40 Bandara di AS Pangkas Penerbangan Buntut Shutdown, Apa yang Perlu Diketahui Penumpang?

3 weeks ago 30

Liputan6.com, Jakarta - Penutupan pemerintahan Amerika Serikat, dikenal dengan istilah shutdown, yang kini menjadi yang terpanjang dalam sejarah, terus berdampak pada penerbangan sipil di negara itu. Administrasi Penerbangan Federal (FAA) kini memaksa maskapai penerbangan memangkas 10 persen jadwal penerbangan domestik mereka di 40 bandara tersibuk di negara itu.

Dilansir Euronews, Minggu 9 November 2025, pembatasan penerbangan akan dimulai secara bertahap, mengurangi penerbangan domestik sekitar empat persen pada Jumat, 31 Oktober 2025, naik menjadi lima persen pada Sabtu, 1 November 2025, enam persen pada Minggu, 2 November 2025, sebelum mencapai target 10 persen pada 14 November 2025. Pembatasan ini berlaku antara pukul 06.00 hingga 22.00 waktu setempat dan berdampak pada semua maskapai komersial.

Langkah itu diambil untuk mengurangi tekanan pada petugas lalu lintas udara (ATC) dan memastikan penerbangan tetap aman. Pasalnya, shutdown yang terjadi memaksa ribuan petugas lalu lintas udara dan petugas keamanan bandara bekerja tanpa digaji.

FAA menambahkan penerbangan internasional sejauh ini tidak perlu dikurangi. Namun, situasi ini dapat berubah jika shutdown terus berlanjut dan krisis staf semakin memburuk di fasilitas-fasilitas penting.

Menteri Transportasi Amerika Serikat Sean Duffy memperingatkan akan adanya "gangguan tambahan" dan "frustrasi". Duffy berkata, "Maskapai akan bekerja sama dengan penumpang tetapi pada akhirnya peran tunggal kami adalah kami menjaga wilayah udara ini seaman mungkin."

Situasi ini sangat serius. Fakta bahwa pemotongan penerbangan nasional dan potensi penutupan wilayah udara dibicarakan secara terbuka menunjukkan bahwa sistem tersebut sedang mencapai titik puncaknya. 

Seberapa Banyak Penerbangan yang Dibatalkan dan di Mana Saja?

Dampak pemotongan ini sudah langsung terasa. Menurut FlightAware, sebuah situs web yang melacak gangguan penerbangan, lebih dari 800 penerbangan dibatalkan pada Jumat, pekan lalu. Sebagian besar dari penerbangan yang dibatalkan tersebut adalah milik Delta Air Lines, United Airlines, dan American Airlines. 

Para ahli memperkirakan ratusan, bahkan ribuan penerbangan dapat dibatalkan secara keseluruhan. Perusahaan analitik penerbangan Cirium memperkirakan pemotongan tersebut dapat mewakili sebanyak 1.800 penerbangan dan lebih dari 268.000 kursi jika digabungkan.

Daftar bandara yang terdampak mencakup lebih dari dua lusin negara bagian, termasuk yang tersibuk di AS, seperti Atlanta, Denver, Dallas, Orlando, Miami, dan San Francisco. Di kota-kota besar termasuk New York, Houston, dan Chicago, beberapa bandara akan terpengaruh.

Meskipun maskapai biasanya berusaha agar 80 persen penerbangan mereka berangkat dan tiba dalam 15 menit dari jadwal, angka-angka terbaru menunjukkan penurunan. Pada Minggu, 2 November 2025, Cirium melaporkan hanya sekitar 56 persen keberangkatan di Newark yang tepat waktu, dan Bandara Orlando melaporkan hanya sekitar 70 persen penerbangannya yang tepat waktu. 

Hak Refund dan Opsi Perjalanan Lain

Kelompok industri memperkirakan lebih dari 3,2 juta penumpang telah terdampak sejak shutdown dimulai pada 1 Oktober. Hanya pada Rabu pekan lalu, 3.884 penerbangan di AS ditunda dan 171 lainnya dibatalkan.

Bagi penumpang yang jadwalnya terganggu, sangat penting untuk memeriksa status penerbangan sebelum berangkat ke bandara. Gunakan aplikasi maskapai atau situs web pelacakan penerbangan. 

Situs FAA juga perlu dipantau untuk melihat apakah ada penundaan yang meluas di bandara Anda. Jika sudah berada di bandara saat penerbangan dibatalkan, segera cari penerbangan lain. Anda disarankan untuk mengantre di layanan pelanggan, sambil secara bersamaan menelepon staf reservasi maskapai atau mengaksesnya secara online. 

Menghubungi maskapai melalui X (sebelumnya Twitter) juga dapat membantu karena mereka mungkin merespons dengan cepat di sana. Maskapai penerbangan akan memesankan Anda penerbangan berikutnya tanpa biaya tambahan. 

Namun, jika Anda tidak lagi ingin melakukan perjalanan atau telah menemukan cara lain, maskapai secara hukum wajib mengembalikan uang Anda, bahkan jika Anda membeli tiket yang tidak dapat dikembalikan (non-refundable). Ini juga mencakup pengembalian biaya untuk bagasi, peningkatan kursi, atau layanan tambahan lain yang tidak digunakan.

Peringatan Efek Domino

Penting untuk dicatat bahwa maskapai penerbangan AS tidak diwajibkan membayar kompensasi tunai tambahan atau menanggung biaya penginapan dan makan bagi penumpang yang terdampar. Departemen Transportasi AS memiliki situs web yang memungkinkan konsumen melihat komitmen yang dibuat setiap maskapai terkait pengembalian dana dan penggantian biaya lainnya.

Pemerintahan Trump mengatakan shutdown telah menyebabkan kekurangan hingga 3.000 pengawas lalu lintas udara, dan karyawan FAA telah melewatkan satu kali gaji. Situasi itu menciptakan antrean yang lebih panjang dan penundaan berjam-jam bagi penumpang.

Nick Daniels, presiden Asosiasi Pengawas Lalu Lintas Udara Nasional, memberikan peringatan keras kepada CNN, "Setiap hari yang terjadi… sekarang menjadi kurang aman dibandingkan hari ini."

Analis industri, termasuk Airlines for America (A4A), telah memperingatkan bahwa kekurangan staf di satu wilayah dapat menyebabkan "efek domino nasional" di seluruh jaringan. Jika satu pusat kendali lalu lintas udara utama membatasi kedatangan atau keberangkatan, penundaan tersebut akan mengalir ke bandara lain.

Geoff Freeman, Presiden dan CEO Asosiasi Perjalanan AS, menyalahkan Kongres atas situasi ini, dengan menyatakan bahwa "kesalahan atas situasi ini sepenuhnya berada di pundak kongres."

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |