Tren Belanja Barang Mewah di Indonesia di Tengah Tekanan Global, Ramai-ramai Incar Barang Preloved

9 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi global sedang diguncang dengan perang tarif dagang, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kenaikan pajak tarif impor berkali lipat. Situasi ini kemungkinan akan ikut berpengaruh pada penjualan barang mewah di Indonesia.

"Tren pembelian barang branded pada kuartal pertama 2025 memang tidak seperti tahun lalu (YOY atau dibandingkan dengan satu periode yang sama di tahun sebelumnya). Ada sedikit penurunan namun tetap masih di level yang baik," ungkap Renanigtyas, Head of Promotion Irresistible Bazaar, salah satu ritel penyedia barang branded autentik dalam wawancara tertulis kepada Lifestyle Liputan6.com, Senin, 21 April 2025.

Menurutnya, penurunan ini lebih kepada alokasi belanja yang sedikit bergeser karena sejak dari akhir tahun selain liburan akhir tahun, ada juga momen hari besar yang berdekatan. "Untuk saat ini, kita belum bisa mengatakan apapun ya karena kenaikan harga di luxury market itu adalah hal yang biasa dilakukan oleh rumah-rumah mode internasional," sebutnya lagi.

Namun, Rena meyakini situasi global itu pasti akan berdampak pada ekonomi lokalya, meski belum tahu seberapa besar. Hal yang bisa dicermati bersama, momen itu disebutnya sebagai kesempatan yang bagus karena penjualan produk-produk mewah preloved diperkirakan akan meningkat.

Ditanya mengenai jenis barang mewah yang laku di pasaran, Rena mengatakan, selain tas, pecinta fashion saat ini mulai melirik jam tangan mewah. "Dimulai dari tiga tahun lalu dan saat ini di situasi yang tidak menentu jam tangan mewah justru sedang banyak dicari," bebernya. 

Tetap Banyak Peminat

Menurut Rena, Irresistible Bazaar sebagai market place offline yang menaungi tenant-tenant penjual barang luxury branded terpercaya di Indonesia, melihat peminat barang branded masih cukup positif. Hal ini juga dilihat dari penyelenggaraan acara bazaar yang diadakan berulang, mulanya setahun sekali, kemudian menjadi beberapa bulan sekali.

Awalnya, seller yang terpilih adalah teman bisnis sehari-hari. Seiring berkembangnya waktu, makin banyak seller yang ingin bergabung di bazaar ini, sehingga dikurasi lebih dulu baik dari sisi reputasi di sosial media, reputasi di komunitas dan rekomendasi dari tenant-tenant yang sudah lama bergabung di Irresistible Bazaar. 

Kini sudah ada sekitar 80 tenant yang bergabung, dengan rentention-nya juga tinggi alias berulang. Hermes, Chanel, dan LV adalah tiga merek yang paling diincar para peminat barang mewah. Tak masalah jika barang tersebut preloved, asal bisa cermat dalam memilih barang branded yang memiliki nilai jual tinggi.

"Pertama kita harus cermat dalam memilih produk-produk apa yang memang memiliki nilai ekonomis karena keuntungannya. Pilih produk-produk klasik dengan warna-warna neutral. Kemudian kondisi fisik tas juga berpengaruh terhadap nilai ekonomisnya di masa depan," ungkap Rena memberi kiat investasi barang branded.

Yang Berubah Bukan Keinginannya tapi Cara Membelinya

Retail produk branded voilà.id, juga mengungkap soal penjualan barang mewah. "Meskipun kondisi ekonomi di Indonesia dan dunia sedang tidak stabil belakangan ini, kami melihat bahwa tren pembelian barang-barang mewah tidak terlalu berdampak secara signifikan," kata perwakilan dari voilà.id, dalam jawaban wawancara tertulis kepada Tim Lifestyle Liputan6.com, Senin, 21 April 2025. 

"Yang berubah bukan keinginannya, tapi cara mereka membeli. Konsumen kini jadi lebih sensitif terhadap harga dan lebih selektif dalam memilih produk," sambung pernyataan tersebut.

Namun, voilà.id percaya diri bisa mengikuti perubahan ini karena mereka menawarkan produk luxury yang 100 persen autentik, harga yang bersaing, dan pelayanan yang maksimal. Terkait kondisi ekonomi global yang kurang stabil disebutkan belum berdampak besar pada voilà.id.

"Namun, kami tetap waspada dan terus memperkuat manajemen internal sebagai langkah persiapan menghadapi kemungkinan dampak dari luar," sebut voilà.id.

Dalam membeli barang branded, ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen. Pertama adalah model. Saat membeli produk branded, mereka tetap memperhatikan apakah modelnya up to date dan sesuai dengan gaya personal. 

Konsumen Membandingkan Harga Sebelum Membeli

"Konsumen ingin memastikan bahwa barang yang mereka pilih tidak hanya sesuai selera, tapi juga bisa dipakai dalam jangka waktu lama," tambah voilà.id. 

Faktor kedua dalam membeli barang branded adalah harga. Banyak konsumen cenderung membandingkan harga dari berbagai tempat sebelum membeli, dengan harapan bisamendapatkan penawaran yang terbaik. 

Di voilà.id, brand entry level luxury seperti Longchamp, Coach, dan Tory Burch masih menjadi yang paling banyak diminati karena harga produknya dianggap lebih sesuai bujet sebagian besar masyarakat Indonesia.

Menjadikan barang branded sebagai bentuk investasi sebenarnya bisa diartikan dalam beberapa cara. Jika  yang dimaksud adalah investasi karena nilai jual kembalinya tinggi, brand high end luxury seperti Hermès dan Rolex, adalah pilihan yang tepat.

Produk dari brand ini punya demand tinggi namun jumlahnya terbatas, sehingga nilainya bisa tetap terjaga bahkan setelah dibeli. Tapi bila investasi yang dimaksud adalah dari segi penggunaan jangka panjang, ini bisa berlaku untuk hampir semua brand mewah.

"Karena umumnya, barang-barang ini dibuat dengan kualitas tinggi, sehingga tahan lama dan bisa terus dipakai. Dengan begitu, pembelian barang branded juga bisa dianggap sebagai investasi fashion yang berguna dalam jangka panjang," terang perwakilan voilà.id.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |