20 Wisata Sejarah yang Bikin Kita Serasa Masuk Mesin Waktu, Bisa Jadi Edukasi Anak

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta Menelusuri jejak sejarah tidak selalu harus membosankan. Justru, banyak tempat wisata sejarah di Indonesia yang menyimpan kisah menakjubkan dan visual yang seolah membawa kita mundur ke masa lalu. Mulai dari situs kerajaan kuno, benteng peninggalan kolonial, hingga kota tua yang masih berdiri megah, semua bisa memberi pengalaman tak terlupakan layaknya masuk ke dalam mesin waktu. Suasana dan arsitektur di tempat-tempat ini begitu autentik, membuat pengunjung seakan benar-benar menyaksikan peristiwa masa lampau secara langsung.

Tak hanya menarik bagi orang dewasa, wisata sejarah juga sangat cocok sebagai sarana edukasi anak. Anak-anak bisa belajar tentang peradaban, budaya, hingga perjuangan bangsa secara nyata, tidak hanya lewat buku pelajaran. Dengan cara ini, mereka bisa lebih mudah memahami dan menghargai nilai sejarah yang membentuk bangsa. Dalam artikel ini, kami rangkum 20 tempat wisata sejarah yang bisa jadi destinasi liburan seru sekaligus mendidik untuk seluruh keluarga.

1. Candi Borobudur, Magelang 

Candi Borobudur merupakan mahakarya warisan dunia yang tak hanya megah secara arsitektur, tapi juga kaya akan makna spiritual dan sejarah. Dibangun pada abad ke-8 oleh Dinasti Syailendra, candi Buddha terbesar di dunia ini terdiri dari ribuan relief yang menggambarkan perjalanan hidup dan ajaran moral. Struktur stupa-stupa yang berundak membawa suasana magis seolah kita kembali ke masa kejayaan nusantara.

Mengajak anak ke Borobudur adalah cara seru untuk memperkenalkan mereka pada peradaban kuno yang begitu maju. Mereka bisa belajar sejarah, seni rupa, filsafat, hingga sistem sosial masyarakat zaman dulu secara langsung dari reliefnya. Pengalaman naik hingga ke puncak candi juga memberi kesan petualangan spiritual yang tak terlupakan.

2. Kota Tua Jakarta

Kota Tua Jakarta adalah kawasan bersejarah yang menyimpan jejak masa kolonial Belanda di Batavia. Bangunan-bangunan bergaya arsitektur Eropa seperti Museum Fatahillah, Gedung Pos, dan Kantor Imigrasi tempo dulu masih berdiri megah, membawa pengunjung menyusuri lorong waktu ke abad ke-17. Suasana klasik makin kuat dengan keberadaan sepeda ontel dan musisi jalanan yang melantunkan lagu-lagu lawas.

Kota Tua menjadi tempat yang cocok untuk anak mengenal sejarah kota Jakarta secara menyenangkan. Mereka bisa melihat langsung benda-benda peninggalan kolonial, belajar tentang sistem pemerintahan zaman dulu, hingga memahami pentingnya pelestarian budaya. Sambil berjalan kaki atau naik sepeda keliling, edukasi pun terasa seperti wisata santai.

3. Benteng Vredeburg, Yogyakarta

Benteng Vredeburg dulunya adalah markas pertahanan Belanda yang kini diubah menjadi museum sejarah perjuangan bangsa. Bangunan bergaya Eropa klasik dengan lorong-lorong panjang dan halaman luas ini menyimpan diorama lengkap tentang perjalanan kemerdekaan Indonesia. Ada banyak koleksi senjata, lukisan dokumenter, dan alat komunikasi zaman dulu.

Anak-anak bisa belajar sejarah perjuangan dengan cara visual dan interaktif di sini. Diorama peristiwa seperti Proklamasi Kemerdekaan atau Serangan Umum 1 Maret disajikan dengan narasi menarik. Dengan suasana bangunan kuno yang autentik, mereka bisa lebih mudah membayangkan perjuangan para pahlawan secara nyata.

4. Museum Taman Prasasti, Jakarta

Terletak di kawasan Tanah Abang, Museum Taman Prasasti adalah bekas pemakaman Belanda yang kini menjadi galeri terbuka penuh prasasti batu nisan bergaya Eropa. Koleksi batu-batu ini berasal dari abad ke-18 dan 19, lengkap dengan ukiran nama, lambang keluarga, hingga simbol kematian yang unik. Suasananya tenang, rindang, dan artistik.

Museum ini memberikan pengalaman edukatif yang unik, karena anak-anak bisa belajar tentang sejarah sosial, sistem pemakaman, dan bentuk seni ukir masa kolonial. Selain itu, mereka juga bisa memahami nilai kehidupan, waktu, dan kenangan dengan cara yang lebih reflektif. Cocok untuk memperkenalkan konsep sejarah dalam format yang berbeda dari museum biasa.

5. Candi Prambanan, Sleman

Candi Prambanan merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno. Arsitekturnya tinggi menjulang dengan ukiran kisah Ramayana dan Mahabharata di setiap relief dindingnya. Saat senja, suasana Prambanan terasa begitu magis dan penuh aura sakral.

Mengunjungi Prambanan bisa jadi pelajaran lengkap tentang sejarah agama Hindu, seni pahat, dan kisah pewayangan yang kaya akan nilai moral. Anak-anak dapat menikmati wisata edukasi sambil mendengarkan cerita rakyat atau menonton pertunjukan Ramayana Ballet di malam hari. Tak hanya belajar, mereka juga akan terhibur dan terinspirasi.

6. Istana Maimun, Medan

Istana peninggalan Kesultanan Deli ini merupakan perpaduan gaya arsitektur Melayu, Timur Tengah, dan Eropa. Interiornya mewah dengan furnitur antik dan warna cerah yang menawan.

Kunjungan ke sini bisa memperkenalkan anak pada kebudayaan Melayu serta sistem kerajaan lokal di Sumatra. Mereka juga bisa menyewa pakaian adat dan merasakan suasana seperti bangsawan masa lalu.

7. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang

Terletak di pinggir Sungai Musi, museum ini dulunya adalah istana yang kini menyimpan artefak sejarah Kesultanan Palembang. Bangunannya memadukan arsitektur Belanda dan lokal.

Anak-anak dapat melihat langsung senjata, peralatan rumah tangga, dan peta kuno Palembang. Pengalaman ini memperkenalkan mereka pada sejarah lokal yang tak kalah penting dari sejarah nasional.

8. Fort Rotterdam, Makassar

Benteng ini adalah peninggalan Kerajaan Gowa yang kemudian diambil alih oleh Belanda. Dinding batu tebal dan struktur khas Belanda memberi nuansa sejarah yang kental.

Di dalam benteng terdapat museum dan ruang tahanan Pangeran Diponegoro. Anak-anak bisa belajar tentang perlawanan rakyat terhadap penjajah dan pentingnya mempertahankan identitas budaya.

9. Lawang Sewu, Semarang

Bangunan berarsitektur art deco ini dulunya merupakan kantor kereta api Belanda. Julukannya "Lawang Sewu" berarti seribu pintu, menggambarkan banyaknya pintu dan jendela di gedung ini.

Anak-anak bisa mengenal sejarah perkeretaapian Indonesia dan fungsi-fungsi bangunan kolonial. Meskipun dikenal mistis, tur sejarahnya tetap informatif dan menyenangkan.

10. Museum Kereta Api Ambarawa

Museum ini menyimpan koleksi lokomotif uap tua yang masih berfungsi. Pengunjung juga bisa naik kereta wisata dengan jalur pemandangan alam.

Anak-anak akan terpesona melihat langsung kereta zaman dahulu dan belajar teknologi transportasi masa lampau. Aktivitas ini sangat edukatif dan juga menghibur.

11. Trowulan, Mojokerto

Trowulan dikenal sebagai pusat Kerajaan Majapahit, tempat banyak ditemukan candi, artefak, dan struktur pemukiman kuno. Situs ini menyimpan banyak rahasia masa kejayaan Nusantara.

Anak-anak dapat mengenal sejarah kerajaan Hindu-Buddha, serta filosofi Ken Arok, Gajah Mada, dan Sumpah Palapa. Wisata ini memadukan sejarah, arkeologi, dan imajinasi anak.

12. Istana Kesultanan Cirebon (Keraton Kasepuhan)

Keraton Kasepuhan merupakan pusat kekuasaan Islam di Cirebon dengan gaya arsitektur Jawa-Belanda-Islam. Koleksi lukisan, kereta kencana, dan gamelan kuno tersimpan rapi di dalamnya.

Anak-anak dapat belajar budaya Islam Nusantara, serta sistem pemerintahan tradisional yang masih hidup hingga kini. Suasana keraton juga mendidik mereka untuk menghargai nilai-nilai adab dan tata krama.

13. Candi Penataran, Blitar

Candi terbesar di Jawa Timur ini merupakan peninggalan Kerajaan Kediri dan Majapahit. Relief-relief di dindingnya menggambarkan kisah wayang dan ajaran moral Hindu.

Anak-anak bisa belajar filosofi, cerita rakyat, dan sejarah kerajaan dengan cara visual yang menarik. Candi ini juga terletak di dataran tinggi yang sejuk dan nyaman untuk wisata keluarga.

14. Museum Angkut, Batu

Meski bukan tempat sejarah klasik, Museum Angkut memamerkan sejarah transportasi dunia dari zaman kuno hingga modern. Setiap zona ditata menyerupai kota-kota klasik seperti Paris dan Hollywood tempo dulu.

Anak-anak akan menikmati pengalaman belajar sejarah transportasi sambil berjalan di antara mobil antik dan replika pesawat. Edukasi dibalut atraksi visual yang sangat menarik.

15. Gedung Sate, Bandung

Gedung ikonik ini dulunya adalah pusat pemerintahan Hindia Belanda dan kini menjadi kantor Gubernur Jawa Barat. Arsitekturnya unik dengan tusuk sate di puncaknya dan gaya art deco.

Anak-anak bisa mengikuti tur edukatif untuk mengenal sejarah Bandung, gaya arsitektur kolonial, dan fungsi-fungsi pemerintahan zaman dahulu. Spot foto dan ruang interaktif juga tersedia.

16. Museum Konferensi Asia Afrika, Bandung

Museum ini berdiri di lokasi pelaksanaan Konferensi Asia Afrika 1955. Ruangan sidang dan dokumentasi peristiwa penting ditata rapi dan modern.

Anak-anak bisa belajar tentang semangat anti-kolonialisme dan kerja sama antar negara berkembang. Pengenalan sejarah dunia ini sangat penting untuk membentuk wawasan global sejak dini.

17. Vihara Avalokitesvara, Anyer

Merupakan vihara tertua di Banten yang berdiri sejak masa kerajaan Banten. Bangunannya memadukan arsitektur Tionghoa dan lokal.

Selain religi, anak-anak bisa belajar sejarah migrasi, toleransi antaragama, dan budaya peranakan. Tempat ini memperkaya perspektif sejarah melalui keberagaman budaya.

18. Rumah Tjong A Fie, Medan

Rumah megah ini dulunya milik Tjong A Fie, tokoh Tionghoa berpengaruh di Medan pada abad ke-19. Interiornya kaya dengan detail arsitektur Tiongkok, Melayu, dan Eropa.

Anak-anak bisa mengenal kontribusi etnis Tionghoa dalam sejarah ekonomi dan sosial Indonesia. Cerita keluarga dan dokumentasi bisnis Tjong A Fie membuat pembelajaran terasa hidup.

19. Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang

Kelenteng ini merupakan tempat persinggahan Laksamana Cheng Ho saat mendarat di Semarang. Bangunan merah besar dan patung Cheng Ho mencolok dan mengesankan.

Tempat ini menjadi sarana mengenalkan anak pada sejarah hubungan Tiongkok dan Nusantara secara damai. Mereka juga bisa belajar tentang perdagangan, pelayaran, dan toleransi budaya.

20. Situs Gunung Padang, Cianjur

Situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara ini diduga lebih tua dari Piramida Giza. Struktur teras batu berundak di puncak bukit memberikan pengalaman mistis dan monumental.

Anak-anak akan belajar tentang zaman prasejarah Indonesia dan teori arkeologi yang berkembang. Meski banyak misteri belum terpecahkan, tempat ini menyimpan nilai edukasi yang sangat kuat.

Pertanyaan Umum Seputar Topik

1. Mengapa wisata sejarah cocok untuk anak-anak?

Karena anak bisa belajar langsung dari lokasi nyata tentang budaya, tokoh, dan peristiwa penting. Hal ini memperkuat pemahaman mereka dibanding hanya membaca di buku.

2. Apa manfaat membawa anak ke situs sejarah?

Anak-anak jadi lebih menghargai masa lalu, mengenal nilai-nilai perjuangan, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya bangsa. Selain itu, mereka juga belajar sambil bereksplorasi.

3. Apakah wisata sejarah membosankan bagi anak?

Tidak, jika dikemas menarik dengan aktivitas interaktif seperti tur, cerita rakyat, atau diorama visual. Banyak tempat juga menyediakan panduan anak dan media edukatif.

4. Apakah wisata sejarah aman untuk anak-anak kecil?

Umumnya aman selama diawasi orang tua, terutama di area terbuka seperti candi, museum, atau benteng. Pilih waktu kunjungan yang tidak terlalu ramai agar lebih nyaman.

5. Apa yang perlu dipersiapkan saat membawa anak ke tempat sejarah?

Siapkan bekal ringan, pakaian nyaman, dan cerita singkat tentang tempat tujuan agar anak lebih antusias. Kamera atau buku catatan juga berguna untuk membuat mereka aktif mencatat pengalaman.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |