Tips Ahli agar Kebiasaan Keramas Tiap Hari Tak Sampai Merusak Rambut

19 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Di negara dengan iklim lembap seperti Indonesia, banyak orang terbiasa keramas setiap hari, bahkan dua kali sehari, dengan asumsi bahwa rambut yang sangat bersih berarti rambut yang sehat. Namun, para ahli perawatan rambut memperingatkan bahwa kebiasaan tersebut bisa merusak rambut.

Elizabeth Leong, konsultan di Anagen Scalp mengatakan bahwa keramas setiap hari memang diperlukan. "Sebum dan keringat mudah menumpuk, menarik kotoran dan dapat menyebabkan iritasi atau penyumbatan folikel jika tidak dibersihkan secara rutin."

Namun, kesalahan kecil yang dilakukan berulang kali saat mencuci rambut dapat merusak lapisan pelindung kulit kepala, dilansir CNA, Senin, 13 Oktober 2025. Kesalahan berupa menggosok kulit kepala dengan kuku, membilas terlalu cepat, atau menggunakan air yang terlalu panas, dapat menekan folikel rambut, menyebabkan peradangan kulit kepala, dan mempercepat kerontokan

"Kebersihan penting, tapi formulasi produk dan cara penggunaannya sama pentingnya," ujar Kim Fong, kepala trichologist di Svenson Hair Centre.

Kebiasaan Harian yang Sering Salah Saat Keramas

Untuk pria dengan kulit kepala berminyak, ia menyarankan keramas dua kali sehari, terutama setelah berolahraga. Sedangkan untuk wanita berambut panjang, cukup satu kali sehari dengan pembersihan menyeluruh.

Namun, Leong menegaskan bahwa frekuensi bukan masalah utama. "Sampo yang terlalu keras bisa merusak pelindung kulit kepala, menyebabkan kekeringan dan iritasi, bahkan memperburuk kerontokan."

Ia dan Fong sama-sama menyarankan penggunaan sampo lembut yang pH-nya seimbang, bebas sulfat, silikon, dan paraben. Kandungan seperti asam amino atau ceramide membantu menjaga kelembapan kulit kepala. Untuk yang khawatir rambut menipis, bahan seperti exosome, peptida, asam azelaic, dan ekstrak red clover bisa membantu menstimulasi aktivitas folikel rambut.

Leong juga menyoroti pentingnya cara penggunaan. "Ketika sampo tidak diencerkan dengan air di telapak tangan sebelum diaplikasikan, ia bisa menumpuk di area tertentu dan menyebabkan iritasi." Fong menambahkan, "Fokuslah pada kulit kepala, bukan hanya rambut. Bilas hingga bersih agar tidak ada residu yang menempel."

Cara Keramas yang Benar dan Suhu Air yang Ideal

Menurut Fong, cara keramas yang benar lebih mirip ritual daripada rutinitas cepat. Basahi rambut dan kulit kepala dengan air hangat selama sekitar 15 detik, lalu busakan sampo di tangan selama 10 detik sebelum diaplikasikan.

Pijat lembut kulit kepala dengan ujung jari selama dua hingga tiga menit, jangan menggosok agresif. Setelah itu, bilas dengan air hangat selama setidaknya 30 detik. "Jangan menggaruk kulit kepala dengan kuku. Itu bisa menyebabkan luka kecil, membuat kulit kepala terpapar bakteri, dan mengganggu pertumbuhan rambut baru," ujar Fong.

Tentang suhu air, Leong memperingatkan, "Air panas bisa mengeringkan kulit kepala dan melemahkan kutikula rambut, membuatnya rapuh dan mudah patah." Fong menambahkan, "Air panas juga bisa memperburuk kondisi seperti eksim dan ketombe."

Sebaliknya, air dingin bukan solusi ajaib karena tidak efektif menghilangkan minyak. Keduanya sepakat bahwa air suam-suam kuku adalah pilihan terbaik, cukup hangat untuk melarutkan minyak, tapi tidak sampai merusak kulit kepala.

Perawatan Tambahan

Peralatan seperti scalp massager bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah dan drainase limfatik, namun Leong mengingatkan, "Menggosok terlalu keras, terutama dengan sikat berbulu kaku, dapat melukai kulit kepala."

Gunakan alat silikon yang lembut seminggu sekali saja. Fong menambahkan, "Belum ada bukti kuat bahwa sikat lebih efektif dari ujung jari dalam meningkatkan sirkulasi."

Selain itu, perawatan pra-sampo seperti scrub, minyak, dan masker dapat bermanfaat jika digunakan dengan benar. "Eksfoliator membantu mengangkat sel kulit mati dan kotoran, sementara masker pra-sampo memberikan hidrasi tambahan," kata Fong. Tapi Leong mengingatkan agar tidak berlebihan, karena bisa membuat kulit kepala kering.

Kebiasaan tidur dengan rambut basah juga perlu dihindari. "Tidur dengan rambut lembap menciptakan lingkungan lembap yang ideal bagi jamur dan ketombe," ujar Leong. Fong menambahkan, "Rambut basah lebih rapuh, sehingga mudah patah akibat gesekan dengan bantal."

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |