Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Ngawi di Jawa Timur bukan hanya dikenal karena keindahan alam dan sejarah Benteng Van den Bosch-nya, tetapi juga karena kekayaan kulinernya yang menggugah selera. Di balik kesederhanaan kota ini, tersimpan deretan makanan khas yang sudah turun-temurun dan tetap eksis di tengah modernisasi. Uniknya, banyak makanan khas Ngawi yang terkenal dan legendaris, enak tapi murah meriah.
Setiap hidangan khas Ngawi membawa cerita tersendiri tentang kehidupan masyarakatnya—tentang tradisi, kebersamaan, dan kearifan lokal yang dijaga hingga kini. Mulai dari sarapan pagi yang legendaris hingga camilan sore yang manis, semuanya menyimpan jejak budaya yang kuat dan menjadi alasan banyak orang untuk kembali ke kota ini. Tak heran, jika para pelancong yang datang ke Ngawi sering kali pulang dengan kenangan rasa yang sulit dilupakan.
Berikut ini adalah 12 makanan khas Ngawi yang terkenal dan legendaris, masing-masing menyajikan kombinasi rasa, aroma, dan pengalaman yang berbeda. Semua disusun secara runtut agar kamu tahu kuliner mana yang cocok dinikmati dari pagi hingga malam, tanpa perlu khawatir soal harga.
1. Pecel Lethok, Kuliner Sarapan Pagi yang Melegenda
Pecel Lethok merupakan ikon kuliner Ngawi yang wajib dicoba terutama di pagi hari. Sajian ini terdiri dari nasi dengan sayuran rebus, disiram sambal kacang khas, lalu diberi sambal tumpang dari tempe semangit yang difermentasi. Kelezatan dan aromanya yang khas membuat Pecel Lethok tidak hanya sekadar sarapan, tapi juga bagian dari tradisi kuliner yang diwariskan turun-temurun.
Ciri khas Pecel Lethok terletak pada penyajiannya menggunakan daun jati sebagai alas pincuk, memberikan aroma alami yang menambah cita rasa. Kombinasi rasa gurih, pedas, dan sedikit asam dari sambal tumpang menjadikan hidangan ini terasa unik dibandingkan pecel dari daerah lain. Tekstur nasi yang lembut berpadu dengan sambal kental menghadirkan sensasi yang tak tergantikan.
Dengan harga yang ramah di kantong, Pecel Lethok sering menjadi pilihan utama masyarakat setempat. Tak heran, warung-warung pecel di Ngawi selalu ramai sejak pagi. Menu ini mencerminkan filosofi masyarakat Ngawi—sederhana namun penuh cita rasa dan kehangatan.
2. Tahu Tepo, Perpaduan Gurih dan Asam yang Menggugah
Tahu Tepo adalah hidangan khas Ngawi yang memadukan potongan tahu goreng, telur dadar, serta tepo—lontong segitiga khas daerah ini. Kuahnya yang terbuat dari campuran kecap, air asam jawa, dan bumbu halus menciptakan rasa gurih dan manis yang khas. Meski sederhana, kuliner ini memiliki daya tarik tersendiri karena cita rasanya yang seimbang dan menyegarkan.
Yang membuat Tahu Tepo menarik adalah bentuk tepo yang tidak seperti lontong biasa. Dibungkus dengan daun pisang berbentuk segitiga, tepo memiliki tekstur yang padat dan lembut saat dipotong, sehingga menyatu sempurna dengan kuahnya. Perpaduan rasa asin dari tahu, manis dari kecap, dan segar dari asam jawa menghasilkan harmoni yang sulit dilupakan.
Biasanya, Tahu Tepo disajikan pada sore hingga malam hari di warung-warung tradisional. Dengan harga yang sangat terjangkau, hidangan ini menjadi pilihan kuliner santai bagi warga lokal maupun wisatawan yang ingin mencicipi cita rasa khas Ngawi tanpa perlu merogoh kocek dalam-dalam.
3. Ayam Panggang Bringin, Sajian Tradisional dari Desa
Ayam Panggang Bringin atau dikenal juga sebagai Ayam Panggang Ndeso merupakan hidangan yang berasal dari Kecamatan Bringin. Menggunakan ayam kampung sebagai bahan utama, masakan ini dibumbui dengan rempah tradisional lalu dipanggang hingga menghasilkan aroma menggoda. Cita rasanya yang gurih dan tekstur dagingnya yang lembut membuatnya menjadi santapan favorit banyak orang.
Proses pembakaran ayam dilakukan perlahan agar bumbu meresap sempurna ke dalam daging. Kombinasi sambal korek pedas dan lalapan segar membuat hidangan ini semakin menggugah selera. Setiap suapan memberikan sensasi pedas, gurih, dan sedikit asap yang khas dari proses pemanggangan tradisional.
Dengan suasana warung yang sederhana dan harga yang bersahabat, Ayam Panggang Bringin menjadi pilihan sempurna untuk menikmati makan siang khas desa. Menu ini bukan hanya tentang rasa, tapi juga pengalaman menikmati kuliner lokal yang autentik dan penuh cita rasa.
4. Ikan Bakar Waduk Pondok, Cita Rasa di Tengah Alam
Bagi pencinta hidangan ikan, warung apung di sekitar Waduk Pondok menjadi destinasi kuliner yang wajib disinggahi. Di sini, tersedia beragam pilihan ikan segar seperti nila, patin, dan gurami yang bisa digoreng atau dibakar. Aroma rempah yang berpadu dengan suasana danau menciptakan pengalaman makan yang sulit ditemukan di tempat lain.
Racikan bumbu tradisional membuat rasa ikan semakin nikmat, sementara proses pembakaran menambahkan aroma khas yang menggugah. Setiap gigitan daging ikan yang lembut terasa semakin istimewa dengan sambal dan lalapan yang disajikan bersama. Tak hanya soal rasa, pemandangan Waduk Pondok yang tenang menambah nilai tersendiri bagi pengalaman kuliner ini.
Selain menawarkan kenikmatan rasa, makan di warung apung juga memberikan pengalaman wisata kuliner alam yang menenangkan. Harga menu yang terjangkau menjadikan tempat ini cocok untuk makan bersama keluarga atau teman, sambil menikmati panorama khas Ngawi.
5. Wedang Cemue, Minuman Hangat Penyejuk Malam
Wedang Cemue merupakan minuman tradisional khas Ngawi yang sangat populer di malam hari. Terbuat dari santan, gula, roti tawar, jahe, dan kacang tanah, minuman ini memberikan sensasi hangat yang menenangkan tubuh. Biasanya, wedang ini disajikan panas dengan tambahan bawang goreng sebagai penambah cita rasa.
Rasa manis gurih dari santan berpadu dengan hangatnya jahe menciptakan minuman yang pas dinikmati saat udara dingin. Kombinasi roti dan kacang tanah di dalamnya menambah tekstur unik yang membedakannya dari wedang lainnya. Tak heran jika minuman ini menjadi favorit warga lokal untuk menemani waktu santai di malam hari.
Wedang Cemue banyak dijual di sekitar alun-alun dan pasar malam. Dengan harga yang murah, minuman ini tidak hanya menghangatkan tubuh tetapi juga menjadi simbol keramahan khas masyarakat Ngawi yang selalu menyambut tamunya dengan kehangatan.
6. Ketan Bubuk Mono Suko, Camilan Sederhana Penuh Makna
Ketan Bubuk Mono Suko adalah camilan khas Ngawi yang kerap dinikmati saat sore hari. Hidangan ini terbuat dari ketan yang dikukus lalu ditaburi bubuk kacang atau kelapa sangrai yang harum. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih-manis membuat siapa pun mudah jatuh cinta pada camilan ini.
Ketan yang digunakan biasanya pulen dan wangi, memberikan sensasi kenyal yang khas di lidah. Sementara bubuk kacang yang disangrai dengan sedikit gula menambah rasa manis alami tanpa berlebihan. Perpaduan ini menghasilkan cita rasa sederhana namun memikat.
Biasanya, ketan bubuk disajikan hangat di kedai-kedai kecil di sekitar alun-alun Ngawi. Selain murah, camilan ini juga menjadi teman sempurna untuk menikmati sore sambil menyeruput teh atau kopi khas Ngawi.
7. Sate Ayam Godog, Olahan Sate Unik dari Padas
Sate Ayam Godog merupakan varian sate khas Ngawi yang berbeda dari sate pada umumnya. Daging ayam terlebih dahulu direbus (digodog) sebelum dibakar, menghasilkan tekstur empuk dan rasa yang lebih meresap. Kuah dan bumbu kecapnya lebih ringan dibandingkan sate Madura, sehingga tampilannya lebih cerah dan menggoda.
Proses perebusan ini membuat daging ayam menjadi lembut dan tidak kering saat dibakar. Setelah itu, sate disiram bumbu kacang halus yang gurih, dengan tambahan lontong atau nasi sebagai pelengkap. Aroma bakaran berpadu dengan rasa gurih kacang yang tidak terlalu manis membuatnya sangat pas di lidah.
Harga yang ekonomis serta porsinya yang mengenyangkan membuat sate ini menjadi pilihan makan siang populer di daerah Padas. Bagi penikmat sate, hidangan ini menawarkan cita rasa yang berbeda namun tetap akrab di lidah.
