Turis Malaysia Kecelakaan di Gunung Rinjani, Pengelola Ingatkan Kewaspadaan Pendaki dan Tim Penyelamat

6 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis yang merupakan warga negara asing (WNA) asal Malaysia mengalami kecelakaan saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Informasi itu dikabarkan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang menyebut pendaki itu bernama Chuah Uei Chyi.

Melalui unggahan di akun Instagram @btn_gn_rinjani, Minggu, 27 April 2025, pendaki itu mengalami kecelakaan di jalur pendakian Sembalun sekitar 200 meter di bawah Pelawangan Sembalun menuju ke arah Danau Segara Anak. Mereka menerima telepon dari pihak Halomi Trekker, sebuah organisasi penyelenggara pendakian sekitar pukul 14.11 WITA, pada Minggu. Mereka menginformasikan adanya kecelakaan yang menimpa salah satu tamunya.

Tim gabungan segera bergerak cepat usai menerima laporan tersebut untuk melakukan verifikasi dan mempersiapkan proses evakuasi. "Setelah memverifikasi data tamu atas nama Chuah Uei Chyi melalui tiket elektronik, kami langsung menghubungi tim evakuasi untuk bersiap," kata Kepala Balai TNGR, Yarman, dikutip dari Antara.

Berdasarkan data yang dihimpun, korban melakukan pendakian melalui jalur Sembalun sejak Sabtu, 26 April hingga Minggu, 27 April 2025. Sejauh ini belum diketahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.

Sekitar pukul 14.30 WITA, tim medis dari Ranger Rinjani yang bersiaga di shelter emergency Pelawangan Sembalun diperintahkan oleh tim Emergency Medical Handling Crew (EMHC) untuk segera turun menuju lokasi korban.Mereka membawa tandu sebagai persiapan untuk evakuasi dan memberikan penanganan pertama kepada korban.

Para porter dari organisasi penyelenggara pendakian berinisiatif membantu dengan menandu korban menuju Pelawangan Sembalun untuk mempermudah koordinasi dan tindakan medis lebih lanjut. "Untuk mempercepat proses evakuasi dan penanganan, korban ditandu ke atas menuju Pelawangan Sembalun. Saat ini, tim sedang dalam perjalanan," jelas Yarman.

Kondisi Korban Kedelakaan di Rinjani

"Pada 27 April 2025 sekitar pukul 16.51 WITA, pihak Balai TNGR menerima informasi dari organisasi penyelenggara pendakian bahwa korban telah berhasil tiba di Pelawangan Sembalun atau shelter emergency.“Kami mendapatkan konfirmasi bahwa korban sudah sampai di Pelawangan. Ini tentu mempercepat proses penanganan medis," katanya.

Selanjutnya, pada pukul 17.30 WITA, korban mulai dibawa turun dari Pelawangan Sembalun. Proses evakuasi diperkirakan akan memakan waktu mengingat kondisi jalur pendakian yang menantang.

Balai TNGR berkomitmen untuk terus memberikan informasi terkini mengenai perkembangan kondisi korban dan proses evakuasi.Yarman menambahkan, insiden kecelakaan yang dialami pendaki asal Malaysia menjadi pengingat terhadap pentingnya kewaspadaan dan persiapan matang bagi para pendaki, serta kesiapsiagaan tim penyelamat dalam menghadapi situasi darurat di kawasan pegunungan.

Belum lama ini, petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menangkap basah tiga pendaki asal Australia. Mereka kedapatan mendaki gunung itu secara ilegal lewat jalur wisata pendakian Sembalun, setelah sebelumnya terpantau kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di Plawangan Sembalun.

Pendaki Ilegal Rinjani Ditangkap

Dilansir dari akun Instagram resmi TNGR, @btn_gn_rinjani, Selasa, 4 Maret 2025, ketiga pendaki Australia itu mendaki di awal Ramadan 1446 Hijriah yang masih dalam masa penutupan pendakian. Para wisatawan tersebut kemudian disanksi berupa "blacklist" pendakian selama lima tahun dan denda sebesar lima kali tiket masuk normal sesuai PP No. 36 Tahun 2024 tentang PNBP, ke Rekening Kas Negara sebesar total Rp6 juta.

"Sanksi yang diberikan juga berupa surat pernyataan agar mereka tak mengulangi kesalahan tersebut," katanya Kasus ini mengingatkan pentingnya regulasi pendakian, terutama saat masa penutupan jalur demi pemulihan ekosistem di kawasan Gunung Rinjani.

"Rinjani bukan sekadar gunung, ia adalah rumah bagi keanekaragaman hayati yang rapuh. Jadi setiap pendaki punyai tanggung jawab untuk melindunginya, bukan hanya untuk kesenangan pribadi," kata Kepala Balai TNGR NTB Yarman di Mataram, Selasa.

"Mendaki bukan sekadar menaklukkan puncak, tetapi juga menaklukkan ego, termasuk menghormati aturan yang ada," tamnbahnya. Yarman mengimbau masyarakat atau pecinta alam untuk melakukan pendakian di Gunung Rinjani dengan bijak, cerdas dan mentaati peraturan yang telah ditetapkan guna keamanan dan kenyamanan bersama.

Pembukaan Kembali Pendakian Gunung Rinjani

Kunjungan wisata alam pendakian di kawasan Gunung Rinjani sudah mulai dibuka kembali pada 3 April 2025 setelah sebelumnya di tutup di awal 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kehutanan (Menhut) ) Raja Juli Antoni melalui akun media sosialnya.

"Saya ingin memberikan kabar gembira bahwa pda tanggal 3 April, para pecinta alam, para pendaki gunung dapat kembali menikmati keindahan Gunung Rinjani," kata dia dalam akun Instagramnya, Kamis 3 April 2025.

Dalam kesempatan itu, Raja Juli Antoni menyebut alasan penutupan Rinjani dari awal tahun 2025 dilakukan berdasarkan peringatanan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta adanya pemulihan ekosistem di kawasan Gunung Rinjani.

"Setelah 3 bulan ada peringatan dari BMKG, tidak dapat naik, dan juga proses pemulihan ekosistem, maka sekali lagi pada tanggal 3 April para pecinta alam, para pendaki gunung dapat kembali menikmati keindahan Gunung Rinjani," ujarnya.

Menhut mengingatkan para pendaki untuk terus mematuhi SOP pendakian dan mengikuti aturan dari Taman Nasional Gunung Rinjani. Dia juga mengingatkan agar tidak berkompromi dengan keamanan dan keselamatan.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |