11 Kuliner Khas Aceh Selain Mie Aceh, Jelajahi Makanan Menggugah Selera

2 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta Aceh dikenal memiliki beragam makanan tradisional yang menggugah selera. Selain mie aceh yang terkenal, masih banyak kuliner khas Aceh selain mie aceh yang kaya rempah dan memiliki cita rasa unik. 

Beberapa kuliner khas Aceh selain mie aceh yang populer antara lain kuah beulangong, ayam tangkap, dan kuah pliek u. Masing-masing memiliki rasa khas, mulai dari gurih hingga pedas, dengan aroma rempah yang kuat dan menggoda.

Keunikan kuliner khas Aceh selain mie aceh juga terlihat dari nilai budayanya. Makanan ini sering dihidangkan dalam acara adat dan perayaan penting, menjadi simbol kebersamaan sekaligus bukti kekayaan kuliner Nusantara.

Mengutip buku berjudul Jelajah ujung barat Indonesia, Banda Aceh-Sabang (2015) oleh Muna Sungkar, selain kuliner yang menggoda, Banda Aceh pun terkenal dengan julukan kota 1.001 warung kopi. Beberapa sajian kuliner yang harus dicoba ketika ke Aceh adalah kopi sanger, sie reboh, sayur pilek U, ayam tangkap hingga sate matang. 

Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang kuliner khas Aceh selain mie Aceh yang menggugah selera, Selasa (7/10/2025).

Kuliner Khas Aceh Selain Mie Aceh

Menurut Baddruzzaman Ismail, dkk dalam Ensiklopedia Budaya Adat Aceh (Banda Aceh: Majelis Adat Aceh, 2018), hlm. 158) sebagaimana dikutip dalam kajian di Education Enthusiast: Jurnal Pendidikan dan Keguruan Volume 4. No. 1 2024, makanan tradisional khas Aceh adalah suatu makanan yang telah diterima oleh masyarakat Aceh kemudian diolah untuk dimakan melalui proses penyiapan dan penyuguhan secara budaya agar dapat hidup dan berada dalam kondisi kesehatan yang optimal.

Berikut ini kuliner khas Aceh menggugah selera: 

1. Kuah Beulangong – Gulai Khas untuk Perayaan

Kuah Beulangong merupakan salah satu hidangan kebanggaan masyarakat Aceh. Gulai ini menggunakan daging sapi atau kambing yang dimasak bersama bahan pelengkap seperti nangka muda, pisang, atau batang pisang. Cita rasa gurih, pedas, dan kaya rempah menjadi ciri khas utamanya.

Hidangan ini biasanya disajikan saat acara besar seperti kenduri, pesta pernikahan, atau hari raya. Proses memasaknya yang lama membuat daging empuk dan bumbunya meresap sempurna hingga menghasilkan rasa yang istimewa.

2. Ayam Tangkap – Ayam Goreng Beraroma Rempah

Ayam Tangkap adalah kuliner khas Aceh yang menggoda selera dengan aroma rempahnya yang kuat. Potongan ayam kampung digoreng garing bersama daun pandan, daun kari (temurui), dan cabai hijau.

Ciri khasnya adalah penyajian dengan taburan daun goreng yang bisa dimakan, menciptakan sensasi “menangkap ayam” di antara dedaunan. Hidangan ini memberikan pengalaman rasa yang gurih, pedas, dan harum rempah khas Aceh.

3. Sate Matang – Sate Kaya Rempah dari Bireuen

Berbeda dari sate pada umumnya, Sate Matang berasal dari daerah Bireuen dan dikenal karena bumbunya yang kaya rempah. Daging sapi atau kambing diungkep terlebih dahulu sebelum dibakar, sehingga rasa gurihnya meresap hingga ke dalam serat daging. Sate ini disajikan bersama kuah soto gurih berempah dan saus kacang, menghasilkan perpaduan rasa yang kompleks dan nikmat.

4. Sie Reuboh – Daging Rebus yang Tahan Lama

Sie Reuboh merupakan kuliner tradisional Aceh yang memiliki nilai historis tinggi. Hidangan ini dibuat dari daging sapi atau kerbau yang direbus bersama garam, cabai, kunyit, dan rempah lainnya tanpa air tambahan.

Selain rasanya yang pedas gurih, keunikan Sie Reuboh adalah daya tahannya yang bisa mencapai lebih dari sebulan. Semakin lama disimpan, rasanya justru semakin nikmat.

5. Martabak Aceh – Martabak Gurih Penuh Rempah

Martabak Aceh menghadirkan versi berbeda dari martabak di daerah lain. Adonannya mirip roti canai, dengan isian daging cincang, telur, bawang merah, bawang putih, dan cabai yang ditumis bersama rempah.

Hidangan ini biasanya disajikan dengan acar bawang yang segar, memberikan perpaduan rasa gurih, pedas, dan asam yang seimbang. Cocok dinikmati bersama secangkir kopi Aceh hangat.

Kuliner Khas Aceh Selain Mie Aceh

Menurut Sofyan (2020) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di KOMITMEN: Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol. 4 No. 1, 2023, makanan khas daerah merupakan menu masakan yang khas dari daerah tertentu.

Makanan ini biasanya memiliki rasa yang berbeda dan luar biasa, membuatnya populer dikalangan penduduk setempat. Penyajiannya juga khas, dengan daun pisang, janur, dan daun pandan yang digunakan secara tradisional, menarik perhatian banyak orang luar.

Berikut ini penjelasan makanan khas Aceh:

6. Keumamah (Ikan Kayu) – Ikan Kering Bersejarah

Keumamah, dikenal juga sebagai ikan kayu, dibuat dari ikan tongkol yang diasinkan lalu dikeringkan hingga keras seperti kayu. Sebelum disajikan, ikan ini direndam dan dimasak kembali dengan bumbu santan atau ditumis pedas.

Dahulu, hidangan ini menjadi bekal para pejuang Aceh karena tahan lama dan bergizi tinggi. Kini, Keumamah tetap menjadi menu favorit yang merepresentasikan sejarah kuliner Aceh.

7. Kuah Pliek U – Sup Rempah dengan Fermentasi Kelapa

Kuah Pliek U adalah sup khas Aceh yang kaya akan cita rasa dan kandungan gizi. Bahan utama kuah ini adalah pliek u, hasil fermentasi kelapa sisa pembuatan minyak.

Hidangan ini dimasak bersama sayuran seperti daun melinjo, nangka muda, dan pisang muda. Rasanya gurih dan sedikit asam, mencerminkan kreativitas masyarakat Aceh dalam mengolah bahan alami.

8. Asam Keueng – Kuah Asam Pedas yang Menyegarkan

Asam Keueng merupakan hidangan berkuah asam pedas yang menggugah selera. Biasanya menggunakan ikan seperti tongkol atau lele, dengan belimbing wuluh sebagai sumber rasa asam alami. Kuahnya berwarna kuning dari kunyit, menghadirkan perpaduan rasa asam, gurih, dan pedas yang menyegarkan, cocok disantap kapan saja.

9. Eungkot Paya – Gulai Ikan Payau yang Autentik

Eungkot Paya adalah gulai khas Aceh yang menggunakan ikan air tawar seperti gabus atau lele. Kuahnya kaya akan rempah seperti ketumbar, kunyit, jahe, dan kelapa sangrai.

Sering ditambah jantung pisang atau rebung, hidangan ini memberikan kombinasi rasa pedas, asam, dan gurih yang seimbang, mencerminkan kekayaan kuliner daerah pedalaman Aceh.

10. Kopi Aceh – Tradisi yang Mendunia

Tidak lengkap berbicara tentang Aceh tanpa menyebut Kopi Aceh Gayo. Kopi ini dikenal di seluruh dunia karena cita rasanya yang kuat namun tidak terlalu pahit, dengan aroma khas dan tingkat keasaman rendah.

Tradisi penyajiannya yang unik—disaring tinggi-tinggi menggunakan kain panjang—menjadi bagian dari budaya Aceh yang kental dengan keramahan. Menyeruput kopi ini menjadi penutup sempurna setelah menikmati kuliner khas Aceh lainnya.

11. Kuah Sie Itek – Gulai Bebek Pedas Khas Aceh

Kuah Sie Itek adalah hidangan berbahan dasar daging bebek yang menjadi salah satu kebanggaan kuliner masyarakat Aceh Besar. Kuahnya kental dan berwarna kemerahan dengan aroma rempah yang tajam, hasil perpaduan cabai, jahe, lengkuas, serai, dan kunyit.

Daging bebek dimasak perlahan hingga empuk dan meresap sempurna, menghasilkan rasa gurih pedas yang khas. Kuah Sie Itek biasanya disajikan bersama nasi putih hangat dan acar, menciptakan kombinasi rasa yang menggugah selera.

Q & A Seputar Topik

Apa kuliner khas Aceh yang sering disajikan dalam acara adat atau perayaan?

Salah satu kuliner khas Aceh yang kerap hadir dalam acara adat dan perayaan adalah Kuah Beulangong. Hidangan ini berupa gulai daging sapi atau kambing yang dimasak dengan rempah dan bahan tambahan seperti nangka atau pisang muda. Proses memasaknya dilakukan secara gotong royong dan melambangkan kebersamaan masyarakat Aceh.

Mengapa Ayam Tangkap disebut demikian?

Nama Ayam Tangkap berasal dari cara penyajiannya yang unik. Potongan ayam goreng disajikan bersama tumpukan daun rempah seperti daun kari, pandan, dan cabai hijau, sehingga untuk mengambil potongan ayamnya seolah perlu “menangkapnya” di antara dedaunan tersebut.

Apa yang membuat Sate Matang berbeda dari sate di daerah lain?

Sate Matang berasal dari Bireuen, Aceh, dan terkenal dengan bumbu rempahnya yang kaya. Daging sate diungkep dengan bumbu sebelum dibakar, lalu disajikan bersama kuah soto gurih dan saus kacang. Kombinasi ini memberikan cita rasa khas yang gurih dan pedas.

Mengapa Keumamah disebut “ikan kayu”?

Keumamah disebut “ikan kayu” karena teksturnya yang keras setelah melalui proses pengeringan dan pengasinan. Biasanya dibuat dari ikan tongkol yang dikeringkan hingga awet. Dahulu, makanan ini menjadi bekal para pejuang Aceh karena tahan lama tanpa pendingin.

Apa yang membuat Kuah Pliek U menjadi istimewa?

Kuah Pliek U istimewa karena menggunakan bahan utama “pliek u”, yaitu sisa kelapa yang telah diperas dan difermentasi. Hasil fermentasi ini memberi cita rasa gurih dan aroma khas. Hidangan ini juga mencerminkan kebijaksanaan masyarakat Aceh dalam memanfaatkan bahan makanan tanpa terbuang.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |