Turis Inggris Ditemukan Tewas 3 Hari Setelah Terseret Arus di Zona Merah Pantai Legian Bali

3 weeks ago 43

Liputan6.com, Jakarta - Takdir Harrison Edward Nada Kontounas (23) berakhir di pantai Bali. Turis Inggris itu dipastikan tewas setelah tiga hari dicari Tim SAR gabungan usai terseret arus saat berenang di zona merah Pantai Legian pada Rabu sore, 24 September 2025.

Dalam keterangan yang diunggah di akun Instagram resmi Kantor SAR Denpasar, dikutip Sabtu (27/9/2025), Tim SAR menemukan jasad Kontounas pada Jumat, 26 September 2025. Lokasi penemuannya berada pada koordinat 08°42'04.58"S - 115°8'56.11"T, tepatnya berjarak 1 Nm arah barat laut dari lokasi kejadian.

"Penemuan warga negara Inggris pada pukul 12.30 waktu Indonesia bagian tengah oleh tim SAR gabungan dan alut (alat utama) yang digunakan untuk mengevakuasi yaitu jestki dari Balawisata," kata I Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Bali.

Saat ditemukan, korban masih mengenakan celana oranye terang. Jenazahnya langsung dibawa ke RSUP Prof Ngoerah untuk memastikan identitasnya dan terkonfirmasi oleh keluarga dan pihak rumah sakit.

Sebelum tenggelam, turis Inggris itu dilaporkan sudah diperingatkan petugas penjaga pantai agar keluar dari laut. Ia berenang bersama dua temannya saat itu.

Pencarian Awal Hanya Lewat Darat

Sidakarya menyatakan bahwa dua temannya berhasil keluar selamat dari laut, sedangkan Kontounas terhantam gelombang hingga terseret arus dan tenggelam. Pihaknya mengaku mendapat laporan tersebut dari Balawisata Kuta pada Rabu, 24 September 2025, pukul 18.40 Wita.

Proses pencarian awal dilakukan dengan mengerahkan lima personel ke lokasi. Mereka hanya menyisir sepanjang bibir pantai pada malam hari lantaran tidak memungkinkan menurunkan alut SAR untuk menyisir di perairan.

"Kecepatan angin di atas 30 sampai 39 KM/jam bisa dikategorikan kencang, itu berpengaruh pada kondisi di perairan, maka dihimbau agar berhati-hati apabila beraktivitas di luar ruang, termasuk wisata di Pantai," jelas Sidakarya.

Pencarian yag berlangsung ke arah selatan dan utara hingga pukul 22.00 Wita tak membuahkan hasil hingga dilanjutkan keesokan paginya. Proses pencarian tersebut dinilai mengecewakan oleh Freddie Palmer, sahabat Kontounas.

Kekecewaan Teman Korban

Mengutip BBC, ia mengklaim bahwa penjaga pantai datang tiga jam setelah laporan disampaikan. Ia juga mengaku bersama teman-temannya membayar £1.700 (sekitar Rp38 juta) untuk pencarian helikopter tetapi tidak ada jejak Kontounas yang ditemukan.

"Kami trauma. Kami hanya percaya bahwa pihak berwenang di sini seharusnya bertindak lebih cepat dan mungkin ia akan duduk di sini bersama kami sekarang," katanya. "Kami bertiga telah menghabiskan lebih banyak waktu mencari daripada yang mereka lakukan dalam 24 jam pertama."

Kasus tenggelamnya warga negara Inggris itu diketahui oleh Kementerian Luar Negeri Inggris. Mereka menyatakan, "Kami mendukung keluarga seorang warga negara Inggris yang hilang di Indonesia dan sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat."

Temuan Sampah Bekas Suntikan di Pantai Legian

Sebelumnya, Pantai Legian, begitu pula Pantai Kuta, jadi sorotan karena temuan sampah yang mengganggu pemandangan. Foto-foto temuan sampah di pantai Bali itu diunggah oleh seorang turis Kirsty Grist di halaman Facebook Bali Bogans.

Mengutip News.com.au, Jumat, 25 Juli 2025, dari berbagai jenis sampah yang berserakan, terdampar jarum suntik. Hal itu memicu kekhawatiran banyak orang, terutama wisatawan dan warga lokal, mengenai kebersihan serta keamanan pantai-pantai di Bali yang selama ini dikenal indah dan menjadi tujuan liburan favorit.

Grist mengatakan di dalam unggahannya, "Hai semuanya, jika Anda berada di daerah ini, terutama dengan anak kecil, harap berhati-hati. Ada tumpukan sampah medis yang terdampar di pantai. Kami telah mengumpulkan dua kantong jarum suntik, beberapa dengan ujung jarum, beberapa tanpa jarum."

Unggahan tersebut langsung menarik perhatian banyak pengguna Facebook lainnya. Kolom komentar pun dipenuhi berbagai tanggapan. Beberapa orang mengklaim bahwa sampah jarum suntik yang terlihat dalam unggahan itu sebenarnya hanyalah alat suntik biasa yang sering digunakan di bar-bar lokal untuk tujuan hiburan.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |