Liputan6.com, Jakarta - Rintik hujan baru saja mengucap selamat tinggal pada langit Jakarta ketika saya tiba di Soulace, destinasi yoga dan pilates baru di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Naik ke kolam renang atap, tidak hanya hembusan angin yang menyapa, namun juga pemandangan citylight Ibu Kota.
Setelah gelap sepenuhnya jadi atap kota, sesi floating sound bath dimulai. Kami─yang saat itu berenam, dibantu naik ke atas "matras melayang" yang langsung bergerak bebas di permukaan air, kendati tetap dijaga agar tidak bergerak terlalu ke tepi.
Sesi dimulai dengan menyadari napas, mengikuti instruksi singing bowl practitioner, Listiana Hartanto, sebelum akhirnya kami diminta berbaring. Ada bantal, selimut, dan penutup mata yang bisa dipakai selama sesi berlangsung sekitar 40 menit.
"Kami menggunakan getaran dari instrumen, seperti tingsha dan gong, untuk memengaruhi frekuensi dan energi dalam tubuh kita," kata Listiana seusai sesi sound bath, Jumat, 19 September 2025. "Biasanya, orang akan mengalami perubahan gelombang otak ke mode theta, alfa, bahkan delta."
Semua Bisa Coba, tapi ...
"Artinya," Listiana menyambung. "Anda bisa masuk ke state meditasi, relaksasi, bahkan relaksasi mendalam. Beberapa orang merasa tingkat stresnya berkurang. Sesi sound bath juga bisa melengkapi perawatan kesehatan, namun penting dipahami bahwa ini adalah perawatan komplementer, tidak menyembuhkan."
Semua orang, sebut dia, bisa mencoba sound bath. Pengecualian berlaku pada orang-orang yang memiliki alat bantu dan logam di dalam tubuh. "Begitu juga ibu hamil di trimester pertama karena janin mungkin belum tertanam dengan baik, kecuali jika telah mendapat persetujuan dokter," imbuhnya. "(Pasien) epilepsi juga tidak disarankan mengikuti sesi ini."
Ketika ditanya bagaimana cara mengetahui sound bath benar-benar bekerja, Listiana mengatakan, salah satu tanda paling nyata adalah munculnya perasaan tenang dan rileks saat sesi berakhir. "Tapi, tidak menutup kemungkinan juga ada trauma yang mungkin terpicu," ujar dia.
Pengalaman yang Berbeda bagi Setiap Orang
Beberapa orang, kata dia, ada yang merasa sedih, bahkan marah. "(Pasalnya), sound bath tidak hanya bekerja pada tingkat fisik, tapi juga menyentuh mental, emosional, dan jiwa," tuturnya. Maka itu, pengalaman yang dirasakan setiap orang bisa berbeda.
Saya pribadi merasa pikiran saya lebih tenang, tidak seberisik sebelum mengikuti sound bath. Stimulasi suara selama sesi saya rasakan datang dari berbagai arah, karena ternyata saya wara-wiri ke berbagai sisi kolam renang. Selama sesi pula, saya berusaha "menyadari" apapun, entah itu hembusan angin cukup dingin, bahkan suara kereta di kejauhan.
Saya juga sempat tidur untuk beberapa saat sebelum terbangun karena suara instrumen cukup keras, entah apa itu. Sesi hari itu ditutup dengan semua peserta mengungkap perasaan atau apapun yang ingin mereka bagikan.
Floating Yoga dan Pilates
Selain floating sound bath, Soulace juga menawarkan floating yoga dan pilates. "Ada sesuatu yang magis ketika berlatih yoga, pilates, dan sound healing sambil terapung di atas air. Kami bangga jadi yang pertama menghadirkan Aqua Sculpt ke Jakarta," ujar Co-Founder Soulace, Maina Harjani.
Aqua Sculpt membawa konsep kebugaran kelas dunia yang memadukan manfaat terapi air dengan praktik yoga dan pilates tradisional. Para peserta bisa merasakan peningkatan kekuatan inti, fokus lebih baik, serta relaksasi mendalam di lingkungan yang unik dan menyenangkan.
Pendiri Aqua Sculpt, Nina Hirschfeld, menuturkan, "Baik untuk pemula maupun yang sudah berpengalaman, Aqua Sculpt adalah tentang keterhubungan, kebahagiaan, dan menemukan kekuatan diri di tempat yang tidak terduga." Beragam sesi ini bisa Anda coba seharga mulai dari Rp 350 ribu.