Liputan6.com, Jakarta - Portillo's, jaringan restoran ikonik yang berbasis di Chicago, meluncurkan menu baru "The Leo". Sandwich daging sapi Italia ini dihadirkan untuk menghormati Paus Leo XIV atau sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Prevost, yang baru saja terpilih sebagai pemimpin ke-267 Gereja Katolik Roma.
Mengutip laman People, 10 Mei 2025, Paus Leo XIV yang mengukir sejarah sebagai Paus pertama dari Amerika, lahir di Chicago pada 14 September 1955. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang teologi, dengan gelar magister dari Catholic Theological Union yang terletak di kawasan Hyde Park, Chicago.
Sebelum mencapai posisi tertinggi dalam Gereja Katolik, ia juga pernah mengajar di Sekolah Menengah Atas St. Rita of Cascia. Portillo's, yang didirikan oleh Dick Portillo pada 9 April 1963 di Villa Park, Illinois, dikenal luas dengan spesialisasi hot dog ala Chicago dan sandwich daging sapi Italia.
Kini, dengan cabang yang tersebar di berbagai negara bagian seperti Arizona, California, Indiana, Florida, Minnesota, Texas, dan Wisconsin, Portillo's tetap menjadi ikon kuliner yang dicintai banyak orang. Dalam siaran pers yang dibagikan pada Jumat, 9 Mei, Portillo's mengungkapkan kebanggaan mereka atas menu baru tersebut.
"Atas nama kuah dan roti, kami perkenalkan The Leo: daging sapi Italia yang dibumbui dengan sangat lezat, direndam dalam kuah, dan disempurnakan dengan tiga jenis cabai — manis, pedas, atau kombinasi," tulis mereka.
Sandwich yang Sakral
The Leo digambarkan sebagai sandwich sakral asli Portillo's. Memiliki bumbu berani, beraroma, sandwich ini dibuat untuk menghormati momen bersejarah bagi kampung halaman Portillo.
Sandwich ini mencerminkan semangat dan kebanggaan warga Chicago, serta dibuat untuk memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Kreasi kuliner ini tersedia di semua lokasi Portillo's, termasuk daring dan kios, dengan harga mulai dari 8,29 dolar AS atau setara Rp140 ribuan.
Namun, para pecinta kuliner harus bergerak cepat, karena The Leo hanya akan tersedia selama bulan Mei 2025, yang dikenal sebagai Bulan Daging Sapi Italia. Portillo's juga memastikan bahwa pelanggan dapat memesan The Leo dengan mudah, baik secara langsung di restoran maupun melalui platform daring.
"Ya, Anda benar-benar dapat memesan ini," tulis mereka di kolom komentar Instagram, menegaskan keaslian dan ketersediaan menu baru tersebut. Sandwich ini diharapkan dapat menjadi favorit baru bagi para pelanggan, sekaligus menjadi simbol kebanggaan bagi Chicago sebagai kota kelahiran Paus Leo XIV.
Diramalkan Sejak Kecil Jadi Paus
Mengutip dari kanal Global Liputan6.com, ketika Robert Francis Prevost masih duduk di kelas satu SD, seorang tetangganya mengatakan bahwa dia akan menjadi paus pertama asal Amerika Serikat (AS). Demikian diungkapkan salah satu saudaranya kepada ABC News.
Pada Kamis, 8 Mei 2025, ramalan itu menjadi kenyataan, saat kardinal berusia 69 tahun itu terpilih menjadi paus ke-267 — dan yang pertama berasal dari AS. John Prevost mengungkapkan kepada acara "Good Morning America" bahwa dia sempat berbicara dengan adiknya selama sekitar 30 detik pada Kamis untuk mengucapkan selamat.
Dia mengatakan bahwa jika orang tua mereka masih hidup, mereka pasti akan merasa sangat bahagia dan bangga terhadap anak mereka. Namun, di saat yang sama, mereka juga akan khawatir karena peran barunya membawa tanggung jawab yang sangat berat di pundaknya.
"Aku khawatir," kata John Prevost kepada GMA pada Jumat. "Sekarang dia memikul tanggung jawab yang sangat besar, yaitu mencoba menyatukan umat Katolik di seluruh dunia. Menurutku, gereja sedang terpecah dengan cepat."
Panggilan Imamat yang Kuat
"Orang-orang mulai meninggalkan gereja, dan perpecahan di dalamnya makin terlihat. Mungkin dia bisa melakukan sesuatu untuk memperbaikinya. Dia harus berani menghadapi semua itu, mengajak orang berdialog, dan membuka ruang diskusi untuk mendengar pendapat dari berbagai belahan dunia."
Robert Prevost yang sekarang lebih dikenal sebagai Paus Leo XIV tumbuh sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara di Dolton, pinggiran selatan Chicago. John Prevost mengisahkan kepada ABC News di luar rumahnya di Illinois pada Kamis bahwa adiknya sejak kecil memang sudah bercita-cita menjadi imam.
"Dia sudah tahu sejak awal. Menurutku, dia tidak pernah meragukannya, bahkan tidak pernah memikirkan pilihan lain," ujarnya.
Sejak kecil, Robert Prevost diceritakan telah menunjukkan panggilan imamat yang kuat. Alih-alih bermain seperti anak-anak pada umumnya, dia justru senang berpura-pura menjadi imam yang memimpin misa. Papan setrika di rumah pun dia gunakan sebagai altar.