Liputan6.com, Jakarta - Belum reda kasus udang beku tercemar radioaktif, kini U.S. Food and Drug Administration (FDA) menemukan indikasi kontaminasi serupa pada produk lain dari Indonesia. Melansir New York Post, Minggu (28/9/2025), FDA memblokir seluruh impor rempah dari perusahaan PT Natural Java Spice setelah inspeksi mendeteksi cesium-137 pada kiriman cengkeh ke California.
FDA menyatakan bahwa perusahaan itu telah mendatangkan sekitar 200 ribu kilogram cengkeh ke AS sepanjang 2025. Meski kadar radioaktif yang terdeteksi masih jauh di bawah ambang batas perlindungan kesehatan, FDA menilai temuan tersebut tidak bisa dianggap sepele. Lembaga itu mengingatkan bahwa makanan yang tercemar radioaktif, meskipun rendah, tetap berpotensi memicu masalah kesehatan serius apabila terjadi paparan jangka panjang pada konsumen.
Sementara, cesium 137 (Cs-137)adalah isotop radioaktif yang dihasilkan sebagai produk sampingan reaksi nuklir, termasuk bom nuklir, pengujian, operasi reaktor, dan kecelakaan. Cs-137 tersebar luas di seluruh dunia, dengan jumlah jejak yang ditemukan di lingkungan, termasuk tanah, makanan, dan udara.
Temuan Kontaminasi Cesium 137 pada Udang Beku
Menurut laporan resmi, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) pertama kali menemukan indikasi Cs-137 pada kontainer udang yang dikirim oleh PT Bahari Makmur Sejati ke sejumlah pelabuhan pada 14 Agustus 2025. FDA kemudian menguji sampel lanjutan dan memastikan ada satu sampel udang roti yang terkontaminasi.
Data perdagangan menunjukkan perusahaan ini sudah mengirim sekitar 84 juta pon udang ke AS tahun ini, atau setara dengan 6 persen total impor udang asing di negara tersebut. Kasus tersebut memicu penarikan produk secara besar-besaran, termasuk merek Kroger dan Aqua Star, dan langsung mengguncang ekspor udang Indonesia yang selama ini bergantung pada pasar AS.
Ketua Petambak Muda Indonesia (PMI) Rizky Darmawan mengatakan bahwa persoalan ini tidak bisa dianggap remeh. "Krisis ini sudah berjalan terlalu lama tanpa ada kejelasan dari pemerintah sebagai competent authority. FDA dan para pembeli internasional sedang menunggu langkah konkret dan jaminan bahwa masalah ini terkendali. Sementara itu, dampaknya langsung dirasakan oleh petambak kita di lapangan," kata dia, Kamis (25/9/2025), mengutip kanal Bisnis Liputan6.com.
Dugaan Sumber Kontaminasi
Hingga kini, penyelidikan soal asal usul kontaminasi masih berlangsung. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menilai ada kemungkinan kontaminasi berasal dari logam bekas terkontaminasi atau material daur ulang di dekat fasilitas pengolahan udang di luar Jakarta.
"Jenis kontaminasi seperti ini bisa berasal dari peralatan medis lama yang mengandung cesium 137," ungkap Steve Biegalski, pakar kedokteran nuklir dari Georgia Institute of Technology.
Selain itu, distribusi melalui kontainer, kapal, atau truk yang sama juga sedang ditelusuri sebagai potensi penyebab. Saat ini, FDA mengimbau, "Masyarakat sebaiknya menghindari mengonsumsi atau menyajikan udang yang ditarik dari peredaran karena kemungkinan kontaminasi cesium 137."
Hingga kini, delapan penarikan produk sudah diumumkan sejak Agustus, dengan rincian:
- 21 Agustus 2025: Southwind Foods, LLC Recall
- 22 Agustus 2025: Beaver Street Fisheries, LLC Recall
- 27 Agustus 2025: AquaStar (USA) Corp Recall – Kroger Brand
- 28 Agustus 2025: AquaStar (USA) Corp Recall – Aqua Star Brand
- 29 Agustus 2025: Southwind Foods, LLC Recall – perluasan recall sebelumnya
- 19 September 2025: AquaStar (USA) Corp Recall – perluasan recall sebelumnya
- 23 September 2025: Southwind Foods, LLC Recall – perluasan recall sebelumnya
- 23 September 2025: Lawrence Wholesale, LLC Recall – Kroger Brand
Kasus Penemuan Radioaktif pada Udang Beku
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyelidiki laporan kontaminasi Cesium-137 (Cs-137) dalam kontainer pengiriman dan produk udang beku yang diproses oleh BMS Foods di Indonesia. Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) memberi tahu FDA AS tentang temuan itu dalam kontainer pengiriman di empat pelabuhan AS, yakni Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami.
FDA lantas mengumpulkan beberapa sampel untuk analisis radionuklida, dengan hasil yang mengonfirmasi keberadaan Cs-137 dalam satu sampel udang tepung roti. Seluruh kontainer dan produk yang dinyatakan positif atau menunjukkan tanda-tanda Cs-137 telah ditolak masuk ke Amerika Serikat.
Laboratorium FDA mengonfirmasi adanya Cs-137 dalam udang tepung roti, menunjukkan kadar Cs-137 yang terdeteksi sebesar 68,48 Bq/kg +/- 8,25 Bq/kg. Tidak ada Cs-137 yang terdeteksi dalam produk lain yang diuji. Kendati begitu, hal ini tidak mengesampingkan kemungkinan kontaminasi.