8. Kopi Selondo, Racikan Khas Penikmat Kopi Ngawi
Ngawi juga punya kopi khas bernama Kopi Selondo, yang menggunakan biji kopi excelsa atau kopi nangka. Rasanya sedikit lebih asam dengan aroma buah yang kuat, menjadikannya berbeda dari robusta atau arabika biasa. Kopi ini sering disajikan dalam gelas sederhana, menonjolkan cita rasa alami tanpa tambahan gula berlebih.
Proses penyeduhan Kopi Selondo masih mempertahankan cara tradisional, di mana bubuk kopi direbus langsung agar aroma alaminya keluar sempurna. Hasilnya adalah minuman beraroma kuat dengan cita rasa pekat namun lembut. Cocok untuk menemani pagi atau sore hari di warung-warung kopi Ngawi.
Kopi Selondo bukan hanya minuman, melainkan bagian dari budaya ngopi masyarakat lokal. Dengan harga yang sangat terjangkau, secangkir kopi ini mampu menghadirkan pengalaman sederhana namun berkesan bagi siapa pun yang mencobanya.
9. Botok Tawon, Kuliner Unik dari Sarang Lebah
Botok Tawon menjadi salah satu kuliner khas Ngawi yang cukup unik dan menantang. Terbuat dari sarang lebah lengkap dengan larvanya, botok ini dimasak menggunakan bumbu rempah tradisional lalu dibungkus daun pisang dan dikukus. Teksturnya lembut dengan rasa gurih yang khas membuatnya menjadi hidangan ekstrem yang digemari banyak orang.
Bumbu yang digunakan terdiri dari kelapa parut, cabai, bawang, dan rempah-rempah, yang membuat cita rasanya semakin kaya. Meski bahan dasarnya tidak biasa, aroma dan rasa gurih alami dari sarang tawon berpadu sempurna dengan bumbu kelapa yang gurih. Hasilnya, tercipta hidangan yang unik namun lezat.
Dengan harga yang terjangkau, Botok Tawon kini menjadi kuliner khas yang sering diburu wisatawan. Bagi pencinta kuliner ekstrem, hidangan ini wajib dicoba sebagai pengalaman rasa yang berbeda dan khas Ngawi.
10. Botok Wagal, Olahan Ikan Patin dengan Rempah Tradisional
Selain botok tawon, ada juga Botok Wagal yang menggunakan ikan patin sebagai bahan utama. Ikan patin dipotong kecil lalu dicampur dengan bumbu kelapa parut, cabai, dan rempah khas, kemudian dibungkus daun pisang dan dikukus. Proses memasak ini menghasilkan aroma wangi daun pisang yang berpadu dengan rasa gurih ikan.
Tekstur ikan yang lembut dan sedikit berminyak membuat botok ini terasa sangat nikmat saat disantap hangat. Setiap gigitan menghadirkan perpaduan rasa gurih, pedas, dan manis dari bumbu tradisional yang meresap sempurna. Hidangan ini cocok untuk makan siang atau lauk rumahan sehari-hari.
Dengan harga yang ramah di kantong, Botok Wagal menjadi pilihan kuliner yang menggugah selera tanpa harus mahal. Hidangan ini menggambarkan bagaimana masyarakat Ngawi memanfaatkan bahan lokal dengan cara tradisional namun tetap menghasilkan cita rasa istimewa.
11. Intip Ketan, Camilan Renyah Khas Pasar Ngawi
Intip Ketan merupakan jajanan khas Ngawi yang banyak dijual di pasar tradisional maupun toko oleh-oleh. Dibuat dari ketan yang dikeringkan lalu digoreng hingga renyah, camilan ini diberi taburan kelapa parut, kacang kedelai, dan gula halus di atasnya. Kombinasi rasa gurih dan manis menjadikannya favorit bagi semua kalangan.
Teksturnya yang renyah namun tidak keras membuat Intip Ketan mudah dinikmati kapan saja. Camilan ini sering menjadi teman perjalanan atau oleh-oleh khas dari Ngawi karena daya tahannya yang lama. Rasanya ringan namun menggugah, cocok untuk dinikmati sambil minum teh atau kopi.
Harga yang murah menjadikan Intip Ketan digemari banyak wisatawan. Tak hanya soal rasa, camilan ini juga menyimpan cerita tentang cara masyarakat Ngawi mengolah bahan sederhana menjadi produk lokal bernilai ekonomi tinggi.
12. Keripik Tempe, Ikon Oleh-Oleh Khas Ngawi
Keripik Tempe merupakan oleh-oleh wajib bagi siapa pun yang berkunjung ke Ngawi. Terbuat dari tempe kedelai yang diiris tipis, dibalut adonan tepung berbumbu, lalu digoreng hingga renyah, camilan ini sudah menjadi ikon kuliner daerah. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah membuat siapa pun sulit berhenti mengunyah.
