak terlupakan selama perjalanan.
Mengutip dari laman Fimela yang melansir brainybackpackers.com, Jumat (23/5/2025), berikut rangkuman lima alasan belajar bahasa setempat bisa mempermudah turis berkomunikasi.
1. Komunikasi yang lebih mudah
Menguasai bahasa lokal memungkinkan turis untuk berinteraksi lebih baik dengan penduduk. Hal ini juga bisa mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan kualitas interaksi.
Misalnya saat akan naik bus, metro atau alat transportasi lokal setempat. Anda akan lebih mudah bertanya petunjuk arah tentang lokasi tujuan, meskipun sudah ada layanan peta digital.
2. Pengalaman yang lebih kaya
Memahami bahasa setempat membuka pintu untuk pengalaman budaya yang lebih mendalam, seperti mengikuti festival lokal dan memahami tradisi masyarakat. Selain itu, alih-alih menginap di hotel berbintang, cobalah guest house, hostel, atau homestay yang dikelola warga lokal.
Bukan hanya akan menghemat uang, kita juga berkesempatan untuk berbincang langsung dengan penduduk setempat. Biasanya orang lokal juga bisa memberikan rekomendasi tempat-tempat yang tidak tercantum di buku panduan atau media sosial manapun.
3. Membangun Hubungan dengan Orang Lokal
Kemampuan berbahasa setempat membantu turis menjalin hubungan yang lebih bermakna dengan penduduk lokal, meningkatkan pengalaman wisata secara keseluruhan. Hal ini dapat membuka peluang untuk berteman, mendapatkan bantuan dan wawasan yang lebih dalam tentang kehidupan dan budaya masyarakat setempat.
Menambah pertemanan dengan orang lokal di suatu daerah atau negara akan meningkatkan pengalaman wisata secara keseluruhan dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Setelahnya, Anda pun bisa berteman lewat media sosial.
4. Keterampilan Kognitif yang Lebih Baik
Belajar bahasa baru dapat meningkatkan kemampuan kognitif seperti pemecahan masalah dan daya ingat. Kita tahu bahwa traveling bukan sekadar jalan-jalan, tapi mengeksplore sebuah destinasi baru yang akan membuat si pelancong berpikir lebih kritis dan terbiasa menemukan solusi dari masalah di tiap perjalanan.
5. Peluang ekonomi
Bagi turis yang berbisnis, menguasai bahasa setempat dapat memperluas peluang pasar lokal. Walaupun hanya sekadar menyapa atau mengucapkan terima kasih, usaha kecil ini bisa membuka banyak pintu dan ide-ide baru. Warga lokal biasanya akan lebih terbuka dan ramah jika pelancong mencoba berbicara dalam bahasa mereka, meski terbata-bata.
6. Lebih Mudah untuk Menghormati Norma dan Kebiasaan Setempat
Sebagai tamu di negeri orang, penting untuk tetap menjaga sikap dan menyesuaikan diri dengan kebiasaan lokal. Pelajari etika berpakaian, tata cara makan, atau bahkan aturan saat berfoto di tempat umum.
Menghormati budaya lokal bukan hanya soal sopan santun, tapi juga bentuk apresiasi terhadap keragaman dunia. Hal ini juga berlaku ketika Anda traveling ke sebuah daerah yang juga memiliki tradisi yang berbeda dari tempat asal kita.
Di luar dari manfaat tadi, sebenarnya belajar bahasa setempat juga memberikan manfaat bagi penduduk lokal. Salah satunya menjaga dan melestarikan budaya.
Turis yang belajar bahasa setempat membantu menjaga kelangsungan bahasa dan budaya daerah. Kemudian dengan itu otomatis akan meningkatkan sikap toleransi. Interaksi yang lebih mudah antara turis dan penduduk lokal dapat meningkatkan saling pengertian antar budaya.