Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menjatuhkan sanksi kepada komunitas lari, Freerunners dan Pace and Place, karena terlibat dalam aksi bagi-bagi bir gratis dalam acara Pocari Sweat Run 2025, pekan lalu. Sanksi tersebut disampaikan oleh Wakil Wali Kota Bandung Erwin pada Kamis, 24 Juli 2025.
"Komunitas Pace and Place dijatuhi sanksi berupa permohonan maaf terbuka dan juga pembayaran biaya penegak hukum sebesar Rp5 juta," kata Erwin yang juga menjabat Ketua Satgas Yustisi Kota Bandung, dilansir dari Antara, Jumat (25/7/2025).
Sementara, sanksi untuk komunitas lari Freerunners berupa permintaan maaf secara terbuka, membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi, dan sanksi sosial berupa kerja bakti selama dua minggu di Balai Kota Bandung. Mengutip unggahan Instagram Humas Kota Bandung, Erwin menyebut kedua komunitas lari itu melanggar Perda No. 9 Tahun 2019 tentang Tibumtranlinmas.
Lebih dari itu, melukai norma agama, sosial, budaya, dan etika masyarakat Kota Bandung. "Membagi bir di depan umum berarti menormalisasi kemaksiatan dan mengajak orang lain pada hal yang dilarang, juga termasuk dalam perilaku tajahul binmahsyah, menampakkan dosa yang sangat tercela," kata Erwin dalam rapat tersebut.
Penyelenggara Dirugikan Komunitas Lari
Ia menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi pembelajaran bersama. "Saya berharap ini jadi contoh agar tak terulang. Kami sudah mengimbau kepada Pocari Sweat untuk lebih memperhatikan perizinan dan memastikan semua pihak mematuhi peraturan yang berlaku di Kota Bandung," kata dia.
Sementara itu, mewakili penyelenggara Pocari Sweat Run 2025, Direktur Marketing PT Amerta Indah Otsuka Puspita Winawati, menyatakan kekecewaannya atas insiden pembagian bir yang menurutnya terjadi tanpa sepengetahuan panitia resmi.
"Kami sangat menyayangkan kejadian ini dan merasa dirugikan. Kegiatan tersebut tidak pernah diberitahukan, dimintakan izin, atau disetujui oleh penyelenggara," katanya.
Menurut dia, tindakan komunitas tersebut bertentangan dengan nilai utama penyelenggaraan acara yang mengedepankan gaya hidup sehat. "Event ini bertujuan untuk berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat. Maka dari itu, tindakan ini merugikan kami dari sisi kredibilitas dan reputasi," ujarnya.
"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada pihak penyelenggara, yaitu Pocari Sweat Run Indonesia 2025," kata Aji, perwakilan dari Freerunners.
"Saya mewakili Pace and Place mengucapkan penyesalan yang terdalam. Mohon maaf untuk tindakan yang sudah kami lakukan," ujar Ruben, perwakilan dari Pace and Place.
Bagi-bagi Bir Gratis Viral
Sebelumnya, ajang lomba lari yang digelar di Kota Bandung pada 19--20 Juli 2025 mendadak jadi sorotan. Bukan karena catatan waktu peserta, tapi karena adanya pembagian bir gratis yang viral di media sosial.
Akun Instagram influencer yang concern pada isu-isu halal @aishamaharani mengunggah momen para pelari berpesta usai finish, berlompat sambil menenggak bir. Salah satu video bahkan menampilkan peserta mengangkat poster bertuliskan, "Hurry up! The beer’s getting warm!"
Beberapa foto lainnya menunjukkan peserta berlari sambil menggenggam gelas plastik berisi bir. "Finish dengan beer di tangan, entah siapa kemarin yang ngasih," tulis salah satu unggahan. Kejadian ini sontak menuai kritik dari publik.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, lalu buka suara soal viralnya pembagian bir gratis dalam acara lomba lari yang digelar akhir pekan lalu. Dia menegaskan, pemerintah kota tidak bisa langsung menjatuhkan sanksi kepada komunitas yang terlibat.
Tanggapan Wali Kota Bandung
"Komunitas tersebut memang tidak bisa kemudian ditegur langsung oleh pemerintah. Tapi kalau saya lihat di media sosial, tampaknya mereka sudah kena sanksi sosial," ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Selasa (22/7/2025).
Farhan juga mengaku tak mengetahui adanya pembagian bir dalam acara tersebut. Fokus utamanya saat itu, kata dia, adalah mengantisipasi kemacetan yang muncul akibat gelaran lomba.
"Jujur saja, saya malah lebih pusing mikirin macetnya. Bir? Kita juga enggak tahu itu bir, lieur (pusing) ah," katanya sambil tertawa. Meski begitu, Farhan memastikan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak komunitas pelari.
Setelah ramai jadi perbincangan, komunitas pelari Freerunners Bandung akhirnya buka suara soal aksi bagi-bagi bir gratis dalam acara lomba lari. Melalui akun Instagram resminya @freerunners_bdg, mereka memberikan klarifikasi sekaligus permintaan maaf kepada publik.
Freerunners menyebut, bir tersebut disediakan pihak Pace n Place dengan sepengetahuan mereka. Namun mereka mengakui bahwa tindakan itu tidak mencerminkan nilai-nilai budaya lokal dan norma yang dijunjung oleh mayoritas masyarakat Indonesia.
"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya dan semoga seluruh pihak bisa menerima permohonan maaf ini," tulis mereka dalam unggahan tersebut.