Liputan6.com, Jakarta - Menonton show Novere X Duma X Touchup Atelier di hari ke-4 Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW), Rabu, 1 Oktober 2025, rasanya seperti melihat orang-orang dengan estetis berbeda. Presentasi mode dibuka Novere melalui dua model berbusana kontras: hitam dan putih.
Jenama fesyen itu mempersembahkan "Dear All," perluasan intim dari koleksi terdahulu mereka, "Heartistry." Rangkaiannya mengeksplorasi bentuk-bentuk cinta yang tenang, lembut, dan tangguh yang membentuk kehidupan sehari-hari, entah cinta antara orangtua, saudara kandung, sahabat, maupun cinta yang sulit kita berikan pada diri sendiri.
Setiap potongan menampilkan garis-garis minimalis yang bersih, diselingi detail "Unfolded Heart" dan elemen origami buatan tangan nan halus. Aksen-aksen ini mewujudkan cinta tidak sempurna—tidak fokus, sedikit cacat, rapuh, namun abadi—mengingatkan kita bahwa cinta jarang terlihat rapi.
Sulaman tulisan tangan membawa jejak emosi pribadi, dijalin secara halus ke dalam setiap karya yang ditampilkan di runway PIFW 2025, mencerminkan pengorbanan, pilihan, dan kelembutan yang membuat cinta terasa nyata.
Harmonisasi Struktur dan Kelembutan
Sementara Novere membius lewat sentuhan-sentuhan kelembutan, estetis DUMA lebih tegas, kendati tetap bersiluet mengalir. Terinspirasi dari dualitas laut yang senantiasa berubah, namun konsisten, "Marea" adalah perwujudan gerakan dan kekuatan yang hening.
Koleksi ini mengeksplorasi harmoni antara struktur dan kelembutan. Garis-garis yang dirancang khusus bertemu kain yang mengalir, menciptakan siluet yang bergerak bersama perempuan yang berjalan dengan penuh tekad, namun hidup dengan ringan.
Setiap karya menggambarkan visi DUMA tentang kekuatan sebagai sesuatu yang anggun dan adaptif, diciptakan untuk mereka yang memahami bahwa keanggunan sejati terletak pada cara mereka bergerak di dunia. Dengan demikian, koleksi ini mewujudkan filosofi "sederhana, namun bermakna; bersahaja dalam desain, tapi penuh makna dalam detail.
"Koleksi ini mengingatkan kita bahwa gaya tidak seharusnya didefinisikanoleh tren, melainkan oleh karya-karya yang tetap bermakna seiring waktu," tulisnya.
Nuansa Dreamy
Hingga Touch Up Atelier muncul dengan visual dreamy untuk fashion show pertama mereka. Salah satu penggagasnya, Jessica, bercerita seusai show, "Koleksi ini bernama 'Lune & Bloom' yang kami terjemahkan dalam warna mauve saat sunset dan detail bunga-bunga bermekaran."
Jesslyn, penggagas lainnya dari Touch Up Atelier, menyambung, rangkaian busananya didominasi material transparan, seperti organza, serta satin. Itu kemudian ditambah detail rumbai dan pita-pita kecil yang membuatnya kian manis.
Meski terlihat pastel, Jessica berkata, koleksi ini sebenarnya memakai warna lebih cerah dari edisi sebelumnya. Proses kreatif koleksi debut runway ini tidak selalu mulus, dengan mereka mengaku baru intens mengerjakannya dalam tiga minggu terakhir.
"Kami selalu mau konsumen bisa styling baju yang mereka beli di kami. Koleksi kami memang formal wear, tapi tetap bisa dipadupadan dengan potongan basic," ungkapnya.
PIFW 2025
PIFW 2025 masih akan berlangsung hingga hari ini, Minggu (5/10/2025). Bertema "Love Letters to Plaza Indonesia. Celebrating 35 Iconic Years," edisi tahun ini merupakan penghormatan bagi kisah dan tonggak sejarah yang telah membentuk pusat perbelanjaan di jantung Kota Jakarta itu sebagai destinasi mode.
Melalui koleksi busana wanita, pria, dan anak-anak yang dikurasi dengan cermat, setiap presentasinya dikemas jadi sebuah surat cinta yang diberi sentuhan personel oleh setiap desainer. PIFW 2025 bermaksud merayakan kreativitas, menghormati kolaborator lama, dan menegaskan kembali peran Plaza Indonesia sebagai penentu tren mode.
Deputy CMO Plaza Indonesia, Zamri Mamat, mengatakan saat jumpa pers di Jakarta, 19 Agustus 2025, "Kami tidak hanya menghadirkan panggung karya terbaik, namun juga mempererat koneksi antarpelaku fesyen, serta menginspirasi gaya hidup yang terus berkembang."