Ngawi bahkan dijuluki “Kota Keripik Tempe” karena banyak industri rumah tangga yang memproduksi camilan ini. Varian rasanya pun beragam, mulai dari original, asin, manis, hingga pedas. Selain menjadi camilan ringan, keripik tempe juga menjadi sumber penghasilan utama bagi banyak keluarga di daerah ini.
Dengan harga yang sangat terjangkau dan kemasan praktis, Keripik Tempe menjadi pilihan oleh-oleh favorit wisatawan. Selain nikmat, membeli produk ini juga turut mendukung ekonomi lokal masyarakat Ngawi.
People Also Ask
1. Apa makanan khas Ngawi yang terkenal dan murah? Beberapa yang populer antara lain Pecel Lethok, Tahu Tepo, Ayam Panggang Bringin, dan Wedang Cemue—semuanya enak dan murah.
2. Apa minuman khas Ngawi? Wedang Cemue dan Kopi Selondo adalah dua minuman khas yang paling dikenal, disajikan hangat dengan cita rasa khas lokal.
3. Mengapa Keripik Tempe disebut ikon Ngawi? Karena menjadi produk unggulan lokal dan oleh-oleh favorit, diproduksi luas oleh masyarakat, bahkan menjadikan Ngawi dijuluki “Kota Keripik Tempe”.
4. Di mana bisa mencoba kuliner khas Ngawi? Kebanyakan bisa ditemukan di sekitar Alun-Alun Ngawi, Bringin, dan pasar-pasar tradisional yang buka pagi hingga malam.
5. Apa kuliner unik yang hanya ada di Ngawi? Botok Tawon adalah salah satu yang unik karena menggunakan sarang lebah sebagai bahan utama—jarang ditemukan di daerah lain.

14 hours ago
10
:strip_icc()/kly-media-production/promo_images/1/original/085223300_1761037787-Desktop_1280_x_190.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396412/original/006148200_1761734058-pepes_ayam.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2479974/original/010016500_1543311666-000_1AK0KE.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3093292/original/099602600_1585908275-cassava-leaves-1676161.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396483/original/027233600_1761736897-Press_Conference_Mandiri_Presents__Jakarta_Coffee_Week_2025_di_gelar_di_Roemah_Koffie_Gunawarman_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396369/original/062362200_1761732706-brokoli.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3357504/original/053818600_1611425338-Saji_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396379/original/000447000_1761732888-kemenhut_dan_masy_adat_papua.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5336794/original/000916200_1756879862-sddefault.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3125548/original/098556700_1589266076-20200512-Gunung-Everest-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313381/original/011804400_1754992542-r.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5388184/original/027159900_1761113734-tugu_jogja.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/873179/original/015545600_1431240370-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395421/original/083134600_1761708498-1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3188451/original/011293400_1595499086-food-concept-french-classic-beefs-stew-estouffade-de-boeuf-white-ceramic-plate-with-copy-space_42124-1042.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5396142/original/061350800_1761726958-Depositphotos_224180398_S.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5239802/original/053708400_1748853778-Gemini_Generated_Image_81gfz881gfz881gf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395373/original/030537800_1761706995-WhatsApp_Image_2025-10-27_at_14.05.31.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395962/original/047665400_1761722195-Kuliah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395718/original/068377500_1761716321-sate_lilit.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5026230/original/046873100_1732754084-Snapinsta.app_468168073_18476665273027981_2711124918470699632_n_1080.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295464/original/002457600_1753443601-Azizah_Cinta_6_Hati_-_Main_KV_-_Apple_Artwork_-_16_9_Cover_Art.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5263123/original/036606600_1750771791-TNGR_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5281048/original/059807400_1752308107-WhatsApp_Image_2025-07-12_at_08.53.01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5293878/original/023922000_1753345225-barasuara-20241001_122705-3488810630.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5291245/original/064412100_1753169994-Screenshot_2025-07-21_163238.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5298422/original/043972400_1753760826-Screenshot_2025-07-28_144457.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5314494/original/002842300_1755085435-SCTV_-_Wanita_Istimewa_-_Landscape.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3067795/original/075884500_1583306694-peter-dawn-mM-L0yx5LcQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5236567/original/044375400_1748507847-WhatsApp_Image_2025-05-29_at_15.24.45.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5277229/original/059608800_1752023491-WhatsApp_Image_2025-07-09_at_08.10.10.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4414832/original/089834300_1683175513-pexels-katelyn-whitson-12901661.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299473/original/069245900_1753839790-Screenshot_2025-07-30_at_08.42.27.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5288052/original/041409200_1752868647-donat_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5287583/original/087653600_1752827313-Paw_Patrol_-_Main_KV_-_Apple_Artwork_-_16_9_Cover_Art.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5269875/original/003720000_1751362438-000_344K3XY.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5373357/original/048602800_1759820171-SnapInsta.to_560669028_18535972480043602_4721668802629419488_n.jpg)